6 Fakta Demo Mahasiswa Tolak RKUHP, Hoax Korban Meninggal Hingga Dibubarkan Paksa

Editor: Asytari Fauziah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi menembakan water bombing saat kericuhan dalam unjuk rasa di Depan Gedung DPR/MPR, Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019).

TRIBUNMATARAM.COM - Polisi terpaksa membubarkan paksa para mahasiswa di Bandung yang menggelar unjuk rasa di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (24/9/2019).

Sejumlah mahasiswa terpaksa diamankan karena menolak untuk membubarkan diri.

Sementara itu, kabar hoaks yang menyatakan seorang mahasiswa di Palembang meninggal saat ikut demo, sempat menyebar.

Kapolresta Palembang Kombes Pol Didi Hayamansyah memastikan kabar tersebut adalah hoaks.

Baca fakta lengkapnya:

1. Polisi: Info mahasiswa meninggal saat demo adalah hoaks 

Seorang mahasiswa pengunjuk rasa di depan Gedung DPRD Sulawesi Selatan saat diamankan petugas kepolisian, Selasa (24/9/2019). (KOMPAS.COM/HIMAWAN)
Didi menjelaskan, kabar meninggalnya seorang mahasiswa ketika kericuhan dalam aksi demonstrasi di Jalan Pom IX kawasan DPRD Provinsi Sumatera Selatan, adalah hoaks.

Menurutnya, saat ini ada 28 mahasiswa yang dirawat ke Rumah Sakit RK Charitas karena terkena gas air mata.

Namun, dari 28 yang telah dirawat, 26 lainnya telah diizinkan pulang ke rumah.

"Saya pastikan kabar mahasiswa meninggal saat ricuh itu hoaks. Itu kejadian daerah lain bukan Palembang. Sekarang 26 siswa sudah diizinkan dokter pulang, untuk dua mahasiswa lagi masih dirawat," kata Didi, Selasa (24/9/2019).

Elis Erna Wati Naik Ojol Bawa Alat Medis Demi Tolong Mahasiswa Demo di Depan DPR yang Terluka

2. Diduga kelompok anarko sindikalis terlibat

Para demonstran saat memblokadi Jalan Aria Jipang Kota Bandung dalam aksi unjuk rasa, Selasa (24/9/2019). (KOMPAS.COM/DENDI RAMDHANI)

Demo mahasiswa di Bandung berujung ricuh. Polisi pun menduga kelompok Anarko Sindikalis memiliki keterkaitan dengan kericuhan dalam demo mahasiswa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat, Senin (23/9/2019).

"Kembali lagi Anarko yang bermain di Bandung, Bandung sangat rawan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (24/9/2019).

Menurut Dedi, kelompok Anarko Sindikalis juga diduga terlibat terkait aksi vandalisme di Gedung DPR.

Demo Mahasiswa Tolak UU KPK & RKUHP Ricuh di Sejumlah Daerah, 232 Jadi Korban, 3 Dikabarkan Kritis

3. Mahasiswa di Bandung dibubarkan paksa

Aksi massa unjuk rasa di Gedung DPRD Jabar, Kota Bandung berakhir ricuh, Selasa (24/9/2019). Massa aksi unjuk rasa masih bertahan meski polisi telah memukul mundur dengan menembakan gas air mata hingga water cannon. (KOMPAS.COM/AGIE PERMADI)

Sekitar pukul 20.20 WIB, massa dipukul mundur lantaran telah melampaui waktu berunjuk rasa.

"Kepada pengunjuk rasa kami perintahkan untuk membubarkan diri. Atas nama undang-undang kami akan melakukan tindakan tegas," kata petugas kepolisian lewat pengeras suara.

Setelah itu, petugas langsung bergerak untuk mendorong para demonstran di arah Jalan Diponegoro tepatnya di depan Gedung Sate.

Polisi juga menembakan gas air mata dan water canon untuk membubarkan massa.

Halaman
123