Bom di Mapolrestabes Medan

Detik-detik Polisi Tembak Mati 2 Perakit Bom Bunuh Diri di Medan, Berperan Jadi 'Pengantin'

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

WAJAH TERDUGA PELAKU BOM BUNUH DIRI MEDAN

Polisi menyebutkan, gubuk tersebut digunakan untuk merakit bom bunuh diri yang meledak di Mapolrestabes Medan.

"Kalau tak salah ya jangan dihukumlah"

Rudi Suharto (52) merasa sedih tiga anaknya terkait bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan pada Rabu pagi (13/11/2019). Ketiganya yakni Aris (28), Andri (25) dan Fadli (23). Saat ini Andri melarikan diri.(KOMPAS.com/DEWANTORO)

Kamis (14/11/2019) malam, Rudi membawa dua anaknya, Aris (28) dan Fadli (23), ke rumah Kepala Ligkungan (Kepling) Jehadun Bahar (52).

Ia melakukan itu setelah melihat tayangan televisi dan Kepling mencari informasi tentang anaknya.

"Saya ajak ke rumah Kepling karena kepling yang cari informasi. Cemana lah kok sampai kek gini kalian," katanya.

Rudi mengatakan kepada dua anaknya bahwa mereka harus bertanggung jawab dan menahan mereka agar tidak melarikan diri.

• Tetangga Ungkap Sosok Pelaku Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Medan: Begitu Berumah Tangga Berubah

Sekitar 20 menit di rumah Kepling, polisi datang kemudian membawa Aris dan Fadli.

"Memang tak saya kasih lari mereka. Harus kalian tanggung jawab karena walaupun lari kalian, pasti akan dicari lagi. Waktu saya bilang gitu (Aris dan Fadli) diam saja," katanya.

Sementara Andri (25), anak keduanya, diduga melarikan diri pada Rabu malam. Saat itu Rudi yang ada di belakang rumah melihat Andi mengambil baju dan pergi. Ia mengira Andri pergi ke tambak.

"Rencananya mau saya bilangin. Tapi tak lama dia pigi keluar. Habis itu tak pulang-pulang. Kalau si abang masih di kolam. Kawannya pun datang, kemungkinan mau ngajak lari karena dia lari juga," katanya.

Sejak saat itu, Rudi tidak lagi melihat anak kedunya.

Ia mengaku sedih karena tiga anaknya terlibat bom di Mapolrestabes Medan.

Rudi memiliki lima orang anak. Yang tidak terlibat peritiwa itu hanya anak sulung dan anak bungsunya.

"Kalau sedih ya sedihlah. Kalau salah ya dihukum, kalau tak salah ya jangan dihukumlah. Saya bilang, kok gini kalian. Bapak kan nyuruh ngaji bagus-bagus, masak kayak gini, kami enggak tahu katanya," ungkapnya.

Tetangga diduga ikut terlibat

Suasana rumah Syamsudin (Syafri) setelah digeledah tim gabungan dari Polda Sumatera Utara, Polrestabes Medan, Polres Pelabuhan Belawan dan dibantu tim Densus 88 Mabes Polri. Warga masih berkerumun di sekitar lokasi.(KOMPAS.COM/DEWANTORO)

Syafri, tetangga Rudi Suharto, juga terlibat dalam bom bunuh diri Mapolrestabes Medan. Rumah Syafri dan Rudi hanya berjarak 100 meter.

Halaman
1234