Bocah 5 Tahun Ditenggelamkan Hidup-hidup di Toren Air karena Berkata Kasar, Berontak selama 10 Menit

Penulis: Salma Fenty
Editor: Asytari Fauziah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

bocah ditemukan tewas di toren kontrakannya

TRIBUNMATARAM.COM - Nyawa AP meregang di tangan sang ayah tiri, Hamid Arifin (HA).

Sebelum terungkap pelaku pembunuhan AP, Hamid diketahui menghilang di saat seluruh keluarga menuju kantor polisi.

Pelaku pun angkat bicara dan menceritakan kronologi dirinya membunuh AP.

Dalam keterangannya, Hamid mengaku membunuh AP karena sakit hati dengan perkataan kasar korban.

Meski masih berusia 5 tahun, lingkungan di sekitar AP memang banyak anak-anak yan terbiasa berkata kasar.

TERUNGKAP Pelaku Pembunuhan Jasad Gadis Kecil di Toren Air, Pelaku Tenggelamkan Korban Hidup-hidup

Nasib Tragis Jasad Gadis Kecil yang Tewas di Toren Air, Tiap Hari Ikut Ngamen, Ayah Tiri Kini Hilang

Hendra menjelaskan, kasus ini bermula saat HA baru pulang setelah bekerja sebagai pengamen.

Saat itu, korban sempat menanyakan keberadaan Ibunya.

"Ibu kandung korban adalah istri siri pelaku, hidup satu rumah. Kemudian (korban) menanyakan mana Ibunya," kata Kepala Polresta Bandung AKBP Hendra di Mapolresta Bandung, Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (20/7/2020).

bocah ditemukan tewas di toren kontrakannya (TribunJabar/ Edhy Chandra)

Diduga korban merasa kesal karena Ayah tirinya tidak pulang bersama Ibunya.

Menurut Hendra, sesuai keterangan HA, saat itu korban berbicara dengan kata-kata yang kasar.

Bahkan, bocah berusia 5 tahun itu disebut menggunakan kata-kata yang merendahkan dan menghina Ayah tirinya dengan sebutan binatang.

Menurut Hendra, kata-kata tersebut yang membuat pelaku emosi dan akhirnya membunuh korban.

"Sepulang mengamen, pelaku dimarahi oleh korban A. Pada saat itulah tersangka HA mempunyai pikiran untuk membunuh korban," tutur Hendra, dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com.

Pelaku kemudian mengajak anak tirinya naik ke lantai 3 rumah mereka, tempat di mana toren air tersebut berada.

"Tersangka HA mendorong paksa korban untuk berjalan ke lantai tiga dan setelahnya tiba di lantai tiga, korban digendong pinggangnya, kemudian tersangka HA memasukan korban ke dalam toren yang berisikan air," kata Hendra.

Halaman
1234