Saksi Insiden Susur Sungai di Ciamis yang Tewaskan 11 Siswa: Korban Berputar-putar di Pusaran Air

Berikut pengakuan saksi dalam insiden susur sungai di Ciamis yang menewaskan 11 orang siswa.

Editor: Irsan Yamananda
Kompas/ handout
Ilustrasi - Berikut pengakuan saksi dalam insiden susur sungai di Ciamis yang menewaskan 11 orang siswa. 

TRIBUNMATARAM.COM - Insiden susur sungai di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat tengah menjadi sorotan.

Peristiwa itu terjadi di Leuwi Ili, Desa Utama, Kecamatan Cijeunjing.

Dalam insiden tersebut, 11 pelajar MTs dikabarkan meninggal dunia.

Kegiatan susur sungai itu dilakukan pada hari Jumat (15/10/2021) sore.

Kala itu, permukaan sungai terlihat tenang dan tak beriak.

Sayangnya, tak banyak yang sadar bahwa ada muara yang dalam sekitar empat meter di sungai tersebut.

Baca juga: Insiden Susur Sungai di Ciamis: Diikuti 150 Siswa, 11 Orang Meninggal Dunia Hingga Ada Pusaran Air

Baca juga: Ayah di Riau Bunuh Orang yang Hamili Putrinya, Ikat & Buang Korban ke Sungai dengan Pemberat Batu

Warga Kampung Leuwi Ili Desa Muara Kecamatan Cijeunjing Kabupaten Ciamis menunjukkan lokasi tragedi susur sungai maut acara Pramuka di Sungai Cileueur, Kabupaten Ciamis, Sabtu (16/10/2021).
Warga Kampung Leuwi Ili Desa Muara Kecamatan Cijeunjing Kabupaten Ciamis menunjukkan lokasi tragedi susur sungai maut acara Pramuka di Sungai Cileueur, Kabupaten Ciamis, Sabtu (16/10/2021). (KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA)

Selain itu, ada juga pusaran air di sungai tersebut.

Penyebab adanya pusaran air karena adanya belokan air sungai.

Warga melihat korban berputar-putar di pusaran air

Muslim adalah salah satu warga yang ikut menyelam untuk mencari para korban yang tenggelam.

Baca juga: Hilang 6 Hari di Gunung Guntur, Ini Pengakuan Gibran: Terbangun di Sungai dan Ada yang Beri Makan

Ia dipanggil oleh warga untuk membantu karena Muslim sering menyelam manual untuk mencari ikan di sekitar sungai tersebut.

Ternyata hal tersebut tak mudah dilakukan oleh Muslim.

Ia sempat terseret pusaran air di bawah muara suangi yang memiliki kedalaman sekitar 4 meter.

Hal tersebut membuatnya tak sanggup lagi menyelam ke pusatan air.

Bahkan ia mengaku sulit untuk mencapai permukaan.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved