Viral, Kualitas Udara Jakarta Membaik Setelah Pemadaman Listrik, Pilih Mati Lampu Apa Udara Sehat?
TRIBUNSTYLE.COM - Setelah pemadaman listrik di kawasan Jabodetabek pada Minggu (4/8/2019), kualitas udara DKI Jakarta pada Senin (5/8/2019) jadi membaik.
Kualitas udara Jakarta kini berada di urutan ke-21 dalam udara terburuk kota-kota besar di dunia.
Dikutip dari Kompas.com, fakta ini ditemukan berdasarkan informasi dari situs resmi www.AirVisual.com, situs penyedia peta polusi online harian kota-kota besar di dunia.
Kualitas udara di Jakarta lebih baik dibandingkan hari sebelumnya di mana Jakarta berada pada urutan kedua dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Berdasarkan informasi pada situs AirVisual Senin pukul 08.25 WIB, kualitas udara Jakarta tercatat 75 yang artinya berada dalam kategori moderat.
• Sering Sakit dan Curiga Suami Minta Cerai, Perempuan Ini Menemukan Faktanya Setelah Pasang CCTV
• Listrik Padam di Jabodetabek, 4 Hal ini Tidak Boleh Selama Tak Ada Aliran Listrik
Sementara itu, tercatat parameter PM2,5 konsentrasi 23,8 ug/m3 berdasarkan US Air Quality Index (AQI) atau indeks kualitas udara.
Jika melihat acuan US AQI, hasil analisa pencemaran udara untuk parameter PM2.5 dengan konsentrasi 0 hingga 10 ug/m3 adalah kategori sedang.
Sementara 36 hingga 55 ug/m3 adalah kategori tidak sehat untuk kalangan tertentu.
Kemudian, 56-65 ug/m3 adalah kategori tidak sehat, 66-100 ug/m3 kategori sangat tidak sehat dan 100 ug/m3 ke atas kategori berbahaya.
Listrik di sejumlah wilayah di Jawa dan Bali mati total selama sekitar 7 jam pada hari Minggu (4/8/2019).
Adapun pada Senin pagi, listrik di sejumlah daerah di Jakarta kembali padam, setelah sempat mendapat aliran listrik.
Dikutip dari Kompas Megapolitan, Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PT PLN, Dwi Suryo Abdullah mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan kapan aliran listrik di Jakarta kembali normal.
"Mohon doanya semoga hari ini, pagi ini pulih kembali."
"Saya enggak bisa memastikan pulih berapa jam."