Bertemu Nadiem Makarim, Guru Honorer TK di Lombok Nangis: 18 Tahun Mengabdi, Honor Hanya Rp 100.000
Seorang guru honorer TK di Lombok Tengah menangis saat bisa bertemu Nadiem Makarim.
Perlahan tapi pasti, ia begerak menuju ruang seleksi.
Namun, Imas kemudian terlihat kesulitan berjalan.
Baca juga: Viral Kepala Sekolah di Tangerang Miliki Harta Capai Rp 1,6 Triliun, Berikut Sumber Penghasilannya
Langkahnya terlalu lambat sehingga khawatir terlambat.
Untuk itu, petugas pengawas seleksi dengan sigap menggendong Imas agar dapat lebih cepat sampai ke ruangan tes di SMAN 3 Karawang.
Diketahui, Imas bergelar Sarjana Satu (S1) Pendidikan seorang guru honorer K2 di SDN Wancimekar 1 Desa Wancimekar Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang.
Imas telah menjadi guru honorer selama 17 tahun dan tak kenal lelah serta putus asa untuk memberi ilmu pengetahuan kepada anak muridnya kendati dirinya tengah menderita stroke yang telah berlangsung selama 3 tahun.
Semangat juang Imas Kustiani untuk mengajar demi mencerdaskan anak-anak Karawang mendapat dukungan penuh dari para murid, guru dan kepala sekolah.
Saat ditelusuri, Imas merupakan warga Perum Ekamas Permai BI 25 RT 02/05 Desa Pangulah Utara, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang.
Saat didatangi, Imas sedang bersama sang suami Nana Suhana (54).
Imas membenarkan, kisah viral di media sosial itu merupakan dirinya.
Bahkan kejadian viral itu, Imas ditemani sang suami saat hendak mengikuti seleksi PPPK di SMAN 3.
"Iya benar itu saya, engga tahu juga bisa ramai viral gitu," kata Imas dengan terbata-bata.
Imas tak hanya kesulitan berjalan, dia juga kesulitan dalam berbicara akibat sakit stroke yang dideritanya.
Baca juga: Viral Video Pria Pukul dan Tendang Kades di Jombang, Tuduh Korban Tilap Hadiah dari Presiden Jokowi
Dengan dibantu sang suami, Imas menceritakan kisahnya saat mengikuti seleksi PPPK tersebut.
Dia mengaku, terkejut atas tindakan yang dilakukan petugas pengawas tersebut.