TRIBUNMATARAM.COM - Seorang wanita menceritakan dirinya tidak perneh keluar rumah selama tiga pekan, tapi akhirnya tetap positif Covid-19. Kok bisa?
Belakangan terungkap penyebabnya, sungguh tak terduga ...
Dilansir dari New York Post, wanita asal North Carolina, Amerika Serikat, dinyatakan positif corona meski telah tinggal di rumah selama tiga pekan.
Hasil tes itu diketahuinya setelah selama tiga pekan ia melakukan karantina mandiri di rumah.
"Ini adalah yang paling sakit yang pernah saya alami dan ini yang paling menakutkan yang pernah saya alami," kata Rachel Brummer.
Brummert, yang menderita kelainan autoimun, mengatakan bahwa dia terakhir meninggalkan rumahnya adalah untuk perjalanan ke apotek pada pertengahan Maret.
Oleh karena itu, sebagai tindakan pencegahan, ia pun menjaga jaraknya dari orang lain, termasuk suaminya, yang tinggal di kamar terpisah.
• 7 Kesalahan Saat Cuci Tangan Pakai Hand Sanitizer Tapi Virus Corona Gagal Dibunuh, Jangan Percuma!
• Rita Wilson Beberkan Efek Samping Ekstrem Klorokuin, Sempat Alami Vertigo Hingga Tak Bisa Berjalan
Mengambil Barang Belanjaan di Teras Rumah
Pada satu kesempatan, seorang wanita, yang sejak itu dinyatakan positif Covid-19, menurunkan barang belanjaan di depan pintu Brummert.
Sementara itu, Brummert tidak melakukan kontak dengan wanita itu, melainkan hanya mengambil tas makanan dari terasnya tanpa sarung tangan.
"Saya benar-benar berpikir saya telah melakukan semuanya dengan benar," kata Brummert.
"Aku belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya," katanya.
Brummert telah mengalami banyak gejala yang terkait dengan virus, termasuk demam, sulit bernapas, batuk, dan sakit kepala.
Dia mengatakan butuh beberapa hari untuk memenuhi kriteria yang akan diuji.
"Saya terserang flu. Ini bukan flu. Ini adalah monster lain," tambahnya.
• 5 Doa Agar Murah Rezeki dan Selalu Diberi Kemudahan Saat Virus Corona Mewabah
• Resiko Kena Corona Berdasar Golongan Darah, Benarkah A Rentan & O Rendah? Ini Kata Ahli Respirologi
Kisah Haru Pasien Corona, Rayakan Ulang Tahun Pernikahan Ke-50 di Ruang Perawatan Intensif
Pasangan lansia positif Covid-19 di Italia merayakan ulang tahun pernikahan emas di ruang perawatan intensif.
Pasangan Giancarlo (73) dan istrinya, Sandra (71), terpaksa menjalani perawatan di ruang intensif.
Keduanya dirawat di Rumah Sakit Murri, Marche, wilayah timur Italia.
Giancarlo dan Sandra merayakan ulang tahun pernikahan yang ke-50 dengan dibantu oleh staf medis.
Perayaan tersebut dilakukan setelah perawat Roberta Ferretti, yang telah merawat mereka berdua, mendengar kabar ulang tahun pernikahan itu.
Dilansir dari The Sun, Ferretti mengaku sangat tersentuh dengan cinta tulus pasangan lansia tersebut.
• 10 Cara Mendeteksi Kebohongan dalam Hitungan Detik! Perhatikan Gerakan Tangan hingga Bibirnya!
• Stres di Tengah Pandemi Virus Corona? Kendalikan Dengan 7 Cara Mudah Berikut Ini
"Sandra banyak menangis, bukan untuk dirinya, melainkan karena khawatir tentang kondisi suaminya," kata Ferretti kepada media setempat.
Kepada Ferretti, Sandra mengatakan betapa dirinya masih mencintai suaminya, setelah berpuluh-puluh tahun kehidupan telah mereka tempuh bersama.
"Ketika saya mengetahui bahwa itu adalah hari jadi mereka, saya pikir mereka harus merayakannya," ujar Ferretti.
Ferretti pun mengatur rencana bersama para anggota staf medis lainnya untuk merayakan ulang tahun pernikahan pasiennya itu.
Ranjang pasangan lansia itu lantas dipindahkan dan ditempatkan bersebelahan sehingga mereka bisa bergandengan tangan.
Tidak hanya itu, para staf medis juga mempersiapkan kue dan lilin.
"Kami meletakkan lilin dengan angka "50" pada sebuah kue kecil, namun tidak bisa menyalakannya karena mereka berada di dekat tabung oksigen," kata Ferretti.
Dari foto yang beredar, para staf yang menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap mengelilingi pasien tersebut dan membuat lambang hati menggunakan jari mereka.
Mereka juga memainkan lagu 'Wedding March' ketika pasangan tersebut bergandengan tangan dengan sedikit kekuatan yang masih mereka miliki.
Itu adalah momen yang sanghat luar biasa dan indah, seolah-olah menjadi ganjaran atas pengorbanan yang dilakukan para tim medis.
Giancarlo juga terus mengulang ungkapan cinta kepada sang istri dan membuat para staf menitikkan air mata haru.
Dilahirkan untuk Bersama
Media setempat melaporkan bahwa pasangan itu sekarang sudah pulih dari virus dan diperkirakan akan pulang bersamaan.
Virus corona telah mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia, tetapi orang yang berusia di atas 70 tahun diketahui sangat rentan terhadapnya.
Anak-anak pasangan itu, bernama Gianluca dan Andrea, dikirimi foto perayaan dan kemudian berterima kasih kepada staf rumah sakit.
"Kami telah menerima hadiah yang fantastis," kata mereka.
"Orang tua kita dilahirkan untuk bersama. Mereka adalah pasangan kuno yang jarang ditemui saat ini," tambahnya.
Lusisanna Cola, kepala unit perawatan intensif, mengatakan bahwa dirinya selalu merawat pasien menggunakan identitas dan sejarah sebagai dukungan untuk pemulihan.
"Kadang-kadang, keajaiban terjadi, seperti dalam kasus ini," ujar Cola.
(TribunStyle.com /Gigih Panggayuh /Agung Budi Santoso)
• POPULER Covid-19 Bisa Dilawan, Dokter dari Palembang Sembuhkan Pasien Corona dengan 3 Resep Ini
• POPULER Pasien Corona Ajukan Pertanyaan Terakhir sebelum Embuskan Napas Terakhir, Hati Perawat Pilu
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul KURUNG Diri di Rumah 3 Pekan, Wanita Ini Terkena Corona, Kok Bisa? Penyebabnya Sungguh Tak Terduga