Ayah Siswi SMP Tewas di Gorong-gorong Ngaku Lupa Ingatan & Bohong Sang Anak Bersamanya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ayah korban Delis Sulistina (13) siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang ditemukan tewas di gorong-gorong sekolah sempat tertangkap kamera pada malam hari pertama penemuan mayat di RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya, Selasa (4/2/2020).

TRIBUNMATARAM.COM - Pengakuan terbaru Budi Rahmat (45), ayah DS, siswi SMP yang ditemukan tewas di gorong-gorong depan sekolahnya.

Budi mengaku berbohong kepada guru jika DS bersama dirinya.

Tak cuma itu, Budi pun mengungkapkan memiliki penyakit lupa ingatan yang membuatnya mudah lupa.

Budi Rahmat (45), ayah siswi SMP yang ditemukan tewas di gorong-gorong sekolahnya, SMPN 6 Tasikmalaya, akhirnya buka suara terkait kematian anaknya. 

Beda Pengakuan Ayah Siswi SMP Tewas di Gorong-gorong ke Ibu & Wakasek saat Putrinya Hilang

Ia mengaku berbohong jika DS (13), anak kandungnya, berada di rumah saat para guru mencari DS di tempat kerjanya. 

Sebelumnya, Wakil Kepsek SMP di Tasikmalaya mengatakan jika saat pihak sekolah mencari DS ke rumah ayahnya pada hari Jumat, sebab pada Kamis, sang ibu, Wati, melaporkan jika pada hari Rabu Delis tidak pulang ke rumah. 

Ayah korban Delis Sulistina (13) siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang ditemukan tewas di gorong-gorong sekolah sempat tertangkap kamera pada malam hari pertama penemuan mayat di RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya, Selasa (4/2/2020). (TribunMataram Kolase/ (KOMPAS.com/IRWAN NUGRAHA))

Budi Rahmat saat dikonfirmasi mengaku berbohong kepada guru anaknya, bahwa Delis bersama dirinya.

Budi mengaku sebenarnya Delis tidak bersama dirinya kala itu.

Ia hanya ingin guru putrinya itu segera hengkang dari tempat Budi bekerja, makanya ia berbohong.

Tak Ada Saksi, Kematian Siswi SMP Tasikmalaya di Gorong-gorong Masih Misteri, Ayah Sudah Diperiksa

"Supaya cepat saja Pak. Saya lagi sibuk kerja, dan supaya guru sekolah anak saya cepat pulang," katanya saat ditemui Kompas.com, Selasa (11/2/2020).

Ayah DS mengaku sebagai pria pelupa

Budi mengaku termasuk pria pelupa dan hal itu merupakaan bawaan sejak lahir.

Kata Budi, kondisi itu akibat dari ibunya yang sering mengonsumsi obat-obatan saat mengandung dirinya.

Sejumlah kerabat berupaya menenangkan Wati Candrawati (46), ibu kandung Desi Sulistina (13) alias Delis, saat pemakaman jenazah Delis di pemakaman Lewo, tak begitu jauh dari rumah Wati di Kampung Sindangjaya, Desa Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Rabu (29/1/2020) (TribunMataram Kolase/ (Tribun Jabar/Firman Suryaman))

Bahkan, Budi juga mengaku lupa saat di mana ia menjawab pihak sekolah yang sempat menemuinya dan ia hanya teringat bahwa DS sedang bersama dirinya.

"Waktu itu juga selain supaya guru itu cepat pulang, saya teringat kalau Delis sedang bersama saya," kata Budi yang didampingi istri barunya.

"Saya ada sakit di otak, hilang ingatan, karena efek ibu saat mengandung saya terlalu banyak minum obat. Katanya gitu kata orang tua saya." 

Mengaku selalu beri nafkah tiap bulan ke DS

Selama ini pun, Budi mengaku selalu memberi nafkah kepada anaknya tiap bulannya.

Bahkan, nafkah yang diberikan itu atas sepengetahuan istri barunya atau ibu tiri anaknya selama ini.

Dirinya pun selama ini hanya mengandalkan penghasilan gajinya sebagai pelayan salah satu rumah makan di Kota Tasikmalaya.

"Kalau setiap saya gajian, saya selalu membagi nafkah untuk anak saya dan istri saya yang baru di rumah," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, kasus ini bermula saat warga Cilembang Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya, digegerkan dengan temuan sesosok mayat perempuan tersembunyi di gorong-gorong depan gerbang sekolahnya di SMP di Tasikmalaya, Senin (27/1/2020) sore.

Mayat tersebut saat ditemukan masih berseragam lengkap pakaian pramuka berkerudung dan ditemukan di sampingnya tas sekolah berisi identitasnya serta buku-buku sekolah.

Sampai hari ini, polisi masih menunggu hasil otopsi oleh Tim Forensik Polda Jawa Barat dan telah memeriksa 9 orang saksi untuk mengungkap misteri kematian siswi SMP di Tasikmalaya tersebut.  (Kompas.com/ Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ayah Siswi SMP yang Tewas di Gorong-gorong Mengaku Berbohong ke Guru", https://regional.kompas.com/read/2020/02/12/07102741/ayah-siswi-smp-yang-tewas-di-gorong-gorong-mengaku-berbohong-ke-guru?page=all#page2.

Tim Inafis Polres Tasikmalaya Kota sedang mengevakuasi temuan mayat perempuan berseragam Pramuka di drainase depan gerbang SMPN 6 Tasikmalaya, Senin (27/1/2020). ((KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA))

Beda Pengakuan Ayah Siswi SMP Tewas di Gorong-gorong ke Ibu & Wakasek saat Putrinya Hilang

Beda pernyataan ayah DS pada ibu dan wakil kepala sekolah soal keberadaan putrinya saat dinyatakan hilang.

Ibu DS, Wati Candrawati mengungkapkan pengakuan mantan suaminya yang berbeda saat ditemuinya di rumah.

Ibunda DS alias Delis, Wati Candrawati (46) sempat menemui mantan suaminya.

Pernyataan mantan suaminya itu beda dengan yang diucapkannya kepada wakil kepala sekolah DS.

Wati dan ayah Delis sudah bercerai lebih dari lima tahun yang lalu. Mereka tinggal di tempat terpisah.

• Tak Ada Saksi, Kematian Siswi SMP Tasikmalaya di Gorong-gorong Masih Misteri, Ayah Sudah Diperiksa

Setelah bercerai, Wati tinggal bersama anaknya yang berusia 13 tahun itu.

 

Saat Delis dinyatakan hilang pada Kamis (23/1/2020), Wati Candrawati menemui mantan suami keesokan harinya.

Wati mendapat informasi dari guru SMPN 6 Tasikmalaya yang ikut mencari Delis.

Wakil Kepala Sekolah SMPN 6 Tasikmalaya, Saefulloh mengatakan sempat menemui ayah Delis.

Ia bertemu ayah kandung Delis di tempat kerjanya di sebuah rumah makan di Jalan Laswi, Jumat (24/1/2020).

Ayah Delis mengaku anaknya ada bersamanya.

• Kini Hilang, Ayah Bocah SMP yang Ditemukan Tewas di Gorong-gorong Sempat ke Kamar Mayat Cuma Duduk

Wati sempat menanyakan keberadaan Delis.

Nyatanya Delis tidak bersama sang ayah ketika Wati menemuinya.

"Saya sengaja datang karena dia bilang ke guru yang mendatanginya bahwa Delis ada sama dia. Tapi ternyata tidak ada," kata Wati.

Delis justru ditemukan tak bernyawa di gorong-gorong di depan sekolahnya, Senin (27/1/2020).

Seorang pelajar melintas di lokasi ditemukannya jasad Delis (13) yang dipenuhi taburan bunga, di atas gorong-gorong depan sekolahnya, SMP Negeri 6, Jalan Cilembang, Kota Tasikmalaya, Rabu (29/1/2020). (Tribun Jabar/Firman Suryaman)

Wati kembali bertemu mantan suami saat jenazah Delis dibawa ke RSU dr Soekardjo di hari yang sama saat gadis itu ditemukan.

"Terakhir melihat dia saat jenazah Delis dibawa ke kamar mayat rumah sakit, Senin (27/1) sore. Sejak itu tak pernah melihat lagi. Ketika kami menggelar tahlilan, dia juga tidak datang," ujarnya.

Tadinya, lanjut Wati, dirinya berharap ayah kandung Desi bisa hadir dan memberikan sumbangan untuk pelaksanaan tahlil. Tapi nyatanya sampai hari ke tujuh tahlinan, dia tak memperlihatkan batang hidungnya lagi.

Menurut Wati, mantan suaminya sudah menikah lagi dan bekerja di sebuah rumah makan di Jalan BKR.

• POPULER Catatan Tangan Delis Sebelum Ditemukan Tewas di Gorong-gorong, Seminggu Sebelumnya Murung

"Dia sudah menikah lagi dan setiap bulan memberi uang untuk ank-anaknya Rp 100 ribu," ujarnya.

Namun Wati tak mempersoalkan besaran uang itu karena dia pun maklum terhadap kondisi perekonomian suaminya.

Tidak Hadir di Pemakaman

Ayah Desi Sulistiana atau Delis tidak hadir di pemakaman sang anak yang dilaksanakan pada Rabu (29/1/2020).

Hal itu disampaikan oleh ibu Delis, Wati Candrawati (46).

Wati menjawab ketika ditanya apakah ayah korban mengunjunginya seusai ditemukannya jenazah Delis.

Namun, Wati enggan menjelaskan lebih rinci mengenai ketidakhadiran ayah Delis.

"Kemarin juga saat pemakaman, ayahnya enggak hadir. Sudah ya," ujarnya singkat, Jumat (31/1/2020), seperti yang dikutp dari Kompas.com.

Orangtua Delis memang sudah lama bercerai. Mereka tinggal terpisah dan hubungannya kurang harmonis setelah bercerai.

Delis (13) yang merupakan siswi SMP 6 Tasikmalaya itu tinggal bersama ibunya.

Hubungan orangtua Delis itu diungkap oleh Wakil Kepala Sekolah SMP 6 Tasikmalaya Saefulloh kepada awak media, Jumat (31/1/2020).

Delis ditemukan dalam keadaan tewas di dalam gorong-gorong tepat di depan sekolahnya.

Jenazah Delis ditemukan pada Senin (28/1/2020).

Sebelumnya, Delis menghilang tanpa kabar selepas pulang sekolah, Kamis (23/1/2020).

Pihak sekolah sempat ikut dalam pencarian Delis.

Saat proses evakuasi, Senin (27/1/2020) sore, petugas terus berupaya menggali lubang agar jasad Desi bisa dikelurkan. Tangan dan kaki Desi sendiri sudah terlihat menyembul. (Tribun Jabar/Firman Suryaman)

Saeful mengatakan sempat menemui ayah kandung Delis di tempat kerjanya di sebuah rumah makan di Jalan Laswi, Jumat (24/1/2020).

Ada hal ganjil yang diucapkan ayah Delis.

Ayah Delis mengaku anaknya ada bersamanya namun beberapa hari kemudian Delis justru ditemukan di gorong-gorong dan sudah tidak bernyawa.

"Waktu itu bertemu di tempat kerjanya dan ayahnya mengaku kalau anaknya bersamanya," kata Saefulloh.

Mendengar keterangan dari ayahnya tersebut, lanjut Saefulloh, pihak sekolah saat itu langsung menghentikan pencariannya dan percaya kalau korban bersama ayahnya.

"Setelah ada keterangan itu kami lega walau tidak sampai melihat Delis. Masa ayah kandung sampai menyatakan hal tidak benar," kata Saefulloh, saat dimintai keterangan oleh Tribun Jabar.

 

Kronologi Penemuan

Setelah Delis tak kunjung pulang, keluarga mencari-cari korban ke rumah sanak saudara. Namun, hasilnya nihil.

Keesokan harinya, keluarga melaporkan Desi yang hilang ke polisi.

"Sejak saat itulah tidak diketahui keberadaan Desi. Kami sempat melakukan pencarian ke rumah sanak-saudara tapi tidak ada. Besoknya, Jumat (24/1/2020) barulah kami lapor polisi," kata Ade Munir, kerabat korban.

Pencarian pun dilakukan. Polisi sempat mendatangi sekolah Desi di Jalan Cilembang.

Ade mengatakan polisi dan warga sempat berbincang-bincang dengan warga persis di lokasi ditemukannya jasad Desi.

"Saat itu kami berkerumun persis di sekitar atas jasad Desi berada. Tapi memang saat itu belum tercium apa-apa. Sehingga tidak curiga sama sekali jasad Desi berada di dalam gorong-gorong," ujar Ade.

Jasad Desi ditemukan di gorong-gorong yang berdiameter 50 cm.

Gorong-gorong itu berada di depan pilar SMP Negeri 6.

Desi ditemukan setelah warga curiga mencium bau tak sedap.

Warga pun semakin curiga sebab gorong-gorong tersebut mampet padahal biasanya tidak.

Kasatreskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Dadang Soediantoro, dalam laporannya ke Kapolres, AKBP Anom Karibianto mengatakan ada tiga orang yang menemukan Desi, yakni Teten, Engkos, dan Nandang.

Awalnya Teten curiga ada bau busuk dari dalam gorong-gorong.

Dia sempat mencoba mengeluarkan benda di dalam got tapi tidak sampai.

Dibantu oleh Nandang dan Engkos, mereka kemudian membongkar bagian atas gorong persis di posisi jenazah Desi berada.

"Saat dibongkar ada kaki kelihatan. Pembongkaran dihentikan dan lapor polisi," ujar Dadang.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Sebelum Anaknya Ditemukan di Gorong-gorong, Ibu Delis Sempat Bertemu Mantan Suami Tanyakan Hal Ini, https://jabar.tribunnews.com/2020/02/08/sebelum-anaknya-ditemukan-di-gorong-gorong-ibu-delis-sempat-bertemu-mantan-suami-tanyakan-hal-ini?page=all.