Polisi Tetapkan Supir Bus Rosalia Jadi Tersangka Kecelakaan yang Tewaskan 8 Orang

Editor: Asytari Fauziah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah korban tewas tampak ditutupi koran sesaat setelah kecelakaan truk bertabrakan dengan bus Rosalia Indah, Senin (16/9/2019).

Kronologi Balita di Jakarta Utara Tewas setelah Makan Nasi Goreng yang Dibawa Kakaknya dari Sekolah

TRIBUNMATARAM.COM - Kronologi lengkap balita di Jakarta Utara meninggal setelah makan nasi goreng yang dibawa kakaknya dari sekolah.

Gara-gara makan nasi goreng yang dibawa kakaknya ZAA (8) dari sekolahnya di SDN 19 Tugu Utara, seorang balita berinisial LSZ (3) meninggal dunia.

LSZ (3) meninggal dunia pada Kamis (12/9/2019) setelah memakan nasi goreng yang dibawa kakaknya dari sekolah.

Sang kakak yang berinisial ZAA (8) bersekolah di SDN 19 Tugu Utara mendapatkan nasi goreng itu dari pihak komite sekolah yang menjalankan program pemberian makanan tambahan anak sekolah (PM-TAS).

• Putra Sulung BJ Habibie Bantah Ayah & Ibunya, Ainun Jadi Pendonor Mata bagi Thareq Kemal, HOAX!

• Ria Irawan Menangis saat Suaminya, Mayky Wongkar Jelaskan Soal Kanker yang Dideritanya

• Mengenal Thareq Kemal Habibie yang Penampillannya Curi Perhatian, BJ Habibie & Ainun Jadi Donor Mata

• Ribuan Pelayat Hadiri Proses Pemakaman BJ Habibie, Mulai dari Seleb Hingga Warga Timor Leste

Ibu kedua anak itu bernama Widia Sumarni (30) menceritakan kronologis kejadian tersebut.

Ia mengatakan, nasi goreng itu didapatkan oleh ZAA pada Rabu (11/9/2019).

Anak sulungnya itu kemudian membawa nasi goreng itu ke rumahnya untuk menyantap nasi goreng itu bersama sang adik.

"Aku juga makan dua sendok, bersih, masih enak. Biasanya dapet juga udahlah makan mereka berdua sama kakaknya," kata Widia saat ditemui wartawan di kediamannya di Jalan Lontar VIII, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara.

Setelah menyantap nasi goreng tersebut LSZ langsung tidur ke kamarnya, sementara ZAA pergi mengaji. Tak lama kemudian LSZ muntah-muntah.

Ayah LSZ bernama Wahyu Irawan (31) langsung membawa anaknya ke puskesmas terdekat untuk menjalani pemeriksaan.

"Waktu pas anak kedua saya muntah-muntah siang ya.

Posisi anak pertama masih normal, sedikitpun enggak ada dirasa sama dia.

Adiknya pada saat muntah pun masih biasa.

Akhirnya saya lihat adek muntah-muntah ya sudah bawa ke puskesmas," ujar Wahyu.

Halaman
1234