KPK benarkan pemeriksaan
Juru Bicara KPK Febri Diansyah membenarkan soal pemeriksaan Tetty terkait kasus yang menjerat Bowo.
"Saat itu, kami menelusuri dugaan sumber gratifikasi yang diberikan kepada anggota DPR, Bowo Sidik, terkait revitalisasi pasar di Minahasa Selatan," kata Febri dalam keterangan tertulis, Senin siang.
Hingga kini, proses persidangan kasus tersebut masih berlanjut. Dalam pengembangan, KPK baru saja menetapkan Direktur PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK) Taufik Agustono.
"Terkait pemberi gratifikasi belum ada tersangka baru, nanti kami perlu cermati dulu fakta yang muncul di persidangan" ucap dia.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk F Paulus mengkonfirmasi, bahwa Tetty gagal masuk ke dalam Kabinet Kerja Jilid 2.
Pembatalan itu diputuskan setelah Tetty menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait kasus Bowo Sidik. Ia mengatakan, Tetty sudah membantah keterlibatannya dalam kasus Bowo Sidik
"Pak Pratikno menanyakan masalah itu kepada Bu Tetty. Bu Tetty sudah menjawab bahwa itu tidak benar dia melakukan tindakan itu. Terkait dengan apa Bowo Sidik dan sekda dan sebagainya," kata Lodewijk di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/10/2019).
Menurut dia, kehadiran Airlangga ke Istana justru untuk membantu mengklarifikasi isu keterlibatan Tetty dalam kasus Bowo Sidik.
"Pak Airlangga ya membantu mengklarifikasi masalah itu," tuturnya.
Secara terpisah, Wakil Koordinator Bidang Kepartaian Partai Golkar Darul Siska mengatakan, sejumlah kader Partai Golkar menyayangkan Tetty gagal bertemu Jokowi, setidaknya untuk mengklarifikasi isu tersebut.
Ia berharap, penjelasan Tetty ke Pratikno dapat menjernihkan situasi dan mengklarifikasi segala tuduhan.
"Tentu banyak kader Partai Golkar ikut kecewa dan prihatin dengan kejadian tersebut, mudah-mudahan klarifikasi yang disampaikan Ibu Tetty kepada Bapak Pratikno bisa menjernihkan situasi dan mengklarifikasi berbagai tuduhan yang ditujukan kepadanya," kata Darul saat dihubungi.
Darul mengatakan, Golkar siap mengganti nama Tetty dari daftar nama-nama kader yang diajukan menjadi menteri jika diminta Jokowi.
"Kalau diminta lagi oleh Presiden Saya kira begitu akan dari daerah yang sama dengan kompetensi yang cukup memadai dan tetap ke Golkar," ujar dia. (Kompas.com/ Dani Prabowo)