Sebelum Tewas Ditembak, Ustaz di Tangerang Sempat Beri Uang ke Anak: 'Dia Pesan Jangan Bilang Ibu'

Berikut pesan terakhir ustaz di Tangerang kepada sang anak sebelum tewas ditembak.

Editor: Irsan Yamananda
Tribunnews.com
Ilustrasi penembakan - Berikut pesan terakhir ustaz di Tangerang kepada sang anak sebelum tewas ditembak. 

TRIBUNMATARAM.COM - Kasus penembakan terhadap Ustaz Armand masih menjadi sorotan.

Akibat peristiwa itu, sang ustaz meninggal dunia.

Korban dibunuh oleh orang tak dikenal.

Penembakan tersebut terjadi di daerah Tangerang.

Kala itu, korban baru selesai menunaikan ibadah salat maghrib di masjid.

Lokasi penembakan ada di dekat rumahnya daerah Kunciran.

Baca juga: Kakak Sebut Ustaz Korban Penembakan di Tangerang Tak Cerita Dapat Ancaman: Cuma Dia Sering Murung

Baca juga: Penembakan Ustaz di Tangerang: Pelaku 2 Orang, Berjaket Ojol & 4 Hari Nongkrong Dekat Rumah Korban

Lokasi penembakan terhadap Ustadz Armand oleh orang tidak dikenal. Salah satu pelaku mengenakan atribut ojek online di Kecamatan Pinang, Kota Tangerang pada Sabtu (18/9/2021)
Lokasi penembakan terhadap Ustadz Armand oleh orang tidak dikenal. Salah satu pelaku mengenakan atribut ojek online di Kecamatan Pinang, Kota Tangerang pada Sabtu (18/9/2021) (Warta Kota/Ist)

Ustaz Armand menghembuskan napas terakhirnya pada hari Sabtu (18/9/2021).

Sontak, hal tersebut menyisakan duka mendalam pada keluarga korban.

Anak-anak Ustaz Armand merasa sangat terpukul akibat peristiwa tersebut.

Peristiwa tersebut berlangsung di rumah korban, Jalan Nean Saba RT 02 / RW 05 Kelurahan Kunciran, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.

Baca juga: Mantan Cawalkot Siantar Dalang Penembakan Wartawan Medan, Kesal Diperas & Diancam Akan Diberitakan

Anak Ustaz Armand, Alif (15) merasa sedih sang yah jadi korban penembakan di dekat rumahnya sendiri.

Sambil memegang buku Yasin, Alif menunggu jasad ayahnya dari autopsi.

Alif yang masih duduk di kelas 1 SMK ini mengenang sosok ayahnya itu.

Ada pesan terakhir yang diucapkan ke Alif dari Ayahnya sebelum meninggal.

Kala itu, Alif sempat perebutan handphone dengan adiknya yang paling bungsu berusia 7 tahun.

'Kemarin saya mau pakai handphone ayah saya, tapi diambil sama adik," ujar Alif dikutip dari WartaKota, Minggu (19/9/2021).

Namun ayahnya mendekati Alif. Alif pun dirangkul dan diberi uang.

"Saya dikasih uang Rp 50.000 sama ayah, biar saya yang mengalah," ucapnya tampak sedih.

Akhirnya Alif pun mengalah. Dan merelakan ponsel itu digunakan adiknya.

"Tapi saat saya dikasih uang itu, ayah pesan jangan bilang ke ibu," kata Alif sambil menangis sendu.

Baca juga: Jurnalis di Sumut Jadi Korban Penembakan, AJI Ungkap Berita yang Kerap Dimuat Media Online Mendiang

Tembakan Sempat Menyasar ke Rumah

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengungkapkan fakta baru terkait temuan proyektil di lokasi penembakan yang menewaskan seorang ustaz di Kelurahan Kunciran, Pinang, Kota Tangerang, Banten.

Proyektil tersebut diduga digunakan pelaku untuk melukai korban hingga tewas.

Belum diketahui di bagian mana korban tertembak.

Namun, Yusri menyebut peluru itu menembus salah satu bagian tubuh korban.

Setelahnya, proyektil peluru yang digunakan menyasar ke rumah korban.

"Penembakan itu menembus (bagian tubuh korban), kemudian proyektilnya sempat menyasar ke pintu rumah korban," ujar Yusri di Polda Metro Jaya, Senin (20/9/2021).

Di sisi lain, Yunus mengatakan, saat ini polisi telah memeriksa 5 orang saksi.

"Termasuk di dalamnya adalah saksi keluarganya, tetangganya, dan yang terakhir bersama-sama (korban). Ada sekitar lima saksi," kata Yusri.

Selain itu, lanjut Yusri, penyidik juga masih mengumpulkan alat bukti dan menganalisis rekaman CCTV di tempat kejadian perkara (TKP).

Lokasi penembakan terhadap Ustadz Armand oleh orang tidak dikenal. Salah satu pelaku mengenakan atribut ojek online di Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Sabtu (18/9/2021) petang.
Lokasi penembakan terhadap Ustadz Armand oleh orang tidak dikenal. Salah satu pelaku mengenakan atribut ojek online di Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Sabtu (18/9/2021) petang. (Wartakota/ Istimewa)

"Tim kumpulkan alat bukti, kemudian masih menganalisa CCTV yang ada, karena kejadiannya (penembakan) sudah mulai gelap," ujar dia.

Sementara itu, dari hasil olah TKP, polisi menemukan sebuah proyektil peluru yang kemudian diserahkan ke Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri.

"Memang di TKP ditemukan proyektil. Kami tunggu hasil dari labfor," kata Yusri.

Yusri menuturkan, sejumlah saksi di sekitar lokasi peristiwa penembakan telah dimintai keterangan.

"Kami juga telah minta keterangan saksi-saksi. Sekarang kami lagi menunggu hasil autopsi dari rumah sakit kemudian hasil lab proyektil," ujar dia.

Setelahnya, proyektil peluru yang digunakan menyasar ke rumah korban.

"Penembakan itu menembus (bagian tubuh korban), kemudian proyektilnya sempat menyasar ke pintu rumah korban," ujar Yusri di Polda Metro Jaya, Senin (20/9/2021).

Di sisi lain, Yunus mengatakan, saat ini polisi telah memeriksa 5 orang saksi seperti dikutip dari TribunJakarta.com dengan judul Ustaz di Tangerang Tewas Ditembak, Sang Anak Ungkit Pesan Terakhir Ayahnya: Jangan Bilang ke Ibu.

"Termasuk di dalamnya adalah saksi keluarganya, tetangganya, dan yang terakhir bersama-sama (korban). Ada sekitar lima saksi," kata Yusri.

Selain itu, lanjut Yusri, penyidik juga masih mengumpulkan alat bukti dan menganalisis rekaman CCTV di tempat kejadian perkara (TKP).

Baca juga: 7 Murid & 1 Guru Tewas dalam Penembakan Massal di Sekolah di Rusia, Polisi: Pelaku Berusia 19 Tahun

"Tim kumpulkan alat bukti, kemudian masih menganalisa CCTV yang ada, karena kejadiannya (penembakan) sudah mulai gelap," ujar dia.

Sementara itu, dari hasil olah TKP, polisi menemukan sebuah proyektil peluru yang kemudian diserahkan ke Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri.

"Memang di TKP ditemukan proyektil. Kami tunggu hasil dari labfor," kata Yusri.

Yusri menuturkan, sejumlah saksi di sekitar lokasi peristiwa penembakan telah dimintai keterangan.

"Kami juga telah minta keterangan saksi-saksi. Sekarang kami lagi menunggu hasil autopsi dari rumah sakit kemudian hasil lab proyektil," ujar dia.

Artikel lainnya terkait kasus penembakan

(TribunJakarta/ Rr Dewi Kartika H)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved