"Saya menulis, saya kira jenis kelamin itu ada dua, tapi ternyata sekarang ada lima.
Ya hanya pertanyaan ingin tahu yang tiga itu apa? Itu sih, tidak ada niatan lain," ungkapnya.
Yuda tidak menyangka, unggahannya di Facebook menjadi viral.
Ada pula yang share dengan caption berbeda dari yang ditulisnya di akun Facebook-nya.
Terkait hal itu, dia pun menyampaikan permintaan maaf kepada Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta.
• Temukan Dompet Berisi Rp 900 Ribu, 4 Siswa SMP Ini Genjot Sepeda Sejauh 8 Km Demi Bertemu Pemilik
• Ruben Onsu Stres Anak Pertamanya Alami Hal Aneh, Thalia Putri Onsu: Mau Tabrak Bunda Sampai Mati
• Tips Olah Daging Agar Awet & Sehat, Jangan Cuci Sebelum Disimpan Hingga Pengaturan Suhu yang Tepat
• Ini Kronologi Kecelakaan Truk yang Tewaskan YouTuber Luthfi Ramadhan, Sopir Melarikan Diri
"Kemudian ada yang save, nge-share ke (akun) lain dan memberi caption berbeda cerita dengan yang saya tuliskan," ungkapnya.
Kelalaian
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Fita Yulia membenarkan bahwa formulir yang beredar memang dari salah satu puskesmas di Kota Yogyakarta.
Namun, menurut dia, formulir tersebut tidak seharusnya diberikan kepada pasien sebagai formulir pasien baru.
Format formulir untuk pasien baru, lanjut dia, hanya berisi dua pilihan jenis kelamin, laki-laki dan perempuan.
Sementara formulir yang beredar dengan lima jenis pilihan kelamin hanya untuk keperluan internal puskesmas.
Menurut dia, kemungkinan ada kelalaian dalam memberikan formulir tersebut.
Formulir dengan 5 pilihan jenis kelamin, lanjut Fita, merupakan formulir yang harus diisi setelah pasien menjalani tahap pemeriksaan awal.
Isinya bersifat rahasia atau tidak boleh keluar.
Informasi mengenai jenis kelamin tersebut penting dan diperlukan untuk mengidentifikasi kondisi medis atau diagnosis.