Virus Corona

Petugas Karcis Stasiun London Meninggal Dunia setelah Diludahi Pria yang Mengaku Positif Covid-19

Peristiwa ini menyita perhatian karena Mujinga dan seorang rekannya tidak mendapatkan perlindungan yang layak selama bekerja.

Facebook
prosesi pemakaman korban Covid-19 

TRIBUNMATARAM.COM - Belly Mujinga (47) seorang petugas karcis di London meninggal dunia setelah diludahi oleh seseorang yang mengaku positif Covid-19.

Peristiwa ini menyita perhatian karena Mujinga dan seorang rekannya tidak mendapatkan perlindungan yang layak selama  bekerja.

Polisi pun masih terus melakukan penyelidikan akan kasus ini karena minimnya bukti.

Mujinga merupakan petugas karcis di stasiun Victoria, London.

ODP Positif Corona Meninggal Tapi Tidak Dimakamkan Sesuai Prosedur, Tes Rapid 22 Petugas RS Reaktif

Ahli Temukan Sperma Pasien Covid-19 Mengandung Virus Corona, Bisakah Menular Lewat Hubungan Intim?

Petugas karcis itu, Belly Mujinga (47) pada 22 Maret lalu yang tengah bekerja dengan seorang rekannya di sebuah tempat terbuka di stasiun Victoria diludahi oleh seorang pria yang mengklaim dirinya memiliki Covid-19.

Pria itu bertanya pada Mujinga dan rekannya, "Kenapa kalian berdua di sini?"

Mujinga dan rekannya menjawab, "Kami sedang bekerja."

Lalu pria itu menjawab, "Saya punya Covid-19," lalu pria itu tiba-tiba meludahi Mujinga dan rekannya.

Keluarga Mujinga dan rekannya mengatakan kemudian pada Sky News bahwa keduanya saat itu ketakutan karena merasa jiwa mereka terancam dan diminta tidak kembali bekerja keluar ruangan tiket.

Mujinga dan kawannya diminta untuk tetap berada di dalam ruang tiket.

Setelah kematian Mujinga, keluarganya mengatakan bahwa kematian wanita itu memicu pertikaian baru tentang keselamatan pekerja di garis depan terhadap perlawanan virus.

Para pekerja garda depan yang juga dikenal dengan istilah pekerja kunci (Key worker) di Inggris ini tidak dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) atau pun perlindungan untuk pekerja yang punya masalah kesehatan bawaan.

Sayangnya, polisi transportasi Inggris tidak menemukan catatan tentang peristiwa tersebut.

Akan tetapi pihak mereka berjanji untuk tetap menginvestigasi.

Beberapa hari setelah serangan itu, baik Mujinga dan rekannya jatuh sakit karena virus corona.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved