Selamat dari Insiden Susur Sungai di Ciamis, Farhan: 'Kata Tukang Mancing Jangan ke Sana, Angker'

Berikut pengakuan korban selamat dalam insiden susur sungai di Ciamis, Jawa Barat.

Editor: Irsan Yamananda
Grid.Id
Ilustrasi - Berikut pengakuan korban selamat dalam insiden susur sungai di Ciamis, Jawa Barat. 

"Saya berdua pulang ke Kobong.

Saat dengar ada kejadian, saya di Kobong tidak tenang, kaget.

Malam jam setengah satu bersama bapak saya pulang ke rumah (di Kertahayu)," lanjut Farhan.

Sementara itu, Orang tua Farhan, Turman, bersyukur anaknya tidak mengikuti kegiatan tersebut.

"Alhamdulillah, Kang, meskipun bandel tidak menuruti pembimbingnya, tapi alhamdulillah anak saya selamat," ujar Turman.

Baca juga: Cerita Usniadi, Berkat Ember Lolos dari Maut KMP Yunicee yang Tenggelam, Selamatkan 2 Nyawa Lain

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 11 siswa MTs Harapan Baru di Kabupaten Ciamis, tewas saat mengikuti kegiatan susur sungai, Jumat. Adapun 11 siswa tersebut terbawa arus saat mencoba melintasi sungai.

11 siswa tersebut meninggal setelah terbawa arus sungai yang tiba-tiba meluap.

Dari keterangan saksi, ada arus kuat dari hulu ke muara sungai yang menyeret seluruh korban hingga tewas tenggelam.

Pihak MTs Harapan Baru menyebut, kegiatan susur sungai rutin digelar setiap tahunnya dan diperuntukkan bagi siswa kelas VII yang baru masuk ekskul Pramuka di sekolah tersebut.

Mereka juga mengklaim sudah melakukan survei lokasi sebelum kegiatan berlangsung.

Akibat kejadian itu, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Ciamis melarang seluruh kegiatan ekstrakulikuler di luar sekolah atau kampus di bawah naungan Kemenag Ciamis seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "Cerita Farhan yang Selamat dari Tragedi Susur Sungai karena Ditegur Pemancing".

Warga melihat korban berputar-putar di pusaran air

Muslim adalah salah satu warga yang ikut menyelam untuk mencari para korban yang tenggelam.

Baca juga: Hilang 6 Hari di Gunung Guntur, Ini Pengakuan Gibran: Terbangun di Sungai dan Ada yang Beri Makan

Ia dipanggil oleh warga untuk membantu karena Muslim sering menyelam manual untuk mencari ikan di sekitar sungai tersebut.

Ternyata hal tersebut tak mudah dilakukan oleh Muslim.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved