TRIBUNMATARAM.COM - Kasus 3 covid-19 di Indonesia mengaku lega ketika dirinya pertama kali dinyatakan positif virus corona.
Kasus 03 yang bernama Ratri Anindjajayati itu sempat bingung ketika dirinya diisolasi.
Pasalnya, Ratri mengaku kondisi tubuhnya sangat sehat.
Meski demikian, Ratri tetap menunggu hasil tes dirinya.
Sekitar pukul 02.00 WIB dini hari, dokter lantas membangunkan Ratri dan memberitahunya jika ia positif terinfeksi corona.
Mengetahui hal itu, Ratri justru lega dan kembali tidur.
• Korban Corona Meninggal Capai 19 Orang, Jokowi Akhirnya Instruksikan Rapid Test Covid-19 Massal
• Kenali Cara Penularan Virus Corona, Jadi Alasan Penting Harus Jaga Jarak atau Social Distancing
Ia hanya bingung mengapa dokter memberitahukannya di pukul 2 pagi.
"Itu pukul 02.00 WIB, saya dibangunin dokter dinyatakan positif, pertama saya kayak, kenapa dokter bangunin jam 02.00 pagi?
Alasannya supaya tidak bikin panik," kata Ratri, dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com.
Setelah itu, Ratri lantas menulis laporan tersebut dan ia kirimkan ke keluarga.
Kemudian ia melanjutkan tidurnya seperti semula.
Ratri mengaku lega karena akhirnya tahu penyakit yang dideritanya.
Menurut dia hal ini lebih baik daripada diisolasi tetapi tidak tahu apa yang terjadi.
Terlebih dia merasa kondisi tubuhnya tidak sakit.
Ratri mengaku tak khawatir setelah dinyatakan positif Covid-19, karena ia tahu bahwa angka kesembuhan penyakit ini mencapai 98,9 persen.
Menurut dia, yang membuat mereka khawatir adalah tahu secara tiba-tiba lewat media dan rumahnya dikerubungi wartawan.
"Tapi waktu tahu ibu sama adik saya positif ya saya enggak apa-apa, saya tahu mereka bakal sembuh, dan malah bagus mereka diisolasi," kata dia.
Adapun ibu dan adik Ratri merupakan dua kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Mereka bertiga berhasil sembuh setelah dua minggu lebih diisolasi di RSPI Sulianti Saroso.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19 Achmad Yurianto menuturkan, hingga Rabu (18/3/2020) terdapat 11 kasus pasien positif virus corona atau covid-19 yang telah dinyatakan sembuh.
“Jumlah kasus yang sudah menjadi negatif, sudah sembuh dan bisa dipulangkan, secara akumulatif kita laporkan ada 11 kasus yang bisa dipulangkan,” ujar Yurianto saat memberikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu.
Sejauh ini, jumlah pasien yang positif Covid-19 bertambah menjadi 227 orang
Sementara, setidaknya 19 pasien dinyatakan meninggal dunia.
Berikut rincian perjalanan pasien yang meninggal setelah terinfeksi Covid-19 dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com.
1. Jawa Tengah
Dua pasien positif corona meninggal di Jawa Tengah, satu di RS Moewardi Surakarta dan satu pasien dirawat di RS Kariadi Semarang.
Hingga saat ini di Jawa Tengah terdapat 1005 Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Sedangkan jumlah pasien Dalam Pemantauan (PDP) 68 orang, 24 di antaranya telah pulang dalam kondisi sehat.
Sementara jumlah total pasien positif virus corona di Jateng menjadi sebanyak 9 kasus.
Terakhir pasien yang meninggal pada Rabu (18/3/2020) adalah seorang perempuan berusia 43 tahun asal Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Pasien meninggal setelah dirawat beberapa hari di RSUD dr. Moewardi Solo.
“Tadi dinyatakan meninggal sekitar pukul 18.00 WIB. Almarhumah mulai dirawat di RSUD dr. Moewardi Solo sejak Jumat (13/3/2020) lalu,” ujar Bupati Wonogiri Joko Sutopo saat dihubungi Kompas.com, Rabu (18/3/2020) malam.
2. Jawa Barat
Seorang warga asal Kabupaten Cianjur meninggal dunia pada 3 Maret 2020 lalu.
Pasien tersebut sempat dinyatakan negatif, namun dari hasil pemeriksaan lanjutan ia dinyatakan positif terjangkit Covid-19.
Sementara itu, menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, berdasar data terbaru, 10 warga Jawa Barat dinyatakan positif terjangkit virus corona.
Sebelumnya pada Minggu (15/3/2020) kemarin, pasien positif Covid-19 di Jabar berjumlah tujuh orang.
Tiga orang yang baru teridentifikasi yaitu seorang warga Kabupaten Purwakarta.
3. Bali
Pasien 25 virus corona dinyatakan meninggal di RSUP Sanglah Denpasar, Bali, Rabu (11/3/2020).
Hal itu dibenarkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra.
Pasien yang merupakan warga negara asing (WNA) itu datang bersama suaminya ke Bali pada 29 Februari 2020.
Indra tak menjelaskan, WNA perempuan itu mengalami gejala batuk dan demam pada 3 Maret 2020.
Lalu, sang suami membawanya ke salah satu rumah sakit swasta di Bali.
Karena memiliki riwayat perjalanan luar negeri dan mengalami gejala mirip virus corona, pasien dirawat di ruang isolasi.
Setelah sekitar lima hari mendapatkan perawatan, pasien itu tak menunjukkan tanda-tanda sembuh.
WNA itu dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar pada 9 Maret 2020 dan akhirnya meninggal empat hari sesudahnya.
4. Banten
Gubernur Banten Wahidin Halim mengumumkan kondisi wabah corona telah menjangkiti lima orang, satu orang dinyatakan meninggal.
"Dari lima orang itu, yang positif terkena virus satu orang dari Pondok Aren meninggal dunia," ujar Wahidin.
Menurut Wahidin, lima orang positif corona tersebut tersebar di empat kecamatan, yakni dua orang di Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.
Kemudian, satu orang di Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang; dan satu orang di Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang.
Adapun satu orang lainnya di Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.
5. Sumatera Utara
Kepala Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Utara Riadhil Akhir Lubis membenarkan ada seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP), meninggal dunia.
Namun, Riadhil enggan memastikan apakah pasien tersebut telah positif corona.
Menurut Riadhil, kepastian mengenai hasil uji laboratorium hanya bisa disampaikan oleh pihak Kementerian Kesehatan.
Sementara, pihak rumah sakit tidak memiliki kewenangan untuk menyampaikan kepada publik.
"Posisi kami di daerah itu, dia (pasien) meninggal karena PDP sampai tadi malam. Izin ya, saya tidak bisa menginfokan, karena menyangkut protokol," kata Riadhil.
6. Jawa Timur
Pemerintah Kota Malang menetapkan status darurat virus corona baru atau Covid-19.
Penetapan status darurat dilakukan setelah satu dari dua pasien positif pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar Kota Malang, meninggal dunia.
"Penetapan kedaruratan sudah ditetapkan oleh Bapak Wali Kota tanggal 16 Maret 2020.
Jadi Kota Malang sudah ditetapkan dengan SK Wali Kota sebagai kedarurat bencana non-alam Covid-19," kata Humas Satgas Covid-19 Pemerintah Kota Malang, Husnul Ma'arif dalam konferensi pers di RSSA Kota Malang, Rabu (18/3/2020).
Sementara itu, Wakil Direktur RSSA Kota Malang, dr Syaifullah Asmiragani, menjelaskan, kondisi pasien positif corona adalah seorang wanita berusia 51 tahun.
"Yang meninggal, Kamis tanggal 12 (masuk ke RSSA). Meninggal tanggal 14. Dua hari perawatan karena kondisinya sudah jelek," katanya.
(TribunMataram.com/ Salma Fenty)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "19 Pasien Positif Corona Meninggal, Ini Riwayat Lengkapnya di Sejumlah Daerah"