Wakil Ketua MPR Berharap Guru Honorer Bisa Diangkat Tanpa Tes: 'Pendapatannya Tidak Menentu'

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Ahmad Muzani angkat bicara mengenai pengangkatan guru honorer.

Editor: Irsan Yamananda
Tribunnews/ Taufik Ismail
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Ahmad Muzani angkat bicara mengenai pengangkatan guru honorer. 

Imas masih tetap semangat mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2021.

Kisahnya pun viral di media sosial.

Perjuangan Imas diunggah di akun Instagram infokrw dari sumber pgri_kotabaru.fc.

Usut punya usut, Imas menderita penyakit stroke.

Baca juga: Viral Video Dugaan Penganiayaan Tahanan di Medan, Kalapas: Masalah Minta uUang Jelas Tidak Benar

Baca juga: Viral Preman Tutup Jembatan di Deli Serdang, Minta Bayaran ke Warga yang Mau Lewat, Ini Kata Polisi

Kisah Imas Kustiani, 53 tahun, guru honorer di Karawang, Jawa Barat masih tetap semangat mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2021 viral di media sosial.
Kisah Imas Kustiani, 53 tahun, guru honorer di Karawang, Jawa Barat masih tetap semangat mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2021 viral di media sosial. (Tangkap layar video)

Kendati demikian, ia tetap ikut serta dalam seleksi PPPK tersebut.

Awalnya, Imas terlihat berjalan menggunakan tongkat.

Perlahan tapi pasti, ia begerak menuju ruang seleksi.

Namun, Imas kemudian terlihat kesulitan berjalan.

Baca juga: Viral Kepala Sekolah di Tangerang Miliki Harta Capai Rp 1,6 Triliun, Berikut Sumber Penghasilannya

Langkahnya terlalu lambat sehingga khawatir terlambat.

Untuk itu, petugas pengawas seleksi dengan sigap menggendong Imas agar dapat lebih cepat sampai ke ruangan tes di SMAN 3 Karawang.

Diketahui, Imas bergelar Sarjana Satu (S1) Pendidikan seorang guru honorer K2 di SDN Wancimekar 1 Desa Wancimekar Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang.

Imas telah menjadi guru honorer selama 17 tahun dan tak kenal lelah serta putus asa untuk memberi ilmu pengetahuan kepada anak muridnya kendati dirinya tengah menderita stroke yang telah berlangsung selama 3 tahun.

Semangat juang Imas Kustiani untuk mengajar demi mencerdaskan anak-anak Karawang mendapat dukungan penuh dari para murid, guru dan kepala sekolah.

Saat ditelusuri, Imas merupakan warga Perum Ekamas Permai BI 25 RT 02/05 Desa Pangulah Utara, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang.

Saat didatangi, Imas sedang bersama sang suami Nana Suhana (54).

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved