Ini Sosok yang Digantikan Ahok Setelah Resmi Jadi Komisaris Utama Pertamina, Punya Julukan Sangar!

Editor: Asytari Fauziah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tanri Abeng, Komisaris Utama Pertamina sebelum Ahok

Kemudian ia mengikuti program management training Union carbide Amerika Serikat.

Setelah selesai, ia ditempatkan di Jakarta sebagai Manager Keuangan perusahaan tersebut (1969-1979).

Kariernya terus menanjak sampai akhirnya ia menjadi Direktur PT Union-Carbide Indonesia.

• Ahok Unggah Foto Pernikahan Bareng Puput Nastiti Devi, Foto Lengkap Prewed Romantisnya Juga Bocor

Selain itu, ia juga menjadi Direktur Agrocarb Indonesia, Direktur Karmi Arafura Fisheries (1971-1976) dan pada tahun 1977-1979, ia merangkap sebagai manager pemasaran Union Carbide Singapura.

Tahun 1979, ia pindah ke perusahaan produsen bir Belanda, Heineken, PT Perusahaan Bir Indonesia (Indonesian Beer Company).

Meskipun ia tidak bisa berbahasa Belanda dan tidak minum bir, Ia menjadi CEO perusahaan tersebut setelah wawancara selama 15 menit.

Selanjutnya ia mengubah nama PT Perusahaan Bir Indonesia ke Multi Bintang Indonesia.

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat menyelesaikan proses administrasi di Mako Brimob sebelum pembebasan, Kamis (24/1/2019). (Instagram/basukibtp)

Pada tahun 1982, itu mencatat laba sebesar Rp. 4 miliar, naik dari hampir Rp. 500 juta dibandingkan ketika ia bergabung.

• Veronica Tan & Maia Estianty Promosikan Aplikasi Ini, Penampilan Mantan Istri Ahok Jadi Sorotan

Pada tahun 1991 Tanri Abeng mundur sebagai CEO Multi Bintang dan pindah ke Bakrie & Brothers, perusahaan milik Aburizal Bakrie.

Tanri Abeng menjadi CEO Bakrie & Brothers, tetapi ia juga merangkap sebagai ketua non-eksekutif Multi Bintang Indonesia, posisi ini tetap dipertahankan hingga Maret 1998.

Ketika ia memulai di Bakrie, perusahaan ini memiliki lebih dari 60 anak perusahaan yang beroperasi di beragam industri.

Salah satu langkah pertama Tanri Abeng untuk merestrukturisasi perusahaan adalah dengan memfokuskan perusahaan pada tiga industri utama - telekomunikasi, dukungan infrastruktur dan perkebunan - serta investasi dan aliansi strategis di bidang pertambangan, petrokimia dan konstruksi.

Dengan beberapa reformasi, kinerja Bakrie & Brothers membaik, ketika Tanri Abeng bergabung dengan perusahaan penjualan tahunan sekitar US $ 50 juta.

• Maknanya Dalam, Ahok Ungkap Nama Calon Anak Pertamanya Bersama Puput Nastiti Devi, Siapa?

Kariernya terus menanjak sampai akhirnya ia menjadi Direktur PT Union-Carbide Indonesia.

Selain itu, ia juga menjadi Direktur Agrocarb Indonesia, Direktur Karmi Arafura Fisheries (1971-1976) dan pada tahun 1977-1979, ia merangkap sebagai manager pemasaran Union Carbide Singapura.

Tahun 1979, ia pindah ke perusahaan produsen bir Belanda, Heineken, PT Perusahaan Bir Indonesia (Indonesian Beer Company).

Halaman
123