"Setelah menghilang, pada saat itu muncul kasus Gafatar sehingga orang-orang berspekulasi jangan-jangan ikut Gafatar.
Asumsi awal ikut Gafatar, setelah itu enggak tahu," ujar Nasrun, salah seorang guru senior di SMP Negeri 4 Banyumas.
Spekulasi tersebut muncul karena pada saat itu ramai kasus Gafatar di mana saat itu ada beberapa warga Banyumas yang turut bergabung dengan Gafatar di Kalimantan.
5. Dikenal sangat tertutup
Kepala Dusun II Desa Pasinggangan Sujoko mengatakan, keluarga Misem dikenal sangat tertutup, bahkan tidak pernah bersosialisasi dengan warga sekitar.
Di antara kelima anak Misem, hanya Heri yang terkadang ikut kegiatan atau bersosialisasi dengan masyarakat.
Saking tertutupnya, keluarga tersebut tidak pernah beraktivitas di luar rumah.
Namun warga memaklumi, karena sebelumnya mereka terbiasa hidup di Jakarta, sehingga jarang bersosialisasi dengan warga sekitar.
"Bahkan kalau ada orang yang masuk ke pekarangan rumahnya saja bisa jadi masalah.
Halaman rumah juga dipasangi besi satu, biar tidak dipakai buat parkir kendaraan," katanya.
Sumber: KOMPAS.com (Fadlan Mukhtar Zain)