Virus Corona

Ngaku Tak Percaya Adanya Corona, Pemuda di Maluku Ingin Temani Pasien Positif & Tantang Tim Gugus

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi petugas pengurus pasien corona

TRIBUNMATARAM.COM - Viral seorang pria asal Maluku mengaku tak percaya dengan corona, ingin menemani pasien positif dan menantang tim gugus.

Di tengah pandemi corona, pengetahuan minim yang tak banyak diketahui masyarakat awam cenderung membawa pada keresahan.

Salah satunya dari munculnya unggahan seorang pemuda yang mengaku tak percaya dengan keberadaan virus corona.

POPULER Jumlah WNI yang Positif Terinfeksi Corona di Luar Negeri Capai 973 Orang, Separuhnya Sembuh

Viral Informasi Jangan ke Rumah Sakit Meski Alami Gejala Corona, Awas Menyesatkan, Simak Faktanya

Pemuda di Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku, berinisial AA ditahan aparat kepolisian setempat setelah unggahannya di media sosial terkait virus corona menimbulkan keresahan di masyarakat.

Dalam unggahannya di linimasa Facebook, AA mengaku tidak percaya dengan keberadaan virus corona yang saat ini tengah mewabah.

Untuk membuktikan virus corona itu benar ada, dia pun menyatakan ingin menemani empat pasien positif Covid-19 yang saat ini tengah menjalani penanganan medis di RSUD Bula.

Selain itu dalam unggahan tersebut, AA juga menantang tim gugus tugas Covid-19 di wilayah itu untuk menangkapnya.

Adapun unggahan AA di linimasa Facebook pada Minggu (31/5/2020) itu berbunyi “Corona ini seng (tidak) betul. Beta mau buktikan kebenaran, Beta mau temani 4 pasein yg dibilang positif. Beta serius ini, tim gugus tugas besok tangkap Beta”.

Terkait unggahan yang menghebohkan warga itu, Kasat Reskrim Polres Seram Bagian Timur, AKP La Beli mengatakan, pihaknya langsung menjemput AA untuk dimintai keterangan.

“Tadi kita sudah ambil orangnya untuk konfirmasi itu. Lalu dia sudah minta maaf jadi mungkin kami akan mempertemukannya dengan tim gugus tugas,” kata La Beli, kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Senin.

Polisi terpaksa meminta klarifikasi dari AA lantaran unggahan di media sosial itu dinilai telah meresahkan warga di Kabupaten Seram Bagian Timur.

“Karena postingan itu sangat meresahkan, jadi kami mintai klarifikasi darinya dan ternyata dia (AA) ini mengaku selalu membaca referensi terkait corona dari China,” ungkap dia.

La Beli menambahkan, di tengah situasi pandemi seperti ini, setiap warga harusnya lebih bijak dalam bermedia sosial, sehingga tidak menggagu pihak lain dan meresahkan masyarakat.

“Ini kan membuat masyarakat menjadi resah. Kami berharap jangan lagi ada warga yang mem-posting hal-hal yang dapat meresahkan warga, ini kan tidak baik dan mengganggu,” ujar dia.

Unggahan Meresahkan Lainnya

Sebuah unggahan di media sosial Facebook menjadi viral setelah melarang masyarakat untuk pergi ke rumah sakit sekalipun mengalami gejala Covid-19.

Unggahan tersebut dianggap meresahkan lantaran melarang masyarakat mengunjungi atau berobat ke rumah sakit.

Dalam narasinya, unggahan itu mengimbau masyarakat yang merasakan gejala mirip corona untuk memanfaatkan obat-obatan tradisional saja.

• UPDATE Kasus Corona di Luar Negeri per 1 Juni 2020, 973 WNI Dinyatakan Positif Terinfeksi Covid-19

• Perawat Diancam setelah Periksa Pasien Positif Corona, Ganjar Pranowo Sesalkan Tak Tahu Identitasnya

Bahkan, unggahan itu terlihat sangat meyakinkan hingga telah dibagikan oleh ribuan akun.

Pria di Lombok Tengah kabur saat diisolasi (Tangkapan Layar YouTube tvOne)

Akan tetapi, dalam pantauan unggahan itu sudah dihapus sejak Sabtu (30/5/2020).

Tentu saja, keakuratan informasi dalam unggahan itu sama sekali belum bisa dipastikan kebenarannya.

Lantas apa kata pakar kesehatan menanggapi unggahan itu?

Dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com, adapun berikut ini narasi informasi unggahan menyesatkan tersebut.

"HINDARI RUMAH SAKIT SEBISA MUNGKIN

- Jika kalian sedang batuk, pilek, demam, anggap aja itu kalian kena Covid-19. Obatnya gampang di dapur banyak banget
- Jika batuk-batuk, ambil jeruk nipis potong jadi dua peras & masukkan ke air mendidih, minum saat hangat² tambahkan Madu/gula jawa.
- Jika panas & batuk beli obat Aspirin 100mg, dan paracetamol, dan minum vitamin atau perbanyak makan sayur & buah²an. Jangan makan buah yg banyak getahnya, paling bagus jeruk dan Buah mengkudu.
-
Jika sesak nafas lakukan Nebul (caranya masak air saat air mendidih, uapkan hidung dan mulut diatas air mendidih tersebut) Lakukan 2 kali sehari.

JANGAN PERNAH MAU DIRUJUK KE RS KECUALI SAKIT PARAH 

Istirahat di rumah aja sampai bener² sehat, bukan agak sehat tapi bener² sehat.
INGAT! COVID tidak sehebat seperti video² viral yg bredar. Buang rasa takut pada Covid jauh², karena obatnya didapur sudah tersedia.

Semoga bermanfaat, Semoga masyarakat +62 tambah pinter gak digoblok²in sama Medsos. Terutama video dari Luar Negeri yg menakut²i masyarakat sedunia. Tapi ingat jangan sampe meremehkan Covid-19, tetap mengikuti protokol kesehatan.

Inshaallah tidak lama lagi semua akan terungkap, ada tujuan apa di balik Covid ini.

INGAT! Covid itu hanya penyakit batuk, pilek biasa,,,! Berpikir positif hilangkan rasa was² dan takut, itu akan menambah imun kita naik. SELAMAT TINGGAL TINGGAL COVID-19...

Salah satu informasi yang masih harus ditelusuri kebenarannya adalah benarkah harus menghindari rumah sakit jika merasakan gejala corona?

Menurut seorang ahli yang merupakan dokter spesialis penyakit dalam dan juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof DR dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, Minggu (31/5/2020).

Ia mengatakan, sebagian besar informasi yang disebutkan dalam pesan tersebut tidak benar atau hoaks. 

Ari menekankan, jika mengalami gejala Covid-19 sebaiknya segera menuju ke rumah sakit sebelum terlambat mendapatkan penanganan.

"Info ini (yang viral di Facebook) hoaks. Pasien Covid-19 yang meninggal karena terlambat datang ke RS. Lebih cepat datang ke RS, lebih cepat mendapat pengobatan kalau memang masuk orang dalam pantauan (ODP) atau pasien dalam pengawasan (PDP). Kalau sudah sesak datang ke RS sudah terlambat," ujar Ari saat dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com, Senin (1/6/2020).

Menurut dia, informasi dalam unggahan akun di atas menyesatkan dan dapat membahayakan. 

Apalagi, jika seseorang berstatus ODP dan PDP, kemudian mengalami gejala Covid-19, ada tindakan medis yang harus dilakukan petugas medis. 

Pasien ODP atau PDP ini akan diperiksa apakah terdapat keluhan demam, batuk, dan pilek karena Covid-19 atau tidak.

"Pasien juga perlu pemeriksaan darah, di beberapa RS bisa dikerjakan rapid test, apalagi kalau ada riwayat kontak, jika ternyata masuk ODP dan PDP dirawat dan akan mendapat obat standar yang bisa menekan jumlah virus, sehingga inflamasi yang terjadi tidak berat," ujar Ari.

(Kompas.com/ Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty) (TribunMataram.com/ Salma Fenty)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Percaya Virus Corona, Pria Ini Ingin Temani Pasien Covid-19 dan Tantang Gugus Tugas".

BACA JUGA Tribunnewsmaker.com dengan judul Ngaku Tak Percaya Virus Corona, Pemuda di Maluku Ingin Temani Pasien Positif & Tantang Tim Gugus.