TRIBUNMATARAM.COM - Ramai disebut kalung antivirus corona yang dinilai ahli bisa timbulkan salah persepsi, disebut tidak ilmiah hingga tak berpengaruh saat terpapar.
Belakangan ini ramai disebutkan soal kalung antivirus corona.
Apalagi dengan adanya rencana Kementrian Pertanian yang akan memproduksi massal kalung ini.
Kalung eucalyptus diklaim sebagai antivirus corona.
• Sejak Kasus Pertama Virus Corona di Indonesia, 66 Kabupaten/Kota Ini Tak Terdampak Covid-19
Ada banyak respon yang muncul dari viralnya kalung ini.
Bahkan di media sosial ramai kritik dari mayarakat untuk mengkritisi langkah pemerintah ini.
Banyak yang mempertanyakan klaim antivirus corona di saat upaya penemuan vaksin dan obat Covid-19 masih terus dilakukan.
Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman menilai, tak ada relevansi antara kalung antivirus dengan paparan virus corona.
"Saya tidak melihat relevansi yang kuat antara kalung di leher dengan paparan virus ke mata, mulut, dan hidung," kata Dicky dikutip dari Kompas.com, Minggu (5/7/2020).
Ia kembali menjelaskan jika penularan covid-19 melalui beberapa hal.
Bisa dari droplet aerosol yang terhirup di hidung, bisa juga mellaui sentuhan tangan yang terdapat virus ke mata atau mulut.
Eucalyptus disebut memiliki potensi antiviral atau antivirus.
Namun Dicky juga menyebutkan jika risetnya dalam bentuk spray dan filter.
Itu pun belum dilakukan penelitian untuk virus corona, hanya untuk virus yang sudah umum.
Oleh karena itu, dia menganggap produksi produk eucalyptus yang ditujukan untuk mencegah virus corona terlalu dipaksakan dan berpotensi menimbulkan salah persepsi.