"Peserta ini akan dilakukan reschedule atau relokasi pada tanggal 20-29 Juli. Sehingga, mereka tetap bisa mengikuti ujian," kata Junaidi.
"Hitungan kami UTBK terakhir sampai tanggal 14. Misalnya hari itu ada yang baru terpapar dan positif swab. Maka, saat isolasi harus dijaga dengan baik sehingga tanggal 28 hasil swab keluar dengan hasil negatif masih bisa ikut gelombang dua," ujarnya.
Ia mengatakan, tes gelombang kedua tetap dilaksanakan di Surabaya.
Namun pelaksanaan bisa berlangsung di luar kota, jika Satgas Covid-19 tempat asal peserta belum mengizinkan calon mahasiswa tersebut berpergian.
Unair akan menjalin kerja sama dengan UTBK daerah lain sebagai relokasi.
"Misalnya dari Madiun 10 orang, Nganjuk dua orang, Kertosono 15 orang. Kami cari tempat di tengah sehingga mereka bisa lakukan mobilitas menuju tempat ujian. Itu kebijakan dari Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), kami mengikuti saja," jelasnya.
"Jadi Jangan mikir dan khawatir enggak bisa ikut ujian dan sebagainya," imbuhnya. (Kompas.com/*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hasil Rapid Test Peserta UTBK Unair Diubah Reatif, Kampus Sebut Tak Sengaja Tertukar"
BACA JUGA Tribunnewsmaker.com dengan judul Rapid Test Diubah Jadi Reaktif, Daffa Bingung Tak Boleh Ikut UTBK, Kampus : Tak Sengaja Tertukar.