Cerita Sopir Truk Bantu Korban PHK Pulang Kampung karena Kehabisan Uang, Curhat di FB dan Menyamar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Irfan, sopir truk yang membantu korban phk untuk pulang kampung.

Irfan semakin penasaran untuk membantu, sampai akhirnya menghubungi Reno secara pribadi melalui WhatsApp.

Ternyata Reno baru saja mendapat pemutusan hubungan kerja (PHK) dari sebuah perusahaan di Balaraja, Kabupaten Tangerang.

"Dia (Reno) juga bilang bahwa dia sudah diusir dari kontrakan, karena enggak bisa bayar. Pas saya hubungi, dia lagi menumpang di rumah tetangga," kata Irfan.

Menurut pengakuan Reno, dia sudah mencoba berbagai cara untuk bisa pulang ke Lampung.

Mulai dari menghubungi biro travel hingga para sopir truk di rest area tol.

Namun, karena ada larangan mudik dan akses penyeberangan di Pelabuhan Merak sudah ditutup, usaha Reno menemui jalan buntu.

"Ada yang mau ngasih tumpangan, tapi ongkosnya bisa sampai Rp 1 juta," kata Irfan.

Menyamar supaya bisa lolos

Reno dan Irfan selanjutnya sepakat bertemu di sekitar Pelabuhan Merak.

Irfan kemudian membantu menyamarkan Reno menjadi awak truk.

"Yang boleh menyeberang cuma truk dan angkutan logistik. Pemudik, travel, angkutan umum enggak bisa," kata Irfan.

Begitu tiba di tujuan, Kecamatan Negeri Sakti, Pesawaran, Reno menyodorkan uang untuk pengganti ongkos.

Menurut Irfan, uang itu adalah uang terakhir yang dimiliki Reno.

"Saya lihat, Rp 50.000 ada satu lembar, Rp 5.000 ada satu lembar, sama uang koin. Saya bilang, simpan saja mas," kata Irfan.

Irfan mengaku prihatin dan memutuskan untuk membantu Reno, karena merasa sebagai sesama orang perantau.

Halaman
123