Polisi di DIY Tewas Setelah Tabrak Truk dari Belakang, Sopir Sempat Kabur Lalu Diamankan di Sidoarjo

Kronologi kecelakaan di daerah Kulon Progo yang menewaskan seorang anggota polisi.

Editor: Irsan Yamananda
tribun bali/dwisuputra
Ilustrasi - kecelakaan di daerah Kulon Progo yang menewaskan seorang anggota polisi. 

TRIBUNMATARAM.COM - Kasus kecelakaan terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Peristiwa itu terjadi pada hari Sabtu (21/8/2021).

Sementara lokasi tepatnya ada di Jalan Yogya – Wates Kilometer 23, di wilayah Pedukuhan Karangasem, Kalurahan Kedungsari, Kapanewon, Pengasih.

Satu orang berinisial P dinyatakan tewas akibat kecelakaan tersebut.

Kini, kasus itu telah ditangani oleh aparat kepolisian.

Rupanya, P merupakan anggota Satuan Brimob Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca juga: Kecelakaan di Blitar, Pemotor Tewas Seusai Jatuh karena Terjerat Benang Layangan, Saksi: Dia Kaget

Baca juga: Tak Terima Kecelakaan Difoto, 7 Orang Aniaya Warga di Solo, Polisi yang Melerai Ikut Dikeroyok

Unit Laka Lantas Polres Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan olah TKP kecelakaan di Jalan Yogya - Wates Kilometer 23, Pedukuhan Karangasem, Kalurahan Kedungsari, Kapanewon Pengasih. Kecelakaan mengakibatkan seorang polisi meninggal dunia.
Unit Laka Lantas Polres Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan olah TKP kecelakaan di Jalan Yogya - Wates Kilometer 23, Pedukuhan Karangasem, Kalurahan Kedungsari, Kapanewon Pengasih. Kecelakaan mengakibatkan seorang polisi meninggal dunia. (KOMPAS.com/DANI JULIUS)

Ada jejak truk di lokasi kecelakaan.

Bermodalkan hal tersebut, polisi berhasil mengamankan sopir truk yang diduga kabur usai terlibat kecelakaan itu. 

"Kami berhasil mengamankannya setelah menyelidiki jejak truk," kata Kasubag Humas Polres Kulon Progo, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widyana melalui pesan singkat, Selasa (24/8/2021).

Kronologi kecelakaan

Baca juga: Kecelakaan Maut di Bintaro, Pengendara Moge Mengaku Kaget Ada Beat Berhenti di Tengah Jalan

Jeffry menjelaskan, kecelakaan itu berawal saat P yang mengendarai sepeda motor Honda Supra 125 warna hitam merah melaju searah dengan truk.

Lalu saat melintas di kilometer 23, tepatnya di daerah Karangasem, P menabrak bak truk bernopol N 8002 UR dari arah belakang.

“Truk dari arah barat ke timur. Sesampainya di TKP tertabrak sepeda motor Honda Supra X 125 yang melaju searah di belakangnya,” kata Jeffry pada kesempatan berbeda.

Namun, sopir truk yang berinisial S (44), warga Probolinggo, Jawa Timur, bukannya menolong korban.

Ditangkap di Sidoarjo

S justru tancap gas meninggalkan lokasi kecelakaan. Polisi akhirnya bisa mengamankan S di sebuah perusahaan kayu di wilayah Sidoarjo, Jawa Timur.

"Saat ini sopir masih menjalani pemeriksaan oleh Unit Laka Lantas Satlantas Polres Kulon Progo," kata Jeffry seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "Tabrak Truk dari Belakang, Polisi di Kulon Progo Tewas, Ini Kronologi Lengkapnya".

Kasus Kecelakaan Lainnya

Kasus kecelakaan juga terjadi di Kabupaten Blitar.

Korbannya diketahui bernama Mohammad Susanto.

Ia merupakan warga Desa Slorok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

Susanto terjatuh dari sepeda motornya.

Hal itu terjad setelah lehernya tersangkut benang layang-layang yang melintang di jalan.

Akibatnya, pria berusia 27 tahun tersebut meninggal dunia.

Baca juga: Tak Terima Kecelakaan Difoto, 7 Orang Aniaya Warga di Solo, Polisi yang Melerai Ikut Dikeroyok

Baca juga: Kecelakaan Maut di Bintaro, Pengendara Moge Mengaku Kaget Ada Beat Berhenti di Tengah Jalan

Polisi memegang layang-layang putus yang benangnya mengakibatkan terjadinya kecelakaan lalu lintas di Desa Papungan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Sabtu malam (21/8/2021)
Polisi memegang layang-layang putus yang benangnya mengakibatkan terjadinya kecelakaan lalu lintas di Desa Papungan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Sabtu malam (21/8/2021) (KOMPAS.COM/ASIP HASANI)

Ia menghembuskan napas terakhirnya beberapa saat setelah kejadian.

Susanto diketahui mengalami luka parah di bagian leher dan kepalanya.

Kecelakaan tunggal itu terjadi di depan Pasar Desa Papungan, Kecamatan Kanigoro yang berada di area persawahan, Sabtu (21/8/2021) sore.

Surip (55), saksi mata kejadian, mengatakan korban memacu sepeda motornya cukup kencang dan tersangkut benang layang-layang sekitar 75 meter dari titik jatuhnya korban.

Baca juga: 2 Warga Lampung Ditangkap karena Beri Laporan & Sumpah Palsu, Ngaku Dibegal Padahal Motor Digadai

"Mungkin dia kaget tiba-tiba ada benang menyangkut di lehernya, kemudian kehilangan kendali dan jatuh," ujar Surip, saat ditemui Kompas.com di lokasi kejadian, Sabtu malam.

Surip yang saat kejadian sedang mencari rumput pakan ternak di dekat lokasi kejadian, mengaku melihat persis rangkaian kecelakaan itu.

Surip mengatakan, awalnya terdapat satu layang-layang jenis gapangan yang putus benangnya dan jatuh beberapa meter dari jalan raya.

Layang-layang berukuran tinggi lebih dari 1,5 meter itu bahkan menimpa seorang perempuan pedagang pasar ketika mendarat dari udara.

Benang layang-layang itu, ujar Surip, berada pada posisi melintang di jalan.

Belum sempat warga menyingkirkan benang dari jalan raya, lanjut dia, korban Susanto melintas tanpa sadar keberadaan benang tersebut.

Sepeda motor Honda GL Pro yang dikendarai korban oleng dan menabrak dua pohon yang berdiri di pinggir jalan.

Polisi datang ke lokasi, namun korban sudah meninggal dunia dan jenazahnya dibawa ke RSUD Mardhi Waluyo.

Musim layang-layang

Kasatlantas Polres Blitar AKP I Putu Angga Feriyana mengonfirmasi adanya kecelakaan tunggal yang terjadi akibat layang-layang putus tersebut.

Baca juga: Viral Video Ibu-ibu Tabrak 2 Kendaraan di Bandung, Tetap Ngebut Walau Mobil Seret Motor Hingga 200 M

Sudah menjadi kebiasaan di setiap musim kemarau, warga Blitar bermain layang-layang di area persawahan atau lapangan sepak bola.

Kecelakaan yang dialami pengendara sepeda motor akibat tersangkut benang layang-layang, kata Angga, tidak hanya terjadi di Blitar namun juga di daerah lain.

"Kami menghimbau masyarakat khususnya warga Kabupaten Blitar agar dalam bermain layang-layang memerhatikan aspek keselamatan bagi warga lain," ujar Angga saat dihubungi Kompas.com, Minggu pagi (22/8/2021).

"Tolong ambil jarak aman dari jalan agar jika terjadi layang-layang putus atau turun benangnya tidak membahayakan pengguna jalan," tambah dia seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "Tersangkut Benang Layang-layang Putus, Susanto Jatuh dan Tewas".

Kasus Serupa

Benang layang-layang kembali merenggut korban jiwa.

Kali ini, seorang pria warga Kelurahan Sumbergedong, Kecamatan Trenggalek, Jawa Timur bernama Agus Syaiful Rochmad (58) meninggal dunia.

Agus tewas di depan sebuah kos setelah kepalanya terbentur gulungan benang layang-layang berbahan kayu milik seorang bocah SD, Selasa (20/10/2020).

Mirisnya, Agus yang mengalami luka berat di bagian kepala ini langsung tewas di lokasi kejadian.

Baca juga: Detik-detik Bocah Terbawa Layangan Terbang, Terjatuh Ketinggian 3 Meter, Kini Dirawat di Rumah Sakit

Baca juga: Gara-gara Layangannya Putus dan Sebabkan Gardu PLN Padam 5 Jam, Pria Ini Ditangkap Polisi

Kejadian itu berawal saat Agus sedang berolahraga di depan sebuah kos di Kelurahan Sumbergedong.

Tak jauh dari lokasi Agus berdiri, seorang bocah kelas VI SD sedang bermain layangan.

Bocah itu mencoba menarik benang layangan yang tersangkut.

Namun, tiba-tiba benang beserta gulungan berbahan kayu berbentuk silang itu terlepas hingga mengenai kepala Agus.

Karena benturan yang keras di kepala membuat Agus terkapar dan mengeluarkan banyak darah hingga tewas di tempat.

"Diduga kuat penyebab kematian korban karena benturan gulungan senar. Di situ (gulungan senar layangan) ada potongan rambut," tutur Kasat Reskrim Polres Trenggalek AKP Tatar Hernawan, dikutip TribunMataram.com dari Tribunnews, Rabu (21/10/2020).

Saksi mata di lokasi, Paimo mengatakan, sempat melihat sang bocah menarik benang layangan beberapa saat sebelum kejadian.

Paimo mencoba menghindar karena khawatir gulungan tersebut terlepas.

Setelah menjauh dari lokasi, Paimo melihat ada keramaian di lokasi.

"Terus saya balik ke sini lagi untuk melihat apa yang terjadi," ujar dia.

Polisi menyebut tidak ada unsur kesengajaan terkait kejadian itu.

Namun, polisi tetap akan memproses kasus itu sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

"Nanti yang memutuskan (bersalah atau tidak) dari pengadilan. Karena memang ini kejadiannya bukan karena kesengajaan, tetapi karena lalai. Usianya juga masih di bawah umur," tutur Kasat Reskrim.

Sering Terjadi

Sore itu, Kamis (11/6/2020), YBS (21) hendak menjajal motor milik pelanggan bengkelnya saat senar layangan tak sengaja menjerat lehernya.

Ia yang sempat berusaha melepas jeratan senar layangan itu akhirnya ambruk dan meninggal dunia karena darah terus mengalir dari lehernya.

 POPULER Hasil Autopsi Kematian George Floyd, Penyebab Kematian Pembunuhan karena Leher Ditindih

 Hasil Autopsi Kematian George Floyd Keluar, Dipastikan Jadi Korban Pembunuhan karena Leher Ditindih

Kejadian tragis menimpa YBS (21), warga Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Kamis (11/6/2020).

Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara kasus tewasnya pengendara motor setelah lehernya tersayat benang layangan di Jalan Tangkuban Perahu tepatnya di depan Kantor Pos Mojosongo, Solo, Jateng, Jumat (12/6/2020). (KOMPAS.com/LABIB ZAMANI)
Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara kasus tewasnya pengendara motor setelah lehernya tersayat benang layangan di Jalan Tangkuban Perahu tepatnya di depan Kantor Pos Mojosongo, Solo, Jateng, Jumat (12/6/2020). (KOMPAS.com/LABIB ZAMANI) ()

Korban yang merupakan montir bengkel tersebut tewas dengan luka parah di leher setelah terjerat benang layangan.   

Dari informasi yang diperoleh, benang layangan mengenai tepat di urat leher korban, dan diduga nyaris putus. 

Berdasar informasi dari polisi, korban sempat dilarikan ke rumah sakit oleh warga sekitar lokasi kejadian. 

"Korban meninggal di rumah sakit," kata Kasatlantas Polresta Solo, Kompol Afrian Satya Permadi, saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (12/6/2020).

Agus S (33), saksi mata di lokasi kejadian mengatakan, sekitar pukul 14.30 WIB, korban sedang mencoba kendaraan pelanggan yang baru selesai diservis.

Saat itu, korban mengendarai sepeda motor Kawasaki bernomor polisi AD 2393 QF.

Tak disadari korban, saat memacu kendaraan, leher korban tersangkut benang layangan yang berada di tiang listrik.

Akibatnya, menurut Agus, korban terjatuh dan menabrak pagar depan kantor pos.

Saat memberikan pertolongan, Agus terkejut melihat leher korban tersangkut benang layangan.

"Korban dan kendaraannya menabrak pagar kantor pos dan terjatuh.

Korban sempat bangun melepas benang layangan yang mengakut lehernya. Karena darah dari leher terus keluar tidak kuat korban terjatuh lagi," kata Agus ditemui tak jauh dari lokasi kejadian di Mojosongo, Solo, Jawa Tengah, Jumat (12/6/2020).

Alfian mengimbau warga untuk tidak bermain layangan di pinggir jalan. Para orangtua diharapkan lebih meningkatkan pengawasan ke anak-anak mereka.

"Kalau ingin bermain layang-layang di lapangan. Jangan di jalan karena bisa membahayakan orang lain," ungkap Afrian.

Saat ini, polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti berupa sepeda motor dan benang layangan yang melukai korban. 

"Olah TKP tersebut digelar untuk melengkapi data yang kemarin. Kita sudah mengamankan barang bukti baik sepeda motor maupun benang gelas yang menyayat korban," kata Kepala Unit (Kanit) Laka Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Solo, Iptu Maryono.

Artikel terkait kecelakaan lainnya

(Kompas/ Kontributor Blitar, Asip Agus Hasani dan Kontributor Yogyakarta, Dani Julius Zebua)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved