Asmara 7 Tahun Berakhir dengan Penemuan Mayat Perempuan di Kamar Kosnya, Terungkap Setelah 5 Bulan

Editor: Asytari Fauziah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi jenazah

Itu yang perlu ditekankan, sebab juga pernah kejadian pembuangan bayi di sini," kata Christina.

Rekonstruksi Meninggalnya Alfian Bagas Korban Pengeroyokan Sadis, Diduga Korban Salah Sasaran

Ia berencana akan menertibkan para pemilik kos dan Ketua RT yang ada di wilahnya agar tertib secara admininstrasi.

"Ini peringatan bagi RT. Tidak hanya RT, sebenarnya juga masing-masing pemilik tempat kos.

Kan mereka harus tahu identitas penyewa, tidak hanya sekedar uang yang diterima, tapi juga untuk keamanan dalam artian untuk warga sekitar," katanya.

Awan, anak pemilik kos mengaku sudah sejak lama meminta pada ayahnya untuk tidak lagi menyewakan kamar kos.

Namun permintaan tersebut ditolak karena ayahnya ingin berniat membantu orang lain.

Kepala Sekolah di Tasikmalaya Ditemukan Meninggal Dunia dalam Mobil Tak Menggunakan Celana

"Saya sendiri memang tidak tinggal di sini, saya sudah rumah (tinggal) sendiri.

Sejak lama ayah sudah kami minta untuk tidak lagi menerima orang yang ingin kos, tapi ayah tidak mau.

Ayah ingin tetap buka kos, karena ingin membantu sesama," ucap Awan.

"Mungkin ini pembelajaran buat kami juga, dan ke depan kami akan lebih mendorong supaya ayah menutup saja, tidak lagi dikoskan, biar ayah fokus di kegiatan sosial lainnya saja," pungkas Awan.

SUMBER: KOMPAS.com (penulis: Hamzah Arfah | Editor: Robertus Belarminus, Aprillia Ika/Editor : Rachmawati)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Asmara 7 Tahun Berujung Pembunuhan, Mayat Tukang Pijat Membusuk 5 Bulan di Kamar Kos"