Ibu Berusia 19 Tahun Bunuh Anaknya Gegara Rewel Tak Mau Makan, Mengaku Sayang dan Menyesal

Editor: Asytari Fauziah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penganiayaan bayi

TRIBUNMATARAM.COM - Seorang ibu berinisial LN (19), warga Pance Samping Rumah Marya, warga Desa Sidomulya, Muaraenim, diduga tega membunuh buah hatinya sendiri, NR, gara-gara rewel tak mau makan.

Bocah yang usianya belum genap 2 tahun enam bulan tersebut tewas saat dilarikan ke rumah sakit. 

Sementara itu, setelah diperiksa di Mapolres Muaraenim, LN pun mengaku menyesal atas perbuatannya tersebut.

"Saya menyesal seumur hidup saya, karena menyebabkan anak saya meninggal, sebenarnya tidak ada niat saya mau membunuhnya.

Detik-detik Anak Tewas Tertimbun Longsor saat Selamatkan dan Gendong Ibunya yang Lumpuh

Saya sangat menyayangi anak saya.

Saya yang melahirkannya, mana mungkin saya mau membunuhnya," kata LN, dilansir dari Tribunnews.

Ilustrasi garis polisi (Kompas.com)

"Kalau memang saya mau membunuhnya, mungkin sebelum dia lahir saja.

Tapi saya ibunya, saya sangat menyanyanginya, itu cuma karena saya kesal saja, saya memukulnya tidak kuat dibagian bahu, tapi piringnya tipis jadi pecah dan kena bahunya, saya menyesal yuk," tambahnya kepada petugas.

6 Fakta Pembina Pramuka Bunuh & Perkosa Siswi SMP, Jasad Dibuang Hingga Orang Tua Korban Tak Tahu

LN mengakui, sempat berusaha membawa buah hatinya ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

Namun, karena diduga kehabisan darah, nyawa korban tak bisa diselamatkan.

"Saya berusaha agar anak saya bisa diselamatkan, tapi setelah sampai di rumah sakit dia meninggal," pungkasnya.

Saking Rindu Ibu Diisolasi karena Wabah Corona, Anak Ini Nekat Sewa Mobil Damkar untuk Lihat Ibunya

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Muaraenim, AKP Dwi Satya Arian membenarkan adanya kejadian tersebut.

"Tersangka sudah kita amankan guna pemeriksaan lebih lanjut," katanya.

Polisi juga telah mengamankan barang bukti berupa satu buah pecahan piring beling bening, satu lembar celana dalam dan satu bantal yang berlumuran darah.

Dilaporkan sang nenek

Halaman
1234