Setelah melakukan pertemuan tertutup selama sekitar 45 menit, Jokowi dan Prabowo berjalan ke luar ruangan sambil tertawa lepas.
Keduanya lalu memberikan keterangan pers bersama-sama.
Jokowi sebagai tuan rumah bicara lebih dulu. Ia mengaku membincangkan banyak hal dengan Prabowo.
Mereka bicara mulai dari kondisi ekonomi global, politik dan keamanan, hingga rencana pemerintah memindahkan ibu kota ke Kalimantan Timur.
• Sekjen PDIP Ungkap Alasan Jokowi Tak Kunjung Keluarkan Perppu KPK, Tuding Mahasiswa Tak Relevan
"Bercerita banyak kenapa pindah ke Kalimantan Timur, alasannya ini-ini-ini. Kami sampaikan semuanya dengan Pak Prabowo Subianto," kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga mengakui ia dan Prabowo turut membahas peluang Partai Gerindra masuk ke dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf.
"Ini belum final, tapi kami sudah bicara banyak mengenai kemungkinan Partai Gerindra koalisi kita," kata Jokowi.
Siap mendukung
Setelah itu, Jokowi mempersilakan Prabowo bicara. Prabowo mengaku, ia diundang oleh Jokowi dan keduanya membahas berbagai isu. Untuk isu pemindahan ibu kota, Prabowo dengan tegas menyatakan dukungannya.
• Kesaksian Prabowo Subianto Soal Penusukan Wiranto, Bukan Rekayasa, Menkopolhukam Ditangani 9 Dokter
"Saya mendukung gagasan (pemindahan) ibu kota. Tentunya beliau mengatakan akan melalui kajian-kajian yang tepat dan sudah dilaksanakan banyak kajian dan kami akan mendukung gagasan itu," kata Prabowo.
Prabowo lalu masuk ke topik koalisi. Rival Jokowi pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019 ini memastikan Partai Gerindra siap membantu pemerintahan Jokowi-Ma'ruf apabila diperlukan.
"Saya berpendapat, kita harus bersatu. Jadi saya sampaikan ke beliau, apabila kami diperlukan kami siap untuk membantu," kata dia.
Prabowo menekankan, Partai Gerindra selalu mengutamakan kepentingan yang lebih besar, yaitu kepentingan bangsa dan negara.
Meskipun berbeda pandangan politik dan pernah terlibat rivalitas pada pesta demokrasi, Prabowo meyakinkan bahwa hal itu bukanlah penghalang.
"Kami bertarung politik. Tapi begitu selesai, kepentingan nasional yang utama," kata Prabowo.