Viral Hari Ini

Bukan Gila Hormat, Camat Samarinda yang Marah di Video Viral Kesal Sikap Pimpinan Kantor Seenaknya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan layar video saat Camat Samarinda Kota, Anis Siswantini (baju merah) sedang memarahi pimpinan kantor yang membiarkan sampah berserakan di Jalan KH Ahmad Dahlan, Kota Samarinda, Kaltim, Jumat (24/7/2020) pagi.

Warga itu memanggilnya sambil melambaikan tangan. Setidaknya Anis mendengar warga itu memanggilnya sebanyak tiga kali.

“Bu, Bu, sini Bu, sapu di sini kotor (depan ruko). Dia panggil sampai tiga kali sambil melambaikan tangannya. Bapak-bapak itu panggil saya, karena saya jalan paling depan sambil pegang sapu,” kata Anis.

Anis mendekati dan menanyakan alasan warga itu menyuruhnya menyapu sampah yang ada di depan ruko.

"Setelah itu saya tinggalkan saja, kami menuju SMPN 2, untuk kerja bakti," kata Anis.

Usai kerja bakti di SMPN 2 Samarinda, Anis kembali ke ruko tersebut.

Ia didampingi sekretaris camat dan Babinsa.

Kesal warga itu bertindak seenaknya

Di sana, Anis melihat sampah yang masih berserakan di depan ruko.

“Sampai ke sana saya lihat sampah-sampah yang dia suruh bersihkan tadi. Sampah berserakan sebagian bekas dibakar. Setelah itu kami masuk kantor, baru kejadian marah-marah seperti yang ada dalam video itu,” jelas Anis.

Anis mengaku tak masalah dikira sebagi petugas kebersihan. Ia tak akan marah dengan hal itu.

Ia hanya kesal warga itu seenaknya menyuruh orang untuk membersihkan sampah.

"Saya tidak gila hormat, saya kesal, walaupun seorang penyapu jalan pun, enggak bisa seenaknya disuruh bersihkan sampah depan kantor sendiri. Tugas dia di jalan bukan sapu depan ruko,” jelas Anis.

Aksi Camat Ciledug Syarifudin yang memarahi salah satu relawan ditengah bencana banjir yang berlokasi di Wisma Tajur, Ciledug, viral di media sosial. (instagram)

Kasus Viral Camat Marah yang Lain

Video viral camat marah-marah bukan kali pertama terjadi.

Camat Ciledug bernama Syarifudin mendadak menjadi perbincangan karena aksinya marah-marah pada seorang relawanbanjir hanya karena tidak berkoordinasi dengannya saat mendata korban banjir.

Halaman
123