Permohonan maaf dari keluarga Elvy Sukaesih tersebut dilakukan setelah anak Elvy Sukaesih yang mengamuk, Haidar dibawa oleh polisi.
Junaidi mengatakan permintaan maaf disampaikan oleh anak keempat Elvy Sukaesih, Sehan.
"Keluarganya sudah minta maaf habis Haidar dibawa polisi. Yang ke sini itu Pak Sehan (anak keempat Elvy Sukaesih)," kata Junaidi di Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (13/9/2019) dilansir TribunStyle dari TribunJakarta.
Junaidi yang berniat melaporkan tindak penganiayaan dan perusakan warung ke polisi urung membuat laporan resmi.
Hal tersebut karena Junaidi yang akan menuju Polres Metro Jakarta Timur lantas dimintai keterangan oleh Tim Jatanras sekitar pukul 22.52 WIB.
"Belum buat laporan sih, habis pas semalam mau berangkat polisi datang. Hari ini harus dagang lagi, warung saya tetap buka kok," ujarnya.
Junaidi menunggu kabar dari polisi, apabila tidak ada kelanjutan dirinya akan melapor ke kembali.
"Saya masih nunggu kabar saja terkait kasusnya dari polisi. Kalau nanti enggak ada kelanjutan saya pasti melapor lagi ke polisi. Tapi semalam sudah kasih keterangan, KTP saya juga di foto," tuturnya.
Para tetangga Elvy Sukaesih tidak mengetahui anak ratu dangdut tersebut mengalami gangguan jiwa.
Mereka mengatakan Haidar sering marah-marah.
"Cuma suka marah-marah aja sih. Enggak tahu ya kalau memang ada gangguan jiwa," ujar Yani tetangga Elvy Sukaesih yang melihat Haidar mengamuk.
Polisi kemudian percaya Haidar mengidap gangguan jiwa setelah pihak keluarga menunjukkan surat keterangan Haidar pernah dirawat di rumah sakit jiwa.
"Jadi dia pernah dirawat di RS Jiwa Duren Sawit, makanya sama Tim Jatanras Polda Metro Jaya dibawa ke RS Jiwa Duren Sawit lagi, jadi enggak ke kantor polisi," tutur Kanit Reskrim Polsek Kramat Jati Iptu Dicky.
Kronologi kejadian bermula saat ART Haidar datang ke warung Junaidi ingin berutang empat bungkus rokok.
Namun Junaidi menolak dan sang ART pulang.