Viral Kepala Sekolah di Tangerang Miliki Harta Capai Rp 1,6 Triliun, Berikut Sumber Penghasilannya
Bagaimana tidak, meski bekerja sebagai kepala sekolah, Nurhali memiliki jumlah harta fantastis.
TRIBUNMATARAM.COM - Viral kepala sekolah di Tangerang dengan harta kekayaan capai Rp 1,6 triliun, berikut sumber penghasilannya.
Seorang kepala sekolah bernama Nurhali belakangan menjadi perbincangan saat melaporkan harta kekayaannya.
Bagaimana tidak, meski bekerja sebagai kepala sekolah, Nurhali memiliki jumlah harta fantastis.
Dari segi harta kekayaan, ternyata presiden Jokowi dikalahkan oleh seorang kepala sekolah.
Yaitu, kepala sekolah di Kota Tangerang Provinsi Banten dilaporkan memiliki harta kekayaan mencapai Rp 1,6 triliun.
Jumlah tersebut melebihi harta kekayaan yang dimiliki Presiden Joko Widodo yang cuma Rp 63,6 miliar.
Nurhali, nama kepala sekolah SMKN 5 Tangerang itu, kini menjadi tenar karena jumlah harta kekayaannya yang fantastis itu.
Baca juga: Viral Video Burung Pipit Jatuh Berhamburan di Bali, Perekam: Ada yang Mati, Ada yang Masih Hidup
Baca juga: Viral Video Siswa SD Keroyok Murid SMP di Sulsel, Ortu Korban: Saya Ingin Kasus Ini ke Ranah Hukum
Jumlah harta Nurhali sebesar Rp 1,6 triliun tersebut berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara ( LHKPN) yang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Sebagai penyelenggara negara kita wajib melaporkan harta benda atau kekayaan yang kita miliki semuanya. Kemudian tiap tahun kita melaporkan semuanya itu. Melaporkan berdasarkan apa yang ada dan yang kita miliki," ungkap Nurhali kepada TribunJakarta.com di kantornya pada Senin (13/9/2021) petang.
Nurhali mengaku tidak ada informasi yang ditutup-tutupi dalam LHKPN-nya. Dan LHKPN tersebut rutin dilaporkannya ke KPK.
Nurhali menjelaskan sumber kekayaan senilai Rp 1,6 triliun miliknya didominasi harta tidak bergerak alias tanah di daerah Jakarta Utara.
Namun, tanah tersebut merupakan milik istrinya.
"Harta yang tidak bergerak berupa tanah bagian dari istri saya, bukan punya saya. Keberadaannya di Jakarta harus dilaporkan semuanya," ungkap Nurhali.
"Kemudian harta itu kan bukan harta pegawai saja. Artinya, harta istri suami jadi satu. Dilaporkan sejujurnya karena itu kewajiban penyelenggara negara semuanya, bukan saya saja," paparnya.
Ia mengaku sebidang tanah yang tidak ia jabarkan luasnya itu merupakan tanah warisan dari mertuanya alias orang tua sang istri.