Janggalnya Kematian Bocah 13 Tahun di Bali Terbukti setelah Makam Dibongkar, Kekejian Ayah Terkuak

Misteri kematian bocah asal Bali ini akhirnya terungkap. Mirisnya, sang ayah adalah dalang di balik kematiannya.

Penulis: Salma Fenty | Editor: Salma Fenty Irlanda
(SHUTTERSTOCK/ New Africa
Ilustrasi 

TRIBUNMATARAM.COM - Sempat dipercaya tewas terjatuh saat main layang-layang, jasad IKS (13) yang sudah terkubur akhirnya kembali dibongkar.

Misteri kematian bocah asal Bali ini akhirnya terungkap.

Mirisnya, sang ayah adalah dalang di balik kematiannya.

Tak cuma itu, ibu dan adiknya pun ikut serta menyaksikan sederet penganiayaan yang dilakukan ayah IKS.

Kecurigaan bermula tatkala keluarga mendapati banyaknya luka lebam pada tubuh sang bocah.

Polisi pin membongkar kembali makamnya dan terungkaplah serangkaian kejahatan ayah IKS.

Warga Kabupaten Karangasem, Bali inim eninggal dunia diduga karena dianiaya oleh ayahnya sendiri.

Orang yang diduga menjadi pelaku penganiayaan tersebut berinisial INK (32).

Motifnya diduga karena pelaku marah anaknya tak mau membantu bekerja.

Baca juga: Ayah di Riau Bunuh Orang yang Hamili Putrinya, Ikat & Buang Korban ke Sungai dengan Pemberat Batu

Baca juga: Dendam Kesumat Sejak 2019, Pria di Maluku Bacok 2 Orang Hingga Tewas, Kini Terancam Hukuman Mati

Ilustrasi - Seorang ayah di Bali diduga menganiaya anaknya sendiri hingga tewas karena tak membantunya bekerja.
Ilustrasi - Seorang ayah di Bali diduga menganiaya anaknya sendiri hingga tewas karena tak membantunya bekerja. (TribunWow)

Bantuan yang dimaksud yakni mencari rumput.

Korban justru memilih bermain layang-layang.

Peristiwa tersebut terjadi pada September 2021.

Di hari tersebut IKS baru pulang dari rumah usai bermain layang-layang.

Baca juga: Aksi Keji Polisi di Medan, Rudapaksa Gadis yang Mens Lalu Bunuh Korban, Kini Divonis Hukuman Mati

INK yang melihat anaknya pulang bermain langsung marah karena mengetahui anaknya tidak membantunya bekerja menyabit rumput.

Pria asal Banjar Dinas Babakan, Desa Purwakerti itu langsung memukul IKS dengan tongkat bambu sepanjang 148 cm dan pedang mainan berbahan kayu sepanjang 56 sm.

Tak hanya dipukul ayahnya. Bocah 13 tahun itu juga dibekap oleh pelaku karena berteriak kesakitan.

Penganiayaan tersebut dilakukan INK di depan ibu korban, NS dan adik korban yang berinisial K.

"Saat kejadian tersangka mengakui telah menyekap mulut korban dikarenakan tangisan yang sangat kencang akibat kesakitan, tangisan tersebut di timbulkan karena sakit yang diakibatkan oleh pukulan pada leher," kata Kapolres Karangasem AKBP Ricko Abdillah Andang Taruna, Selasa (12/10/2021).

Berbohong korban meninggal terjatuh main layang-layang

Oleh orangtuanya, IKS sempat dibawa ke dukun, namun nyawannya tak terselamatkan.

Jenazahnya kemudian dimakamkan oleh ayahnya, didampingi anggota keluarga lainnya.

Kepada keluarganya, INK mengaku anaknya meninggal setelah terjatuh saat main layang-layang.

Namun keluarga curiga karena menemukan beberapa luka lebam di tubuh IKS.

Baca juga: Mahasiswi di Kediri Bunuh Bayi yang Baru Lahir: Motif Hamil di Luar Nikah dan Hubungan Tak Direstui

Pihak kelurga pun melaporkan kecurigaan tersebut ke polisi.

Atas izin keluarga, makam IKS kemudian kembali dibongkar pada Selasa, 5 Oktober 2021.

Polisi kemudian melakukan otopsi pada tubuh jenazah korban di RSUP Sanglah Denpasar.

Hasil otopsi menunjukkan ada tindak kekerasan di tubuh korban.

Terdapat sejumlah luka memar akibat pukulan benda tumpul di kepala, leher, bahu, lutut dan tungkai bawah.

Sedangkan hasil pemeriksaan dalam, ditemukan resapan darah pada kulit kepala, tulang kepala, otot leher.

Kemudian, jaringan ikat sekitar tulang belakang leher ruas keempat, kelima dan keenam.

Serta lepas sendi sebagian pada sendi antara tulang belakang leher ruas keenam dan ketujuh.

"Itu penyebab kematian anak tersebut, Benturan kekerasan benda tumpul pada leher yang mengakibatkan terlepasnya sendi tulang leher yang menimbulkan robekan pembuluh nadi yang berada di saluran penonjolan tulang belakang," kata Ricko.

Sang ayah jadi tersangka

Ilustrasi - Seorang ayah di Bali diduga menganiaya anaknya sendiri hingga tewas karena tak membantunya bekerja.
Ilustrasi - Seorang ayah di Bali diduga menganiaya anaknya sendiri hingga tewas karena tak membantunya bekerja. (Istimewa)

Polisi pun lansung mengamankan INK dan menetapkan dia sebagai tersangka pelaku pembunuhan anaknya sendiri.

"Dari hasil petunjuk, bukti, saksi ahli memang mengatakan bahwa ada tindak kekerasan yang diduga dilakukan salah satu orang tuanya sehingga sudah kita naikkan statusnya (ayahnya) sebagai tersangka," kata Kapolres.

"Sekarang kita masih proses pendalaman untuk mencocokan kembali, mungkin rekontruksi melihat situasi gambaran di rumahnya," imbuh dia.

Atas perbuatannya, INK kini dijerat Pasal 80 Ayat (4) Jo Pasal 76.C UU Nomor 23 tahun 2003 tentang perlindungan anak dan Pasal 44 ayat (3) UU Nomor 23 tahun 2004 tentang KDRT.

Artikel lainnya terkait pembunuhan

Sumber: Tribun Mataram
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved