Fakta di Balik Tewasnya Balita Digigit Ular Weling, 5 Hari Koma, Kini Tagihan RS Capai 37 Juta

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral satpam di Serpong digigit ular Weling hingga tewas

TRIBUNMATARAM.COM - Setelah 5 hari koma, Adila, balita yang digigit ular weling akhirnya meninggal dunia.

Meski berbagai upaya telah dilakukan untuk pemulihan Adila, balita tersebut tak mampu bertahan.

Belum usai dirundung duka, kini kedua orangtua Adila dihadapkan pada tagihan rumah sakit yang membengkak.

Rabu (12/2/2020) malam Adila balita 4 tahun asal Cirebon meninggal dunia setelah lima hari koma karena digigit ular jenis Weling (Bungarus candidus).

Ia digigit ulang weling saat tidur di rumahnya, Jumat (7/2/2020) sekitar pukul 23.30 WIB.

Tangis Histeris 2 Balita Saksikan Ibu Dibunuh Orang Tak Dikenal di Kos, Pelaku Pakai Jaket & Berhelm

Saat kejadian, Adila terbangun dan menangis. Setelah diperiksa ditemukan ular weling menempel di betis Adila. Sang ibu Rusmiati (24) melihat ada bekas gigitan dan darah di tumit anaknya.

Keluarga, perangkat dan warga Desa Pamengkang Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon Jawa Barat mengantarkan jenazah Adila Oktavia, balita 4 tahun yang meninggal dunia setelah digigit ular weling, Kamis (13/2/2020). Adila digigit ular pada JUmat malam (7/2/2020), dan dinyatakan meninggal pada Rabu (12/2/2020), setelah menjalani penanganan medis lima hari di RSD Gunung Jati Kota Cirebon.(MUHAMAD SYAHRI ROMDHON) ()

Ia pun mengikat kaki anaknya dan menyedot lukanya. Sabtu dini hari, Adila dibawa ke rumah sakit.

Berikut fakta meninggalnya Adila karena digigit ular weling di rumahnya:

Viral Satpam di Serpong Meninggal Digigit Ular Weling, Waspadai Habitatnya Ada di Sekitar Kita

1. Tidur tanpa dipan

Ilustrasi kasur(Nine)

Adila tinggal bersama orangtuanya, Mukmin (27) dan Rusmiati di Desa Pamengkang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Sehari-hari Adila dan orangtuanya tidur tanpa dipan di lantai semen dan tanah. Di depan kamar mereka ada seekor ayam di dalam kandang dan tumpukan bekas.

Sementara tembok rumah mereka terbuat dari semen dan batu bata dilapisi spanduk bekas.

Rusmiati, sang ibu bercerita saat kejadian anaknya terbangun dan menangis. Saat diperiksa, ditemukan ular weling menempel di betisnya.

”Saya enggak tahu dia digigit atau tidak. Saya tidurkan lagi, tetapi dia merintih kesakitan.

Setelah diperiksa, tumitnya ada bekas gigitan, ada darahnya. Saya enggak tahu penanganannya, cuma diikat kakinya dan disedot lukanya,” kata Rusmiati dilansir dari Kompas.id.

Kesalahan Fatal Satpam di Serpong hingga Tewas Digigit Ular Weling, Sempat Isap Bisa di Jari

 
Ilustrasi rumah sakit(Wavebreakmedia)
2. Sesak nafas, muntah, dan tak sadarkan diri

Adila terus merintih kesakitan setelah digigit ular weling saat tidur.

Lalu oleh orangtuanya, Adila dibawa ke Rumah Sakit Puteras Bahagia pada Sabtu (8/2/2020) dini hari.

Adila kemudian dirujuk ke RSD Gunung Jati. Di parkiran rumah sakit, bocah 4 tahun itu muntah, sesak nafas, tak sadarkan diri.

Ia kemudian di rawat di RSUD Gunung Jati. Sabtu pukul 06.00 WIB, tim RSD Gunung Jati menyatakan kondisi Adila koma dan dirawat di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU).

Setiap hari kondisi Adila menurun, dan pada Rabu malam tadi, sekitar pukul 20.30 wib, Adila dinyatakan meninggal dunia.

3. Tagihan rumah sakit Rp 37 juta

Ilustrasi uang(pixelheadphoto)

Adila dan orangtuanya tak memiliki BPJS.

Rusmiati bercerita lima hari dirawat di rumah sakit, tagihan yang harus dibayar oleh mereka mencapai Rp 37 juta.

”Semoga ada bantuan. Tagihannya tadi sudah sekitar Rp 37 juta. Padahal, anak saya belum masuk BPJS Kesehatan.

Kami baru mengurus dan bisa aktif 14 hari setelah berlaku,” ujar perempuan yang bekerja sebagai asisten rumah tangga ini.

Sementara itu, Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Perawatan RSUD Gunung Jati Siti Maria mengatakan pihaknya telah memberikan serum anti-bisa ular (SABU).

Namun, kondisi Adila belum ada perubahan. ”Kami sedang koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon untuk dapat membiayai perawatan pasien,” katanya.

 
Ilustrasi dokter dan pasien(Sasiistock)
4. Dibantu dokter spesialis dari WHO

Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Perawatan RSUD Gunung Jati Siti Maria mengatakan selama lima hari perawatan, tim medis sudah memasukkan sepuluh VIAL Serum Anti Bisa Ular (SABU) ke tubuh Adila.

Usaha tersebut tak membuahkan hasil karena ada ketidakcocokan anti serum.

Selain itu racun ular weling sidah menyebar ke sebagian besar tubuh Adila termasuk ke saraf dan sel darah.

"Sebagian sel darah sudah pecah, dan trombositnya terus menurun," ujarnya.

Maria mengatakan, proses penanganan Adila dibantu dokter spesialis emergency dari WHO dokter Tri Maharani.

5. Darurat serum anti-bisa ular weling

Ular weling(PIXABAY)

Kosasih Kepala Desa Pamengkang memohon agar Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat hingga pemerintah pusat menyediakan serum anti-bisa ular weling agar kejadian yang menimpa Adila, salah satu warganya tidak berulang.

“Mohon kepada pemerintah Kabupaten Cirebon untuk menindaklanjuti dan mohon bantuannya apabila ada kejadian seperti ini lagi agar cepat untuk mengatasi ular jenis macam ini," kata kosasih.

"Karena sampai saat ini belum ada obatnya di Cirebon khususnya, umumnya di Indonesia. Mohon pemerintah,” kata kosasih mengulang-ulang permohonannya.

Kosasih mengaku khwatir warga Desa Pamengkang dan warga lainnya yang mengalami hal serupa dan tidak bisa tertangani karena tidak adanya anti bisa.

Rencananya, ia dan warga desa skeitar akan kerja bakti untuk membongkar sarang ular berbahaya di lingkungan rumah masing-masing.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Muhamad Syahri Romdhon | Editor: Aprillia Ika, Dony Aprian, Rachmawati)

Sumber : https://regional.kompas.com/read/2020/02/14/06260061/5-fakta-balita-meninggal-digigit-ular-weling-tidur-tanpa-dipan-tagihan-rs-rp?page=all#page2