Virus Corona

Mendikbud Nadiem Makarim & Komisi X Sepakat Tiadakan Ujian Nasional, Nilai Rapor Penentu Kelulusan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nadiem Anwar Makarim (kanan) memberikan keterangan saat berkeliling Kantor Kemendikbud usai serah terima jabatan (sertijab), di Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2019). Eks CEO Gojek, Nadiem Makarim ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Pendidikan Tinggi (Mendikbud Dikti) pada Kabinet Indonesia Maju 2019-2024. Warta Kota/Ricky Martin Wijaya

Tenaga dan fasilitas medis tidak memiliki kapasitas cukup untuk menampung pasien Covid-19.

Social distancing sangat penting

Menurut Nuning, karena vaksin Corona belum ditemukan, pencegahan meluasnya virus bisa dilakukan dengan memutus rantai penularannya.

Salah satunya dengan pembatasan kontak fisik (social distancing).

Dengan cara ini, masyarakat tidak menjadi penular maupun tertular, karena tidak melakukan kontak dengan siapapun, sehingga laju penyebaran dapat menurun atau terjaga konstan.

Bagaimana kita mengendalikan rasa stres akibat kekhawatiran virus Corona?

Ahli Kesehatan Jiwa dr. Dharmawan AP, SpKJ mengatakan, salah satu yang bisa dilakukan untuk mengurangi kecemasan dan kekhawatiran karena virus Corona adalah menyaring informasi.

“Apa yang kita baca perlu disaring,” tuturnya kepada Kompas.com Sabtu (21/03/2020).

Menurutnya, perlu untuk membatasi menonton, membaca dan mendengarkan informasi yang berlebihan yang bisa menambah kecemasan.

Ia mengingatkan kepada masyarakat bahwa jika seseorang diliputi rasa cemas hal itu bisa memicu turunnya imunitas.

Padahal, imunitas atau daya tahan tubuh adalah salah satu hal yang penting untuk dijaga agar seseorang tidak sakit.

“Kalau kita stres, kortisol meningkat, nanti kortisol bisa menurunkan imunitas tubuh,” ingat dia.

Selain mengontrol informasi yang didapat agar tidak cemas, ia juga mengingatkan agar masyarakat jangan sampai ikut pula menyebarkan informasi hoaks.

Saran yang lain adalah masyarakat memerlukan istirahat yang cukup.

“Cukup istirahat, makan makanan yang bergizi,” lanjut dia.

Ia menambahkan, saat seseorang cemas, sedih atau stres adalah sesuatu hal yang normal ketika dirinya tengah dilanda krisis.

Berbicara dengan orang yang bisa dipercaya seperti keluarga atau teman dekat bisa dilakukan untuk meredakan kecemasan itu.

Jauhi rokok, alkohol, dan narkoba

Yang perlu diingat adalah, saat kecemasan datang seseorang harus menjauhi rokok, alkohol maupun narkoba.

Jika merasakan perasaan yang tidak nyaman, maka masyarakat bisa berkonsultasi dengan profesional di bidang kesehatan seperti psikiater.

Saran lain untuk mengendalikan emosi, adalah menggunakan keterampilan mengatasi emosi di waktu lampau untuk membantu mengatasi perasaan yang tidak nyaman saat ini.

Dharmawan juga mengingatkan terkait antisipasi virus Corona yakni agar masyarakat menjaga kebersihan, tidak berkontak dengan banyak orang, kalau perlu pakai masker, menjaga jarak sekitar 1 meter dan selalu menjaga imunitas daya tahan tubuh.

(Kompas.com Kontributor Bandung, Reni Susanti/Nur Rohmi Aida)

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Kapan Virus Corona Berakhir? Peneliti ITB Prediksi Penyebaran Terhenti di April, Simak Penjelasannya