Virus Corona

Waspadai Gejala Baru Virus Corona, Tak Batuk & Demam Tapi Tidak Bisa Cium Bau & Mengecap Rasa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang perempuan menyentuh wajah dengan tangan saat stres

TRIBUNMATARAM.COM - Kenali gejala baru virus corona selain demam dan batu, tidak bisa cium bau dan mengecap rasa.

Gejala baru virus corona ditemukan di Korea Selatan pada beberapa pasien positif Covid-19.

Bukan dalam bentuk demam dan batuk, pasien positif corona justru kehilangan kemampuan mencium bau dan mengecap rasa.

Siapapun yang mendadak tidak bisa mencium bau adalah pembawa virus corona tak kasat mata.

Dalam kondisi ini, mereka biasanya tidak memiliki gejala umum Covid-19 seperti demam dan batuk.

Potret Bilik Disinfektan untuk Corona di Surabaya, Modifikasi Shower Bak Mandi Kaca

Detik-detik Polisi Bubarkan Paksa Pengunjung Kafe di Surabaya Cegah Corona, Saya Beri 10 Menit!

Studi ini diungkap oleh ahli rinologi terkemuka di Inggris.

Seorang perempuan menyentuh wajah dengan tangan saat stres (fizkes via Kompas.com)

Di Korea Selatan, China, dan Italia, sekitar sepertiga pasien yang dites positif Covid-19 mengaku penciumannya terganggu atau hilang.

Menurut ahli THT di Inggris, kondisi ini dikenal sebagai anosmia atau hyposmia.

"Di Korea Selatan, di mana pengujian dilakukan sangat luas, 30 persen pasien yang dites positif Covid-19 memiliki anosmia (hilangnya penciuman)," kata president of the British Rhinological Society Professor, Clare Hopkins, dan president of the British Association of Otorhinolaryngology, professor Nirmal Kumar.

Dilansir Business Insider, Senin (23/3/2020), para profesor mengatakan bahwa banyak pasien diseluruh dunia yang positif Covid-19 terinfeksi tanpa gejala demam tinggi atau batuk.

Sebagai gantinya, mereka sulit mencium bau dan mengecap rasa.

"Ada sejumlah laporan yang berkembang pesat tentang peningkatan signifikan dalam jumlah pasien Covid-19 yang hanya mengalami anosmia tanpa adanya gejala lain," kata peneliti dalam sebuah keterangan.

"Iran telah melaporkan peningkatan signifikan dalam kasus anosmia.

Selain itu, banyak pasien dari AS, Perancis, dan Italia Utara yang juga memiliki pengalaman sama," imbuhnya.

Minimnya gejala atau tanpa gejala yang umum terjadi pada Covid-19 membuat pasien yang mungkin positif tidak memeriksakan diri, dan tidak mengkarantina diri.

Halaman
1234