Viral Hari Ini

Kisah Pilu Pasutri Buruh Tani, Sakit-sakitan di Gubuk Reyot, Malah Tak Dapat Bansos Pemerintah

Bantuan sosial yang dijanjikan pemerintah bahkan sama sekali tak mereka terima, dan justru diterima tetangga mereka yang hidup lebih layak.

(KOMPAS.COM/ABDUL HAQ YAHYA MAULANA T.)
Nasir (53), petani miskin di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan yang telah bertahun taun merawat istrinya yang sakit di gubuknya yang reot. Rabu, (6/5/2020). 

TRIBUNMATARAM.COM - Kisah pilu pasutri buruh tani asal Gowa, Sulawesi Selatan, sakit-sakitan tinggal di gubuk reyot, malah tak dapat bantuan sosial dari pemerintah.

Nasir Daeng Rewa (52) dan istrinya Nurmi Daeng Mene (50) hanya bisa pasrah dan tetap bekerja semampunya meski dalam kondisi sulit di tengah pandemi.

Bantuan sosial yang dijanjikan pemerintah bahkan sama sekali tak mereka terima, dan justru diterima tetangga mereka yang hidup lebih layak.

Inilah sebuah potret ketidakadilan sosial yang kembali terjadi di masyarakat saat masa pandemi corona berlangsung.

Viral RT Pukul Warganya yang Tanyakan Soal Bantuan Sosial, Begini Penjelasan Camat Setempat

Salah Sasaran, Anggota DPRD Jakarta Bingung Namanya di Daftar Terima Bantuan Sosial dari Pemerintah

Pihak yang membutuhkan, malah tidak mendapatkan bantuan, sementara mereka yang mampu malah mendapatkan bantuan. 

Nasir (53), petani miskin di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan yang telah bertahun tahy merawat isterinya yang sakit di gubuknya yang reot. Rabu, (6/5/2020).(KOMPAS.COM/ABDUL HAQ YAHYA MAULANA T.)
Nasir (53), petani miskin di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan yang telah bertahun tahy merawat isterinya yang sakit di gubuknya yang reot. Rabu, (6/5/2020).(KOMPAS.COM/ABDUL HAQ YAHYA MAULANA T.) ()

Inilah yang terjadi pada pasangan suami istri Nasir Daeng Rewa (52) dan Nurmi Daeng Mene (50). Nasir yang hanya bekerja sebagai buruh tani harus merawat istrinya yang sakit-sakitan.

Keduanya pun tinggal di gubuk reyot berukuran 4x6 meter, dengan dinding dari batu dan atap dari seng. 

Pasangan yang menikah tahun 1995 dan belum memiliki anak ini menceritakan kisah hidupnya ke Kompas.com yang menyambangi mereka pada Rabu (06/05/2020). 

Nurmi bercerita, ia menderita sakit sejak delapan tahun lalu. Akibatnya, ia tak mampu bekerja sebagai ibu rumah tangga. 

"Sakit jantung sama kista pokoknya komplikasi dan kalau kerja sedikit lemas kadang berminggu-minggu baring tidak bisa bangun," kata Nurmi.

Sawah tergadai buat biaya pengobatan istri

Akibat penyakitnya, Nasir dan Nurmi yang awalnya memiliki beberapa petak sawah ini akhirnya harus merelakan sawahnya tergadai untuk pengobatan Nurmi.

Nasir pun kini bekerja menggarap sawah orang lain. 

Dari hasil menggarap sawah milik orang lain inilah Nasir mendapatkan pembagian gabah yang digunakan untuk menjaga agar asap dapur mereka tetap mengepul.

"Kalau sawah sudah tergadai semua untuk biaya pengobatan tapi saya masih garap sawah punya orang lain" kata Nasir.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved