TRIBUNMATARAM.COM - Cerita haru Sahnun (60) , seorang nenek pemulung yang tinggal di tengah Kota Mataram, NTB mengumpulkan barang bekas selama 5 tahun terakhir demi bisa beli hewan kurban.
Sahnun merasa sangat bahagia akhirnya bisa berkurban di Idul Adha tahun ini dengan uang hasil tabungannya sendiri.
Selama kurang lebih 5 tahun ini, Sahnun berusaha keras mengumpulkan barang bekas untuk membeli hewan kurban untuk Idul Adhan tahun 2019 ini.
Usahanya mengumpulkan barang bekas selama beberapa tahun, Sahnun (60) akhirnya bisa membeli sapi kurban.
Dia tinggal sebatang kara di Mataram dan kini menumpang tidur di sebuah kios di samping barat Mal Mataram, NTB.
Nenek Sahnun sempat tinggal di kuburan umat Hindu.
Seorang warga yang merasa kasihan dengan nenek Sahnun kemudian memberikan tumpangan tempat tidur kepadanya di kios tersebut.
• Link Pengumuman Hasil Seleksi SIMAK UI 2019, Download Tautan Lengkap di Sini
• Nikita Mirzani Jadi Tersangka Penganiayaan Dipo Latief, tapi Polisi Pilih Tak Lakukan Penahanan
• Ria Ricis Kembali ke YouTube, Ia Buka Suara Soal Penghasilan dari YouTube yang Capai 2 Miliar!
• 4 Fakta Baru Kasus Narkoba Nunung Terungkap Setelah 40 Reka Adegan, Hasil Tes Rambut di Luar Dugaan
Jika pagi tiba, Sahnun secepatnya menggulung tikar alas tidur karena pemilik kios sudah mulai beraktivitas berjulan nasi.
Keluarganya berasal dari Narmada, Lombok Barat.
Sampai saat ini, tidak ada satupun keluarga yang mencari keberadaan nenek Sahnun.
Nenek Sahnun memikul karung berisi botol plastik dengan tubuh kecilnya setiap harinya.
Dengan cepat ia melangkah menyusuri jalan kota Mataram demi mencari barang-barang bekas.
Ia biasa berangkat memulung mulai dari subuh hingga malam hari dengan jeda waktu istirahat pada siang hari.
"Pagi-pagi subuh sudah berangkat, balik lagi istirahat nanti lagi lanjut sampai malam," ungkap Sahnun dengan bahasa Sasak ditemui Kompas.com, Selasa (30/7/2019).
Dengan penuh peluh dan keringan ia mengumpulkan botol plastik sekitar dua karung setiap harinya.
Dan pada akhir pekan barang-barang bekas yang sudah ia kumpulkan selama seminggu akan diambil oleh pengepul.
Sahnun mengatakan, sudah sekitar lima tahun mengumpulkan uang untuk diniatkan membeli hewan korban.
Dan akhirnya pada Idul Adha tahun ini nenek Sahnun bisa membeli seekor sapi untuk dikurbankan dari hasil jerih payahnya selama lima tahun.
Ketika ditanya alasan nenek Sahnun ingin berkurban, ia hanya melempar senyuman kecil dengan anggukan.
Hal itu menandakan bahwa niat untuk berkurban tidak ingin diketahui banyak orang.
Pengurus Masjid Nur Iman bernama Kaling, masjid dimana nenek Sahnun berkurban sapi, sempat kaget saat menerima uang Rp 10 juta dari nenek pemulung tersebut.
"Saya juga merasa kaget kok bisa nilai satu sapi yang harganya 10 juta, mampu dibeli oleh seorang yang pekerjaannya sehari-hari pemulung," ungkap Kaling ditemui di rumahnya Senin (29/7/2019).
Dari penuturan Kaling, pemberian uang untuk membeli sapi kurban itu dilakukan nenek Sahnun saat pengajian majlis taklim di Masjid Nurul Iman yang dilakukan rutin setiap hari Kamis, Sahnun spontan memberikan uang 10 juta untuk berkurban, juga sontak membuat para ibu-ibu tercengang dan kaget.
• Angkat Betrand Peto Jadi Putranya, Ruben Onsu Tak Lagi Ingin Punya Anak Laki-laki
• Dekatnya Keluarga Ruben Onsu dengan Betrand Peto, Hingga Tak Ingin Nambah Momongan Laki-laki
• Bukan Karena Pelit Ngomong, 5 Zodiak Ini Akan Diam Saat Bermasalah dengan Pasangan, Kamu Termasuk?
• ZODIAK CINTA HARI INI Ramalan Zodiak Cinta Rabu 31 Juli 2019: Gemini Ragu, Virgo Overprotektif
• Nikita Mirzani Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus KDRT, Polisi Angkat Bicara Soal Penahanannya
"Dia langsung spontan saja menyebutkan Rp 10 juta, makanya kita kaget. Dia hanya pemulung kok bisa, ibu-ibu reaksi pada bengong melihat Sahnun memberikan uang senilai Rp 10 juta," kata Kaling seperti yang dikutip Sosok.ID dari Kompas.com dan Tribun Medan.
Seorang pengemudi ojek online bernama Haerudin sering melihat aktivitas Nenek Sahnun sebagai pemulung.
Tapi ia tak pernah sekalipun melihat Sahnun minta-minta seperti pengemis.
Haerudin salut melihat perjuangan hidup Sahnun yang setiap hari makan dari hasil barang rongsokan hingga bisa membeli hewan korban.
"Dari dulu nenek ini saya liat duduk di emperan mal, tapi tidak pernah minta-minta. Kalau dikasihpun dia tidak mau," kata Haerudin.
Hingga kini nenk Sahnun telah membeli sapi di lingkungannya Majeluk Mataram dan akan dibawanya nanti pada saat Hari Raya Idul Adha. (Sosok.id/ Andreas Chris Febrianto Nugroho)
Daftar Harga Hewan Kurban Terbaru Jelang Idul Adha 2019, Lengkap Sapi hingga Kambing
TRIBUNMATARAM.COM - Daftar harga hewan kurban Idul Adha 2019 terbaru terlengkap dari sapi hingga kambing.
Meski pelaksanaan Idul Adha 2019 belum ditetapkan oleh Kementerian Agama (Kemenag), berikut daftar harga sapi dan kambing Idul Adha 2019.
Idul Adha 2019 diperkirakan akan jatuh pada tanggal 11 Agustus 2019 atau 12 Agustus 2019.
Jelang Idul Adha 2019, hewan kurban menjadi yang paling dicari bagi mereka yang ingin berkurban.
Umumnya, hewan kurban yang dikurbankan di tiap momen Idul Adha adalah hewan ternak berupa kambing, sapi, domba, lembu, maupun kerbau.
• Ini Keutamaan Sholat Subuh Berjamaah di Ceramah Ustaz Abdul Shomad yang Membuat Hotman Paris Terpana
• Viral Hari Ini, Siswi SMP di Lampung Diperkosa Kakak Kelas, Aksi Pelaku Terciduk Orangtua Korban
• Peyek Cetar Syahrini Istri Reino Barack Dikritik Terlalu Tipis, Kacang Dikit, Aisyahrani Lakukan Ini
Berikut TribunMataram.com rangkum daftar harga terbaru dan terlengkap jelang Idul Adha 2019, dikutip dari berbagai sumber, Rabu (25/7/2019).
Untuk kambing, harga yang ditawarkan berada dalam kisaran Rp 1,8 juta hingga Rp 2,5 juta ekor untuk kambing.
Sementara untuk sapi, ukuran 300 kg hingga 350 kg berkisar Rp 18 juta hingga Rp 20 juta.
Berikut daftar jenis dan kisaran harga kambing tahun 2019.
1. Kambing Jawa/kambing kacang: dihargai sekitar Rp 1 juta hingga Rp 2,8 juta
2. Kambing Gibas/kambing gembel/kambing ekor tipis: dihargai sekitar Rp 1 juta hingga Rp 2,5 juta
3. Kambing Etawa/kambing Jamnapari: dihargai sekitar Rp 1,9 juta hingga Rp 5 juta
4. Kambing Peranakan Jawa dan Etawa: dihargai sekitar Rp 1,7 juta sampai Rp 3,5 juta
• Review Peyek Cetar Syahrini, Dinilai Enak Tapi Harga Fantastis Merasa Miskin Habis Transfer
• Hampir Sepekan Nunung Jadi Tahanan Polda Metro Jaya, Komedian Ini Sampai Tak Bisa Tidur & Makan
• Dulu Viral, Anak Tukang Becak Lulusan Terbaik ITB Kini Jadi Dosen, Mata Berbinar Ceritakan Hidupnya
1. | Simental | 400 kg | Rp52.000—55.000 |
2. | Limousin | 400 kg | Rp52.000—55.000 |
3. | Peranakan Ongole | 350 kg | Rp48.000—50.000 |
4. | Brahman Cross | 400 kg | Rp48.000—50.000 |
5. | Sapi Madura | 350 kg | Rp48.000—50.000 |
Waspada Sapi Sampah
TribunMataram.com melansir dari Kompas.com (2/10/2014) Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Kabupaten Tasikmalaya Apep Saepulrahmat mengatakan, sapi sampah bisa dikenali dari fisiknya, yakni perut yang buncit.
Setidaknya ada 3 ciri-ciri yang jelas untuk mengidentifikasi hewan kurban pemakan sampah menurut Apep Saepulrahmat.
Pertama, sapi sampah ini memiliki perut yang buncit.
Menurut Apep, sapi sampah memiliki perut buncit karena dipenuhi makanan sampah yang tidak bisa dicerna.
"Kami minta masyarakat lebih paham akan sapi yang berpakan sampah dan lebih waspada. Biasanya, ciri yang paling gampang diketahui adalah perut yang lebih buncit,” ujar Apep kepada wartawan, Kamis (2/10/2014).
Apep juga menjelaskan, jika sapi sampah dipotong, maka di perutnya sering ditemukan makanan yang tidak bisa dicerna, seperti bahan plastik dan metal.
Ciri yang ketiga adalah bau menyengat dari perut sapi yang sudah dipotong.
• ZODIAK BESOK Ramalan Zodiak Jumat 26 Juli 2019 Aries Produktif, Pisces Sakit Kepala, Aquarius Bosan!
• Postingan Fresh Graduate UI Tolak Gaji 8 Juta Langsung Viral, Ini Tanggapan Universitas Indonesia
Menurut Apep, pemahaman masyarakat akan bahaya sapi sampah tersebut dinilai perlu segera disosialisasikan.
Pemahaman tentang hewan pemakan sampah ini perlu disosialiasaikan.
Apalagi dalam waktu dekat ini, masyarakat akan merayaakan Idul Adha 2018 atau hari raya kurban.
Kebanyakan hewan yang dikurbankan adalah sapi.
"Saya rasa, pemahaman masyarakat tentang sapi sampah saat ini masih kurang," kata Apep Saepulrahmat.
"Sementara itu, sebentar lagi mau kurban. Masyarakat saat ini baru sebagian yang mengetahui adanya sapi sampah beredar untuk diperjualbelikan," tandas Apep Saepulrahmat.
"Salah satu manfaat kita melakukan pemeriksaan di para pedagang sapi adalah untuk mengetahui asal-muasal sapi, selain jenis penyakit berbahaya,” ungkapnya.
Semoga dengan ini kalian jadi paham tentang hewan kurban pemakan sampah.
Hati-hati memilih hewan seperti sapi atau kambing untuk kurban Idul Adha 2018. (TribunMataram.com / Salma Fenty)