Bupati Banjarnegara Jadi Sorotan Setelah Sebut Luhut Penjahit, Berikut Deretan Kontroversi Lainnya

Bupati Banjarnegara jadi sorotan setelah menyebut Luhut Binsar Pandjaitan menteri penjahit, berikut deretan kontroversinya.

KOMPAS.COM/Instagram @buhdisarwono
Deretan kontroversi Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono. 

"Jadi yang dicari rata-rata pasien Covid semua, dan kalau diswab, dari 10 orang, yang positif Covid itu 7 atau 6 (orang).

Terus saat sekarang ini jadi melonjak. Rumah sakit penuh tempat karantina penuh. Ini pada berlomba membuat karantina lagi," ujar Budhi.

Sebut ada sales yang cari pasien Covid-19

Dalam sebuah video yang beredar, Budhi mengatakan sudah bertemu dengan sales marketing pihak rumah sakit yang ia sebut bernama Bejo.

Menurutnya sales tersebut mencari orang sakit Covid-19 untuk dirawat di rumah sakit.

Dia menyebut, sales tersebut akan mendapat honor dari tiap pasien yang berhasil dibujuk untuk dirawat di rumah sakit.

"Kemarin saya sudah ketemu sama salesnya. Ada salesnya namanya Bejo, mencari orang sakit (Covid-19) untuk dipondokin (dirawat) di rumah sakit. Kalau dipondokin dengan mobil sendiri Rp 200.000 tapi kalau diambil pakai ambulans rumah sakit honornya Rp 100.000," kata dia.

Menurut dia, mafia pasien inilah yang membuat angka Covid-19 di sejumlah daerah melonjak.

Minta Maaf Soal Salah Sebut Nama Luhut

Setelah video tersebut ramai, melalui video yang diunggah di akun Instagram resmi Pemkab Banjarnegara, Senin (23/8/2021), Budhi meminta maaf kepada Luhut.

"Mohon maaf kemarin saya menyebut Menteri Penjahit, karena saya tidak hafal namanya panjang sekali."

"Ini sekarang saya baca yang jelas, ini saya baca dan saya mohon maaf, (yang betul) adalah Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan," katanya, seperti dikutip Tribunnews dari Kompas.com.

Budhi mengaku tidak bermaksud untuk menghina.

"Mohon maaf karena tidak hafal jadi disingkat yang mudah, tapi saya tidak punya tujuan menghina apapun, karena sebisa saya bicara," ungkapnya.

Ia mengungkapkan, salah sebut nama itu tak lepas dari kekurangannya, kelemahan dan keterbatasannya.

Sumber: Tribun Mataram
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved