TRIBUNMATARAM.COM - Kronologi demo mahasiswa di depan Gedung DPR, Selasa (24/9/2019) berakhir ricuh, mahasiswa pingsan karena gas air mata.
Demo besar-besaran yang dilakukan mahasiswa di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta berakhir ricuh setelah mahasiswa berusaha masuk ke dalam gedung.
Suasana demo mahasiswa yang berlangsung di depan Gedung DPR sejak tadi pagi pecah dan ricuh sejak sore.
Kericuhan bermula ketika sekumpulan mahasiswa memaksa masuk ke dalam Gedung DPR. Polisi yang bersiaga di dalam gedung menembakkan air dari mobil water cannon ke arah mahasiswa untuk menghalau mereka.
Setidaknya ada dua mobil water canon yang dikerahkan aparat kepolisian untuk menghalau mahasiswa yang berusaha menerobos masuk.
Keriuhan pun pecah. Mahasiswa melawan. Mereka melempar polisi dengan botol, bambu, dan bebatuan.
• Fakta Baru Bocah 5 Tahun Diperkosa & Dibunuh Ibu dan Kakak Angkat, 3 Pelaku Sering Berhubungan Inses
• Jangan Biarkan Kecemasan Berlarut, 7 Cara Ini Bisa Dicoba Untuk Menghilangkan Stres
• Berhasil Melenggang ke Kursi DPR, Mulan Jameela Didemo Dibahas Masa Lalunya dalam Spanduk
• Menolak Revisi UU KPK, Pegawai Berdemo: Dilahirkan Oleh Mega Mati di Tangan Jokowi?
Polisi pun menembakkan gas air mata ke arah mahasiswa. Kerumunan mahasiswa mulau terpencar.
Sebagian besar mahasiswa memilih menjauh dari pusat ricuh. Mahasiswa terpencar melarikan diri ke sejumlah titik.
Dipukul mundur, mahasiswa terpencar
Tembakan gas air mata dan semprotan air dari water cannon akhirnya memukul mundur para mahasiswa. Area depan Gedung DPR seketika bersih dari kerumunan para mahasiswa.
Mereka melarikan diri ke sejumlah titik seperti Stasiun Palmerah, lampu merah Slipi, Semanggi, hingga Jakarta Convention Center.
Namun, melarikan diri bukan berarti mereka berhenti melakukan perlawanan.
Pada pukul 18.35 WIB, puluhan mahasiswa berkerumun di gerbang masuk Jakarta Convention Center. Mereka berniat masuk ke dalam yang merupakan tempat polisi berjaga.
Kapolda Metro Jaya Kombes Gatot Eddy Pramono dan Dirlantas Kombes Yusuf ada di dalam JCC. Polisi lalu memasang tameng dan menyiagakan mobil barakuda.
Mobil pikap polisi juga sudah dinyalakan. Dalam keriuhan itu, polisi sempat meminta massa untuk mundur.
"Mundur! Rekan-rekan mahasiswa mundur, ayo mundur!" teriak seorang polisi lewat pengeras suara.
Pingsan kena gas air mata
Sejumlah mahasiswa pun jatuh karena terkena gas air mata.
Sebanyak enam orang peserta unjuk rasa tampak digotong pasca polisi menembakkan gas air mata di depan gedung DPR, Selasa (24/9/2019) sore.
Keenamnya adalah mahasiswa pria. Mereka tampak lemas dan digotong temannya menuju ke arah ambulans.
Sementara itu seperti dikutip dari Antara, sebanyak lima mahasiswa terkapar di Stasiun Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (24/9/2019), akibat kehabisan oksigen setelah terkena asap gas air mata saat perjalanan balik dari aksi di depan Kompleks Parlemen Senayan.
Lima mahasiswa tersebut terdiri dari dua laki-laki dan tiga perempuan yang berasal dari pergurungan tinggi berbeda.
Tiga mahasiswa asal STMIK Bani Saleh Bekasi, satu mahasiswa dari STIKES Bani Saleh, dan satu orang mahasiswa dari ISIP Jakarta.
Lima mahasiswa itu mengeluhkan sesak nafas, batuk, lemas dan pusing.
Selanjutnya petugas Stasiun Palmerah membantu memberikan perawatan medis.
Dua orang mahasiswa laki-laki ditandu karena kondisinya cukup lemah. S
ementara tiga mahasiswa lainnya dibopong ke pintu masuk stasiun yang dijadikan posko darurat.
Tiga tim medis Stasiun Palmerah memberikan pertolongan pertama kepada mahasiswa yang mengalami sesak nafas, pusing dan lemas.
Meski demikian, hingga saat ini belum ada laporan lengkap mengenai jumlah mahasiswa yang jadi korban.
Pukul 20.36 WIB, ricuh masih berlanjut
Meski sudah dipukul mundur menjauhi depan Gedung DPR, bentrok antara mahasiswa dan polisi masih berlanjut. Bentrokan salah satunya terjadi di kawasan Simpang Susun Semanggi.
Pantauan Kompas.com dari kawasan Simpang Susun Semanggi pukul 20.10 WIB, barikade polisi yang dibantu aparat TNI mulai dilempari batu oleh massa.
Padahal sebelumnya, polisi yang berada di mobil komando mengimbau massa untuk membubarkan diri.
"Silakan adik-adik untuk membubarkan diri," kata salah satu polisi yang berada di mobil komando.
Setelah itu, gas air mata kembali ditembakkan ke arah massa yang berkumpul di depan Simpang Susun Semanggi.
Polisi menembakkan gas air mata ke arah massa yang berkerumun di depan Plaza Semanggi. (Kompas.com/Jessi Carina)
Ratusan Mahasiswa Undip Berangkat ke Jakarta dengan Bus, Ikut Aksi di DPR RI
TRIBUNMATARAM.COM - Ratusan mahasiswa dari Universitas Diponegoro ( Undip) Semarang, Jawa Tengah, berkumpul di pelataran Gedung Serba Guna (GSG) Undip Tembalang Semarang, Senin (23/9/2019) malam.
Dari pantauan Kompas.com, sejak dari pukul 21.00 WIB mahasiswa dari berbagai fakultas ini berbondong-bondong mendatangi gedung tersebut.
Rupanya mereka hendak mengikuti seruan aksi nasional "Undip Bergerak" bersama para mahasiswa lainnya yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, di Jakarta.
• Berhasil Melenggang ke Kursi DPR, Mulan Jameela Didemo Dibahas Masa Lalunya dalam Spanduk
"Kami perwakilan dari Undip malam ini berangkat ke Jakarta. Ada sekitar 100 lebih mahasiswa dari berbagai fakultas di Undip akan turun ke jalan besok bergabung dengan mahasiswa dari seluruh Indonesia," ujar Ketua BEM Undip M Anies Ilahi kepada Kompas.com, Senin malam.
Pukul 23.00 WIB, tiga bus yang akan mengantar mereka ke Jakarta tiba di lokasi.
Ratusan mahasiswa pun bergegas memasuki bus.
• Mulan Jameela Sempat Sebut Bersyukur Makan Nasi Garam, Ini Rincian Gaji Istri Ahmad Dhani Jadi DPR
Setelah berkoordinasi, rupanya jumlah mahasiswa melebihi batas kuota lantaran mahasiswa yang ikut berjumlah lebih dari 100 orang.
"Kami berangkat naik bus malam ini. Masing-masing mahasiswa iuran sebesar Rp 100.000.
Kami sudah koordinasikan melalui sosial media," ujar dia.
Dari poster seruan yang beredar di sosial media bertajuk Undip Bergerak "Saatnya Kelas Pindah Ke Jalan", mereka akan bergabung dengan seluruh universitas di seluruh Indonesia, Selasa (24/9/2019) pukul 10.00 WIB untuk melancarkan seruan aksi nasional tuntaskan reformasi kepada pemerintah pusat.
Sebelumnya diberitakan, aksi massa di depang Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI malam ini masih menyisakan sejumlah mahasiswa, Senin (23/9/2019) malam.
Dari pantauan Kompas.com, beberapa dari mereka masih bertahan dan menyuarakan tuntutannya.
Aparat keamanan juga masih membentengi Gedung DPR kendati terdapat fasilitas yang mulai rusak, seperti pagar di dekat pintu masuk Jalan Gatot Subroto.
Massa pun sebelumnya melempar botol ke atas pintu DPR.
Namun, komando demonstran sudah tidak tampak dan polisi masih terus mengimbau massa agar tenang. (Kompas.com/Kontributor Semarang, Riska Farasonalia/David Oliver Purba)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gunakan Bus, Ratusan Mahasiswa Undip Berangkat ke Jakarta Senin Malam"