Penelusuran Massa Bayaran Saat Demo Tolak RUU, Misteri Demonstran 'Bayaran'

Editor: Asytari Fauziah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelajar dan sejumlah massa bayaran yang diamankan di Mapolres Metro Jakarta Utara saat hendak menuju gedung DPR RI

Saat bentrok dengan polisi sebagian dari mereka kelelahan dan tak kuat berlari. Polisi menangkap mereka dengan mudah.

Dari pengakuan mereka, kasus demonstran “jadi-jadian” ini terbongkar.

Penelusuran AIMAN, para pengunjuk rasa ini tak hanya berasal dari Jakarta. Mereka datang dari sejumlah daerah di Jawa Barat seperti Subang, Cianjur, dan Karawang.

Maulana Diduga Tewas Saat Demo karena Bentrok dengan Polisi, Tim Forensik Sebut Tak Temukan Darah

Latar belakang mereka

Program AIMAN yang akan tayang pada 7 Oktober 2019 pukul 20.00 di KompasTV, akan mengungkap lengkap siapa mereka.

Tayangan malam nanti menggambarkan bagaimana saya berkeliling mencari mereka.

Saya menggali apa pekerjaan mereka termasuk siapa sosok yang mengorganisir mereka.

Yang menarik, Sang Pengajak dan Pemberi Uang hilang sampai sekarang.

Tak ada satu pun yang mengetahui keberadaan bahkan latar belakang mereka.

Tujuan pertama penelusuran saya adalah wilayah Tipar, Cakung. Di sana tinggal Rahmat Hidayat.

Sosok Rahmat muncul dalam video yang beredar di media sosial.

Dalam video itu ia mengaku diminta oleh seseorang bernama Taufik Ilham Riyadi.

Perjalanan pertama saya adalah mengunjungi wilayah Tipar Cakung, di mana video seseorang yang mengaku bernama Rahmat Hidayat berasal.

Dalam video ia mengaku diminta oleh seseorang yang bernama Taufik Ilham Riyadi.

Bentrokan antara aparat polisi dan demonstran pelajar terjadi di Slipi, Jakarta Barat, Senin (30/9/2019). Akibat kericuhan ini tol dalam kota di kawasan Slipi lumpuh total. (KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

Saya juga bertemu dengan sejumlah warga hingga Ketua RT dan juga Ketua RW di tempat tinggal Rahmat. Dari mereka saya mendapatkan sejumlah informasi.

Saya juga mendapatkan kesaksian Profesor Hermawan Sulistyo, dosen Universitas Bhayangkara, yang sempat mewawancarai para pengunjuk rasa ini. Hermawan sering menjadi investigator di sejumlah kasus kerusuhan.

Halaman
123