7 Tahun Berlalu, Jasad Bos Meubel yang Dibunuh Perampok Ditemukan Tinggal Tulang di Pinggir Sawah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kerangka manusia korban pembunuhan

Menurut Suryadi, modus yang digunakan tersangka merampok korban adalah dengan berpura-pura menyewa mobil pick up jenis Daihatsu Grand Max Luxio dengan plat nomor BG 9623 ND warna biru.

Modus sewa

Ketika itu, Yuliana dan Amin (DPO) mengaku akan pindah rumah dan membutuhkan mobil untuk mengangkut barang-barang mereka. Tanpa curiga korban menerima tawaran itu dan datang ke rumah pelaku.

Disana, Yuliana meminta korban untuk masuk ke dalam kamar membantu mengangkat barang.

"Setelah di kamar itu ternyata para pelaku sudah menunggu. Korban langsung disekap dan dibawa ke kamar mandi kemudian kepalanya dimasukkan ke dalam bak hingga kehabisan nafas,"jelas Suryadi.

Usai tewas, tubuh Sidik pun dimasukkan ke dalam karung dan dikuburkan oleh Muslimin serta Yuliana.

"Kondisi tubuh korban sudah tinggal tulang. Satu pelaku masih DPO sekarang masih tetap kita kejar,"jelasnya.

Pengusaha Roti Dibunuh

Misteri pembunuhan pengusaha roti asal Taiwan, dibunuh suruhan sekretaris pribadi karena santet dari dukun tak mempan.

Hsu Ming-Hu (52), pengusaha roti asal Taiwan tewas dibunuh oleh orang suruhan sekretaris pribadinya berinisial SS (37).

Ia tewas dibunuh di Cluster Carribean, Kota Deltamas Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (24/7/2020) sore.

Ilustrasi pembunuhan (TribunWow)

Pembunuhan itu dilakukan oleh SS karena santet yang pernah dikirimkannya melalui dukun tak mempan terhadap korban.

• TERUNGKAP Pelaku Pembunuhan Jasad Gadis Kecil di Toren Air, Pelaku Tenggelamkan Korban Hidup-hidup

• Cemburu Dengar Panggilan Sayang dari Pria Lain, Berujung Pembunuhan Tragis di Dalam Mobil

"Tersangka SS pernah minta sama tersangka FI untuk menyantet korban tapi tidak pernah berhasil," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Rabu (12/8/2020).

Yusri menjelaskan, SS memberikan uang kepada FI sebesar Rp 15 juta dalam permintaan menyantet korban melalui dukun itu.

"Sudah membayar untuk menyantet pakai dukun sebesar Rp15 juta. Karena tak berhasil, bulan Juni dia (SS) minta lagi untuk sudahlah dihilangkan (bunuh) aja," katanya.

Halaman
1234