TRIBUNMATARAM.COM - Tim Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, mengaku tidak menemukan bercak darah sedikit pun selama menangani jasad Maulana Suryadi (23) yang diduga tewas dalam kericuhan demonstrasi di DPR RI, Rabu (25/9).
"Saat saya terima di kamar mayat, tanda kekerasan aja tidak ada. Badannya bersih, kepala dan badan bersih.
Tidak ada jejak kekerasan seperti darah," kata Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati Kombes Edi Purnomo, melalui sambungan telepon di Jakarta, Kamis (3/10/2019).
Pernyataan tersebut menjawab beredarnya kabar bahwa Maulana menjadi korban kekerasan peristiwa bentrokan fisik demonstran dengan aparat di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.
Bahkan dalam unggahan gambar di sejumlah media sosial, jasad Maulana yang tengah dikubur di salah satu TPU di Jakarta, mengeluarkan rembesan darah pada bagian tempurung kepala yang dibungkus kain kafan.
• UPDATE Kasus Viralnya Grup WhatsApp Pelajar STM, Bahas Bayaran Demo di Depan Gedung DPR
Edi menepis beredarnya kabar bahwa Maulana tewas akibat tindak kekerasan saat kericuhan berlangsung.
Edi beranggapan rembesan darah itu sebagai gejala wajar orang yang meninggal dunia.
"Viral video ada darah keluar, kalau orang meninggal memang seperti itu, keluar darah karena pecahnya pembuluh darah, karena faktor pembekuan.
Makanya, jenazah yang dikafani, ditutup lubang-lubangnya dengan kapas," katanya.
Dia juga menyebutkan bahwa penyebab kematian Maulana karena penyakit sesak napas yang dideritanya.
"Dia (Maulana) meninggal karena sesak nafas. Keluarganya bilang, dia punya riwayat sesak nafas," kata Edi.
• 2 Mahasiswa yang Tewas Saat Demo di Kendari, Kasus Langsung Ditangani Mabes Polri
Pihak keluarga, kata Edi, juga memberikan kesaksian bahwa riwayat penyakit sesak napas yang diderita Maulana, juga dialami oleh sang ayah yang lebih dulu meninggal dunia.
"Kakaknya juga menderita sesak nafas, bapaknya meninggal juga karena sesak nafas,"ucap dia.
Namun, saat tim medis menanyakan apakah sesak nafas itu dipicu TBC atau asma, kata Edi, pihak keluarga tidak memberi jawaban.
Laporan yang diterima kepolisian, Maulana dikabarkan tidak berniat ikut dalam aksi kericuhan.
• Polisi Amankan Pelajar yang Terlantar Setelah Ikuti Demo di DPR, Termasuk Anak SD!
"Kalau menurut laporan polisi, Maulana ada di lokasi kericuhan karena baru saja pulang kerja.
Bisa saja dia panik, lari-lari hingga sesaknya kambuh," ungkap Edi.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan seorang pedemo tewas saat demonstrasi yang berujung kerusuhan di sekitar Gedung DPR pada pada Rabu (25/9/2019).
Tito menegaskan pedemo yang tewas itu bukan dari kalangan pelajar dan mahasiswa namun kelompok perusuh.
Kapolri juga membantah penyebab kematian korban bukan karena tindakan represif dari aparat yang menangani aksi massa rusuh. (Kompas.com/Editor : Sabrina Asril)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kata Polisi soal Cucuran Darah pada Jasad Maulana, Korban Tewas Kerusuhan di DPR"
Polisi Amankan Pelajar STM yang Viral Bawa Bendera Merah Putih, Ikut Rusuh Saat Demo di Sekitar DPR
TRIBUNMATARAM.COM - Polisi menangkap LA, pemuda yang fotonya viral di tengah kepungan kabut gas air mata. LA ditangkap karena diduga terlibat kerusuhan dalam aksi pelajar yang dilakukan pada 30 September.
"Iya, ada di Polres, masih kita dalami," kata Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Edi S Sitepu saat dihubungi, Rabu (2/10/2019).
Edi mengungkapkan ada beberapa informasi keliru yang beredar di media sosial terkait penangkapan LA ini.
Pertama, soal status LA yang tak lagi pelajar.
"Enggak benar, dia bukan SMA, sudah lulus," kata Edi.
Kedua, soal alasan polisi yang disebut menangkap LA karena pelecehan bendera merah putih.
Edi mengatakan LA ditangkap bukan karena pelecehan bendera melainkan karena terlibat dalam kerusuhan pada 30 September 2019.
"Dia bukan pelajar dan diamankan pada saat terjadinya kerusuhan tanggal 30 September 2019.
Tidak ada kaitannya dengan pelecehan bendera," tambah Edi.
• Fakta Miris Demo di Depan Gedung DPR Senin 30 Oktober 2019, 50 Orang Menyamar Jadi Pelajar SMA
Kini, pelaku sudah diamankan pihak Kepolisian Metro Jakarta Barat untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
Sebelumnya, santer dibicarakan di media sosial Twitter terkait tertangkapnya LA ini.
Dalam salah satu postingan dari akun @kabay4n_, LA disebut-sebut sebagai sosok yang ada dalam foto viral.
Dia disebut sudah 24 jam tidak pulang dan tidak ada kabar.
LA disebut-sebut sebagai sosok yang fotonya mendadak viral di sosial media beberapa waktu lalu.
Foto itu menampilkan seorang pelajar memakai seragam putih dan abu-abu. Dia berada di tengah kepungan kabut gas air mata.
Pelajar itu menyeka matanya sambil menggenggam telepon seluler. Sebuah bendera merah putih tampak ada dalam genggamannya.
Foto tersebut adalah karya fotografer Kompas.com, Garry Andrew Lotulung.
Garry menceritakan foto viral seorang pelajar itu diambilnya pada Rabu (25/9/2019) sore menjelang Maghrib.
Saat itu, situasi sudah semakin tidak kondusif di sekitar Stasiun Palmerah.
Massa sudah mulai rusuh sejak siang hari sekitar pukul 14.30. Polisi pun meminta massa untuk membubarkan diri.
Namun, massa justru semakin banyak yang memenuhi Jalan Tentara Pelajar.
• 2 Mahasiswa UHO Tewas Setelah Demo di Kendari, 13 Polisi Ditahan Tak Boleh Keluar Kantor
"Massa waktu itu sudah semakin tidak terkontrol melempar apa saja yang dia pegang ke arah polisi.
Mereka juga berusaha menjebol pagar belakang DPR," ucap Garry.
Akhirnya mulai sore hari, polisi menembakkan gas air mata. Di momen itulah, Garry mengabadikan aksi para pelajar yang kocar-kacir setiap kali ditembak gas air mata.
Posisi Garry waktu itu berada di sekitar pintu perlintasan kereta, 10 meter dari arah kerumunan massa.
Pada saat massa lari menghindari gas air mata, Garry bersiap membidikkan kamera. Massa berlarian ke arahnya.
Salah seorang pemuda yang menyeka mata dengan bendera Merah Putih dalam genggamannya langsung mencolok perhatian. Garry membidik pelajar itu.
• 7 Fakta Demo Mahasiswa di Berbagai Daerah, Anggota DPRD Dikepung Massa, Ibu Hamil Tertembak!
Foto inilah yang kemudian viral di media sosial.
Garry masih ingat kejadian unik yang mungkin hanya ditemui dalam aksi unjuk rasa pelajar kemarin.
"Mereka tepuk tangan setiap ada gas air mata sambil lari menjauh," ucap Garry.
Setelah tembakan gas air mata mereda, para pelajar ini kembali mendekati pintu belakang DPR di Jalan Tentara Pelajar sambil menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Aksi massa masih terus ricuh hingga tengah malam. Mulai tengah malam hingga pagi hari esoknya, polisi melakukan "sweeping". Sebanyak 570 pelajar diamankan polisi. (Kompas.com/Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar/Jessi Carina)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Tangkap Pemuda yang Fotonya Viral saat Rusuh Siswa STM di Sekitar DPR"