Dibiarkan Warga Meski Sudah Teriak Minta Tolong, Gadis Yatim Piatu Ini Meninggal Kehabisan Darah
Sebelum meninggal, sejumlah warga sempat mendengar suara rintihan korban yang diduga tengah minta tolong saat jatuh dan tak berdaya.
TRIBUNMATARAM.COM - Penemuan mayat perempuan di bangunan bekas pos polisi mengejutkan warga yang menemukan jenazah ini.
Apalagi sebelmunya warga sempat mendengar rintihan meminta tolong saat jatuh dan tak berdaya.
Namun saat ditemukan perempuan ini sudah bersimbah darah, sudah dijemput keluarga, ini kata pihak kepolisian.
Seorang gadis remaja ditemukan tewas dengan luka parah di dalam bekas kantor pos polisi di Desa Rea, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Minggu (9/2/2020).
Penemuan sesosok mayat perempuan ini langsung menghebohkan warga Rea dan netizen.
• 4 Tahun Melarikan Diri, 2 Pelaku Pembunuhan Sadis di Cianjur Ditangkap, Selalu Resah Dihantui Korban
Sebelum meninggal, sejumlah warga sempat mendengar suara rintihan korban yang diduga tengah minta tolong saat jatuh dan tak berdaya di lantai bangunan bekas pos polisi.
Penemuan korban bermula ketika seorang pedagang nasi kuning bernama Sarce hendak menjajakan dagangannya untuk warga yang lalu lalang tak jauh dari pos polisi, tempat korban ditemukan terkapar, Minggu subuh tadi sekitar pukul 5.30 Wita.

Mulanya, Sarce kaget dan sempat ketakutan lantaran mendengar suara rintihan seorang perempuan sambil minta tolong dari dalam pos polisi.
Karena tak berani, ia lalu bergegas memanggil warga setempat untuk memeriksa asal suara rintihan seorang perempuan dari pos polisi.
Benar saja, warga yang berdatangan ke pos polisi yang sudah lama tak difungsikan itu menemukan sesosok perempuan mengenakan celana panjang tanpa identitas apa pun di sakunya.
Warga yang datang ke lokasi hanya menemukan sebuah helm yang diletakkan rapi di meja pos polisi bersama kantong plastik berisi kerupuk dan camilan lainnya.
Tallulangi, saksi mata yang menemukan korban terluka parah di dalam pos polisi ini mengatakan, ia sempat memanggil korban yang sedang terkapar di lantai bekas pos polisi.
Namun karena tak ada respons, Tallulangi dan warga lainnya pun memilih melapor ke polisi terdekat. Ia tidak berani mendatangi ke suara rintihan itu karena takut ada masalah.
“Saya sempat teriak dari luar pos polisi saat melihat korban terkapar penuh darah di sekitarnya, karena tak ada suara, saya lalu melaporkannya ke kantor polisi terdekat,” jelas Tallulangi.