Ketiga siswa SMAN 2 Palangkaraya ini berhasil memenangkan kejuaran dunia di Korea Selatan dengan penemuan obat kanker yang berhasil mereka temukan.
TRIBUNMATARAM.COM - Tiga siswa SMAN 2 Palangkaraya, Kalimantan Tengah, meraih juara dunia atas temuan obat penyembuh kanker dengan bahan baku alami berupa batang pohon tunggal atau dalam bahasa dayak disebut dengan bajakah.
Tanaman ini diperoleh di hutan Kalimantan Tengah.
Ketiga siswa itu bernama Yazid, Anggina Rafitri, dan Aysa Aurealya Maharani.
Guru pembimbing siswa yang merupakan guru biologi, Helita, mengatakan, keberhasilan ketiga siswa tersebut berawal dari informasi Yazid.
Yazid mengatakan bahwa ada sebuah tumbuhan di hutan Kalimantan Tengah yang kerap digunakan keluarganya bisa menyembuhkan kanker, bahkan kanker ganas stadium empat sekalipun.
• Kenang Ani Yudhoyono, Annisa Pohan Bongkar Isi Chat dengan Ibu Mertuanya Super Perhatian
• Jarang Terekspose Ini Sosok Calon Mertua Kaesang Pangarep, Calon Besan Jokowi Berkelas Banget!
• Kini Sukses Jadi Aktor, Adipati Dolken Pernah Ikut Jaga Warnet di Masa Kecil
• Heboh Temuan Bajakah Tanaman Penyembuh Kanker dari Kalimantan Tengah, Begini Penjelasan Ahli
Di bawah bimbingan Helita, ketiga siswa itu memutuskan untuk memulai pembahasan awal yang lebih serius mengenai kayu bajakah tersebut.
Penelitian diawali dengan uji pendahuluan di laboratorium sekolah.
Lalu penelitian dilanjutkan dengan uji sampel penelitian lanjutan, yang menggunakan dua ekor mencit atau tikus betina atau tikus kecil berwarna putih, yang sudah diinduksi atau disuntik zat pertumbuhan sel tumor atau kanker.
Sel kanker berkembang di tubuh tikus dengan ciri banyaknya benjolan di tubuh, mulai dari ekor hingga bagian kepala.
Mereka lalu memberikan dua penawar atau obat yang berbeda terhadap kedua tikus.
Satu tikus diberi bawang dayak dalam bentuk cairan yang diminumkan ke tikus, sementara tikus laiin diberi air rebusan yang berasal dari kayu bajakah.
"Setelah memasuki hari ke-50, mencit yang diberi air penawar dari bawang dayak mati, sementara mencit yang diberi cairan kayu bajakah tetap sehat, bahkan bisa berkembang biak,” ujar Helita, Senin (12/8/2019).
Setelah melalui pembuktian terhadap media uji sampel, pada awal Mei 2019 penelitian dilanjutkan dengan memeriksa kadar yang terdapat pada kayu bajakah tersebut melalui uji laboratorium, yang bekerja sama dengan pihak laboratorium di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Hasil penelitian, kayu bajakah itu memiliki kandungan yang cukup kaya antioksidan, bahkan ribuan kali lipat dari jenis tumbuhan lain yang pernah ditemukan, khususnya untuk penyembuhan kanker.