Kliennya Diperiksa 13 Kali Soal Pembunuhan di Subang, Pengacara Yosef: 'Secara Psikologis Kelelahan'

Pengacara ungkap kondisi Yosef setelah bolak-balik diperiksa atas kasus pembunuhan di Subang.

Editor: Irsan Yamananda
YouTube/ Heri Susanto
Pengacara ungkap kondisi Yosef setelah bolak-balik diperiksa atas kasus pembunuhan di Subang. 

TRIBUNMATARAM.COM - Misteri pembunuhan ibu dan anak di Subang masih belum terungkap.

Pelaku yang menghilangkan nyawa Amalia Mustika Ratu (24) dan sang ibu, Tuti Suhartini (55) masih menjadi mister hingga saat ini.

Peristiwa berdarah itu terjadi di Kampung Ciseuti Desa Jalan Cagak Kecamatan Jalan Cagak kabupaten Subang.

Seperti diketahui, kasus ini tengah ditangani oleh Polres Subang dibantu Polda Jabar dan Bareskrim Polri.

Mereka terus bekerja mencari bukti-bukti dan petunjuk yang dapat membantu membongkar pembunuhan itu.

Hingga saat ini, polisi sudah melakukan tes DNA hingga pembongkaran makam.

Baca juga: Kondisi Mayat 2 Korban Pembunuhan Subang saat Dilakukan Autopsi Kedua, Ini Kesaksian Penggali Kubur

Baca juga: Polisi Akui Sebenarnya Tak Sulit Kuak Pelaku Pembunuhan Subang, Cuma Hati-hati: Kejahatan Luar Biasa

Tim dari Bareskrim Polri dan Puslabfor saat di TKP kasus perampasan nyawa Amalia Mustika Ratu dan Tuti di Kampung Ciseuti Desa Jalan Cagak Kecamatan Jalan Cagak Kabupaten Subang, Kamis (16/9/2021).
Tim dari Bareskrim Polri dan Puslabfor saat di TKP kasus perampasan nyawa Amalia Mustika Ratu dan Tuti di Kampung Ciseuti Desa Jalan Cagak Kecamatan Jalan Cagak Kabupaten Subang, Kamis (16/9/2021). (Tribun Jabar / Dwiky Maulana)

Sudah belasan kali sejumlah saksi kunci dipanggil polisi.

Mereka telah berulang kali dimintai keterangan.

Seperti halnya Yosef (56), suami dari Tuti atau ayah dari Amelia.

Sudah lebih dari 12 kali dia diperiksa penyidik Polres Subang untuk dimintai keterangan.

Baca juga: 47 Hari Kasus Pembunuhan di Subang: Polisi Bongkar Makam Korban Hingga Yosef Ngaku Tak Bisa Nyetir

Fajar Sidik, salah satu kuasa hukum Yosef (55) menyebut, secara kejiwaan, Yosef kelelahan terus diperiksa polisi. Belum lagi, dia juga lelah dengan tudingan miring di media sosial terkait keterlibatannya dalam kasus tersebut.  

"Kalo secara psikologis klien kami kelelahan dengan pemanggilan-pemanggilan dari awal sampai dengan 13 kali pemanggilan, otomatis secara psikologis sangat kelelahan," ucap Fajar saat ditemui dikantornya, Kamis (7/10/2021).

Bukan hanya itu, menurut Fajar alasan kelelahan lain seperti dari lingkungan maupun dari media sosial yang dinilai memojokan kliennya sebagai pelaku dari perampasan nyawa Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).

"Apalagi ditambah dari lingkungan dari opini-opini yang berkembang seperti menyudutkan Pak Yosef secara tendensius, subtantif, itu sangat luar biasa efeknya," katanya.

Kendati demikian, pihak kuasa hukum menyebutkan bahwa Yosef sendiri akan terus tegar sampai dengan pihak kepolisian berhasil mengungkap siapa dalang dari perampasan nyawa ibu dan anak tersebut.

"Tapi beliau Pak Yosef Insyaallah akan kuat untuk proses pengungkapan misteri dari pembunuhan ini," tambah Fajar seperti dikutip dari TribunJabar.id dengan judul Demi Bongkar Kasus Subang, Yosef Bolak-balik Diperiksa, Kuasa Hukum Beberkan Kondisi Kejiwaannya.

Yosef dan Amalia Sempat Cekcok

Petugas kepolisian saat kembali mendatangi lokasi kejadian perampasan nyawa ibu dan anak di Kampung Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (15/9/2021).
Petugas kepolisian saat kembali mendatangi lokasi kejadian perampasan nyawa ibu dan anak di Kampung Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (15/9/2021). (Tribun Jabar/Dwiki MV)

Yoris, anak pertama Yosef dan Tuti, membeberkan pecakapannya dengan sang ibu melalui telepon pada 2020.

Saat itu, Tuti terdengar emosional karena perkara motor NMAX.

Yosef ingin membeli motor NMAX namun tidak diizinkan anaknya, Amalia.

Berdasarkan pengakuan Yoris, Yosef kemudian mengadukan kejadian itu kepada ibunya atau nenek Amalia.

Adik Yoris itu kemudian dimarahi ibunda Yosef karena tidak mau membelikan Yosef motor NMAX.

Yoris mengaku mengetahui masalah tersebut saat Tuti menjelaskannya melalui telepon.

Dalam percakapan itu, Tuti terdengar menangis hingga berteriak-teriak.

"Kalo gak salah itu, kayaknya papah (Yosef) ngadu ke nenek saya, kejadiannya waktu itu mamah (Tuti) nelfon sambil teriak-teriak sambil nangis, (saya tanya) 'mamah kenapa? Mamah kenapa?' Terus kata mamah itu Amalia dilabrak sama nenek katanya papah tidak dibelikan motor," ucap Yoris saat ditemui di Dusun Jalancagak, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Senin (27/9/2021).

Pada akhirnya, Amalia mengizinkan Yosef membeli motor tersebut.

Kata Yoris, adiknya melakukan itu agar pertikaian tidak semakin parah.

"Tapi pada akhirnya dibeliin sama Amalia yaudah lah daripada masalah, kita juga harus bijak, saya sebagai kakak tertua jadi harus bisa nyeimbangin yaudah beliin aja," katanya.

Baca juga: Sama-sama Disudutkan Terkait Pembunuhan di Subang: Yosef Berani Disumpah, Istri Muda Pilih Diam

Dalam kasus Subang, motor NMAX menjadi petunjuk mengungkap kasus.

Kepolisian menemukan rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian yang menunjukkan motor NMAX.

Pelaku kasus Subang masih belum tertangkap.

Sampai dengan saat ini pihak kepolisian masih belum bisa mengungkap kasus yang sudah menjadi sorotan publik ini.

Sudah memasuki hari ke 40 ini, keluarga korban perampasan nyawa ibu dan anak desak pihak kepolisian agar secepatnya menemukan dan menangkap pelaku yang sudah berbuat keji tersebut.

Tempat 'Rahasia' Kunci Rumah

Tak ditemukan tanda kerusakan dan pemaksaan masuk ke rumah korban.

Sontak, muncul dugaan bahwa pelaku pembunuhan merupakan orang dekat atau mengenal korban.

Yosef, suami Tuti dan ayah dari Amalia, menjelaskan kepemilikan kunci rumah.

Mengingat hal tersebut bisa menjadi petunjuk pengungkapan kasus.

Dikutip dari KompasTV, Yosef mengatakan tidak ada yang memegang kunci rumah selain korban.

"Yang pegang kunci hanya satu-satunya, mamanya (Tuti), yang di dalam. (Yosef) Enggak pegang. Pintu belakang saya lihat ada kuncinya tergantung," ujar Yosef.

Baca juga: Anak Korban Pembunuhan di Subang Ngaku Kecewa pada Yosef: Tidak Pernah Datang di Pengajian Rutin

Yoris, anak Yosef sekaligus kakak Amalia, menjelaskan tempat rahasia yang biasa digunakan untuk menyimpan kunci rumah.

Tempat tersebut juga diketahui oleh keluarga.

"Papah sih (yang memegang kunci). Jadi kadang-kadang kita berangkat kunci suka disimpan di pot. Papah, keluarga inti (tahu tempat kunci)," ungkap Yoris.

Yosef adalah orang pertama yang masuk ke rumah di hari kejadian.

Saat itu, Yosef pulang dari rumah Mimin, istri mudanya.

Yosef yang melihat rumah dalam keadaan berantakan pergi menuju rumah keponakan Tuti, Danu.

Ia menduga Tuti dan Amalia telah diculik sebab ia belum menemukan jasad ataupun sosok Tuti dan Amalia.

Namun, Danu saat itu tidak menanggapi Yosef dan kembali tidur hingga diberi tahu oleh ibunya bahwa Tuti dan Amalia diculik.

Kemudian Yosef pergi ke Polres Subang untuk melaporkan kejadian di rumahnya.

Yosef kembali ke lokasi kejadian bersama polisi dan warga sudah berkumpul di rumah Tuti dan Amalia.

Ia baru mengetahui jasad Tuti dan Amalia setelah diberi tahu warga yang berkumpul di lokasi.

Pelaku Diduga Mandikan Korban Sebelum Dibawa ke Bagasi

Berdasarkan informasi yang beredar, mereka diduga kuat dieksekusi di dalam rumah dengan lokasi berbeda.

Sang ibu, Tuti, diduga dibunuh terlebih dahulu.

Nyawanya diduga dihabisi pelaku pada hari Rabu dini hari di kamarnya.

Sementara Amalia diduga dibunuh menjelang pagi harinya.

Selain itu, korban Amalia diduga melakukan perlawanan.

Dugaan itu muncul setelah melihat kondisi rumah yang berantakan.

Seusai kedua korban tewas, pelaku juga diduga memandikan keduanya.

Kedua jenazah korban pembunuhan ibu dan anak di subang itu dimandikan dulu di kamar mandi sebelum dimasukkan bagasi mobil Alphard yang terparkir di garasi.

Yoris Sempat Ancam Yosef Pakai Golok

Ada pihak yang menyebutkan bahwa Yoris temperamental.

Baca juga: Anak Korban Pembunuhan di Subang Bongkar Kelakuan Yosef, Ungkap Alasan Suami Tuti Tak Ikut Tahlilan

Tak hanya itu, rupanya ia juga sempat mengancam ayahnya, Yosef pakai golok.

Terkait hal itu, Yoris menjelaskan kronologi versinya dalam saat diwawancara dalam program AIMAN yang dikutip Tribunjabar.id dari KompasTV, Selasa (28/9/2021).

Yoris mengatakan kejadian membawa golok itu sudah terjadi hampir satu dekade yang lalu.

Saat itu, Yoris sangat marah karena kelakuan Yosef yang memiliki istri muda.

"Kalau masalah itu sudah lama ya, sudah silam, sekitar 2010 atau 2009 kalau enggak salah. Saya bawa golok tumpul itu membela ibu," kata Yoris.

Tidak bisa menahan amarah, Yoris mendatangi ayah untuk memperingatinya.

Yoris menjelaskan kemarahannya disebabkan ibu dan adiknya berpapasan dengan Yosef yang sedang bermesraan dengan Mimin.

Pengakuan Yoris dan Yosef terkait pembunuhan di Subang.
Pengakuan Yoris dan Yosef terkait pembunuhan di Subang. (Kolase Kompas TV)

"Marah ke papah. Mamah itu sama Amel (Amalia) berpapasan dengan papah sama Mimin sambil bermesraan si papah itu," ujarnya.

Kata Yoris, Tuti mengadu kepadanya soal kejadian tersebut sembari menangis.

"Kelihatan itu, mungkin langsung mamah nangis, ke aa ngadu. Aa itu mamah sama Amel, itu ngelihat Mimin sama ini, mamah enggak kuat, gitu-gitulah. Langsung saya marah. Mana papah (mengacungkan tangan) plek ke motor orang (memukulkan golok ke motor)," ungkap Yoris.

Baca juga: Anak Korban Pembunuhan di Subang Ngaku Kecewa pada Yosef: Tidak Pernah Datang di Pengajian Rutin

Setelah itu, Yoris ditenangkan oleh satpam yang ada di lokasi kejadian.

Artikel lainnya terkait pembunuhan

(TribunJabar/ Dwiky Maulana Vellayati)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved