"Pasar-pasar juga harus segera dibuka kembali, karena saat ini para petani mengalami kesulitan dalam memasarkan hasil pertanian mereka," kata Viktor.
Di akhir arahannya, Viktor menyerukan agar sekarang ini semua pihak harus fokus untuk program kerja tahun 2020-2021.
"Saya mau agar tahun 2020-2021 kita fokus ke pemberdayaan. Jangan buat program terlalu banyak tapi tidak ada hasil.
Lebih baik kita fokus dan buatkan cukup satu atau dua program saja tapi hasilnya jelas dan menguntungkan masyarakat.
Sekali lagi, mari kita semua bekerja dengan penuh semangat demi kesejahteraan masyarakat, tentunya dengan tetap berpatokan pada protokol kesehatan," ujar dia.
Apa Maksud Presiden Joko Widodo Meminta Masyarakat untuk Berdamai dengan Virus Corona?
Deputi bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menjelaskan maksud Presiden Joko Widodo yang mengajak masyarakat berdamai dengan Covid-19.
Menurut Bey, Jokowi ingin agar masyarakat tetap produktif meski virus corona masih mewabah di dalam negeri.
"Bahwa Covid-19 itu ada, dan kita terus berusaha agar Covid segera hilang.
Tapi kita tidak boleh menjadi tidak produktif, karena adanya Covid-19 menjadikan adanya penyesuaian dalam kehidupan," kata Bey kepada wartawan, Jumat (8/5/2020).
• 30 Negara dengan Kasus Covid-19 Tertinggi, Corona di Dunia Tembus 3,8 Juta, 265 Ribu Meninggal
• Riset Universitas di Singapura Prediksi Wabah Virus Corona di Indonesia Berakhir 7 Oktober 2020
Bey mengatakan, saat ini Covid-19 memang belum ada antivirusnya.
Namun, masyarakat bisa mencegah tertular dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun, serta menjaga jarak.
Menurut Bey, hal ini adalah hidup normal dengan cara baru.
"Ya, artinya jangan kita menyerah, hidup berdamai itu penyesuaian baru dalam kehidupan.
Ke sananya yang disebut the new normal. Tatanan kehidupan baru," kata dia.