TRIBUNMATARAM.COM - Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya Muhammad Budi Hidayat dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Budi menjalani perawatan selama dua pekan di Rumah Sakit Universitas Airlangga.
Ia merupakan satu dari tujuh pasien di Jawa Timur yang dinyatakan sembuh pada Kamis (26/3/2020).
Budi pun membagikan tips kepada masyarakat agar terhindar dari virus corona baru atau Covid-19.
"Jangan sampai stres, karena stres bisa menurunkan imunitas tubuh," kata Budi melalui video yang diputar saat jumpa pers Gubernur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (26/3/2020) malam.
• Ayah & Ibu Meninggal karena Corona dalam Waktu 2 Hari, Adik Positif, Eva Justru Dipersulit Tes Swab
Budi juga mengajak masyarakat mematuhi imbauan pemerintah untuk menjaga jarak saat berinteraksi dan menghindari kerumunan.
Selain itu, masyarakat diminta menerapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi.
Sehingga, imun tubuh bisa terjaga dan terhindar dari virus corona.
Budi juga menceritakan pengalamannya saat merasakan gejalan seperti Covid-19.
Sebagai Kepala KKP Kelas I Surabaya, Budi memantau kesehatan penumpang yang tiba di Bandara Internasional Juanda Surabaya setiap hari.
Namun, Budi merasa ada yang tak beres pada Jumat (13/3/2020). Ia merasa pusing dan demam.
Tak pikir panjang, Budi langsung menuju Rumah Sakit Airlangga Surabaya pada keesokan harinya.
"Sehari setelahnya saya minta tes di Rumah Sakit Airlangga Surabaya, saat tes keluar saya dinyatakan positif," kata dia.
• Masa Belajar di Rumah Diperpanjang karena Pandemi Covid-19, Orang Tua Berkeluh Kesah
Keluarganya pun diperiksa karena merupakan pihak yang melakukan kontak dekat dengannya.
Beruntung, istri dan anaknya dinyatakan negatif Covid-19.
"Alhamdulillah hasil tes keluarga saya semuanya negatif," ujarnya.
Budi adalah satu dari 7 pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 di Jawa Timur.
Sebelumnya seorang dokter anastesi RSU dr Soetomo juga dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Hingga Kamis (26/3/2020), sebanyak 59 pasien dinyatakan positif Covid-19 di Jawa Timur.
Jumlah itu bertambah sebanyak 8 orang, rinciannya Surabaya 2 orang, Sidoarjo 3 orang, Kabupaten Kediri 2 orang, dan 1 orang dari Kabupaten Gresik.
Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) juga bertambah dari 190 orang menjadi 221 orang.
• Demi Konten Nekat Jilati Kloset Duduk, Influencer Ini Positif Terinfeksi Corona, Videonya Dikecam
Sementara orang dalam pemantauan (ODP) juga bertambah dari 2.542 orang menjadi 3.055 orang.
"Ada juga pasien yang sembuh, dari semula 5 orang, sekarang menjadi 7 orang" kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Sumber: Kompas.com /Editor : Dheri Agriesta (Penulis: Kontributor Surabaya, Achmad Faizal)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pesan Pasien Sembuh Covid-19: Jangan Sampai Stres, Bisa Turunkan Imun"
Penurun Fungsi Paru-paru
Pasien virus corona memang semakin hari semakin bertambah banyak.
Namun banyak juga pasien dari berbagai negara yang sudah berhasil sembuh dan kembali berkumpul dengan keluarga tanpa diisolasi.
Meski begitu peneliti mengungkapkan penemuan dari paru-paru pasien yang sudah berhasil sembuh.
Peneliti China telah menemukan kantung berisi cairan atau serpihan di paru-paru pasien yang terinfeksi corona.
Hasil pemindaian menunjukkan bahwa mereka yang sembuh dari corona bisa mengalami penurunan fungsi paru-paru.
Lebih dari 100.000 orang di seluruh dunia kini telah pulih dari penyakit Covid-19.
• Kemenhub Resmi Hapuskan Program Mudik Gratis Lebaran 2020 Menyusul Wabah Corona Makin Parah
Dalam kasus ini, pasien yang dinyatakan pulih ini adalah mereka yang terinfeksi virus corona dalam bentuk ringan hingga sedang atau karena pasien-pasien tersebut menerima perawatan medis yang sangat baik kemudian dites kembali dan dinyatakan negatif corona.
Berita ini tentu melegakan untuk didengar, namun di sisi lain belum ada banyak informasi tentang bagaimana kesehatan paru-paru pasien yang sembuh ini ke depan.
Dengan kelegaan luar biasa, beberapa orang yang sembuh dari virus corona menjelaskan bagaimana mereka selamat.
Ketika berjuang melawan corona, mereka tak hanya mengalami tekanan fisik, tapi yang paling utama adalah tekanan psikologis seperti penyembuhan dari gejala, ketidakpastian yang menyiksa, dan fase isolasi yang melelahkan.
Pasien Covid-19 yang dinyatakan sembung senang, kini telah kebal terhadap virus SARS-CoV-2.
Meski demikian, sesuatu yang melegakan biasanya bercampur dengan kekhawatiran lain, misalnya berkenaan dengan banyak orang yang belum terinfeksi.
Pemulihan total?
Karena penyakit Covid-19 umumnya mempengaruhi saluran pernapasan bagian bawah, sebagian besar dari mereka yang terinfeksi menunjukkan batuk kering, sesak napas atau pneumonia.
Para peneliti di Hong Kong mengatakan bahwa dalam penelitian terbaru, pasien yang telah sembuh dari Covid-19 dapat mengalami kerusakan paru-paru.
Sebuah studi kecil yang didapat dari 12 pasien sembuh itu menunjukkan bahwa dua atau tiga di antaranya telah mengalami penurunan fungsi paru-paru.
Namun, penelitian ini masih terlalu dini untuk mengonfirmasi efek jangka panjangnya.
"Pada beberapa pasien, fungsi paru-paru dapat menurun sekitar 20 hingga 30 persen setelah pemulihan," kata Dr. Owen Tsang Tak-yin, direktur medis dari Pusat Penyakit Menular di Rumah Sakit Princess Margaret di Hong Kong.
Pemindaian tomografi komputer telah menunjukkan adanya kantung berisi cairan atau 'serpihan' di paru-paru, yang mungkin semakin memburuk saat penyakit berkembang.
Dalam sebuah studi baru-baru ini, para ilmuwan dari Rumah Sakit Zhongnam di Universitas Wuhan menganalisis 140 pemindaian paru-paru pasien Covid-19 dan menemukan ground glass opacity (GGO), temuan radiologi yang menunjukkan adanya kekaburan di area paru-paru akibat adanya kantung berisi cairan atau 'serpihan'.
Dugaan fibrosis paru-paru
Penelitian lebih lanjut dari pasien yang telah sembuh dari Covid-19 harus terus dilakukan untuk menunjukkan apakah mereka bisa terkena fibrosis paru atau gangguan pernapasan akibat terbentuknya jaringan parut di organ paru-paru.
Seiring waktu, jaringan parut tersebut dapat menghancurkan paru-paru normal dan menyulitkan oksigen untuk masuk ke dalam darah.
Tingkat oksigen yang rendah (dan jaringan parut itu) dapat menyebabkan sesak napas, terutama saat melakukan aktivitas fisik.
Fibrosis paru-paru tidak dapat disembuhkan karena perubahan bekas luka di jaringan paru-paru tidak dapat kembali ke kondisi semula.
Tetapi perkembangan fibrosis paru dapat ditunda dan bahkan kadang-kadang bisa dihentikan jika terdeteksi pada waktu yang tepat.
• Pesan Terakhir Purwaniatun, Pemeran ART Legendaris Sebelum Meninggal setelah Operasi Kanker Rahim
Apakah pasien yang pulih dari Covid-19 telah kebal?
Mayoritas ahli virologi yakin bahwa pasien yang telah sembuh dari Covid-19 akan menjadi kebal terhadap virus SARS-CoV-2.
Pada akhirnya, sistem kekebalan tubuh itu sendirilah yang menghasilkan antibodi yang tepat selama infeksi, yang kemudian membuat patogen menjadi tidak berbahaya.
Ini semua jelas berlaku bagi mereka yang hanya terinfeksi virus dalam kategori ringan dan yang tidak menunjukkan gejala.
Maka sangat tidak mungkin bagi mereka untuk terinfeksi kembali oleh Covid-19. (Kompas.com/ Gloria Setyvani Putri)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Studi: Pasien Corona yang Sembuh Bisa Alami Penurunan Fungsi Paru-paru"