TRIBUNMATARAM.COM - Perlakuan tak pantas diterima oleh seorang wanita berinisal LHI saat melakukan rapid test di Bandara Soekarno-Hatta.
LHI justru mendapatkan pelecehan seksual hingga pemerasan oleh seorang pria yang mengaku sebagai dokter bandara.
Cuitannya di Twitter pun viral dan ramai diperbincangkan.
Peristiwa tidak mengenakkan ini berawal saat LHI melakukan rapid test Covid-19 sebelum naik pesawat.
• Surat Rapid Test Non Reaktif, 3 Penumpang Pesawat Ternyata Positif Covid-19 Setelah Swab Test
• Impiannya Jadi Polisi Wanita Hampir Kandas karena Tak Punya Biaya Rapid Tes, Sempat Frustasi
Hal tersebut dia beberkan melalui cuitan dia akun Twitter-nya, @listongs.
Kronologi kekerasan
Menurut LHI, peristiwa itu terjadi pada 13 September lalu saat dia hendak terbang dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta menuju Nias, Sumatera Utara.
"Saya penerbangannya kan jam 6 (pagi), enggak sempat rapid juga di RS (rumah sakit). Jadi saya di bandara jam 4 pagi, sekalian mau rapid test di bandara," ujar dia kepada Kompas.com, Jumat (18/9/2020) malam.
LHI kemudian melakukan rapid test di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, di fasilitas rapid test yang dimiliki Kimia Farma.
Setelah melakukan rapid test, LHI mengatakan, petugas pria yang memeriksanya secara tak terduga melakukan pelecehan seksual.
Awalnya petugas itu mengatakan hasil rapid test LHI reaktif.
"Ya sudah saya mikir enggak jadi ke Nias karena takut nularin juga orang-orang di Nias," kata dia.
Namun, petugas pria itu menyarankan agar LHI lakukan tes ulang dan dia menjamin akan memberikan hasil nonreaktif pada tes kedua itu.
Korban bingung karena merasa ada sesuatu yang tidak beres, tetapi kemudian mengikuti usulan itu.
Setelah LHI mendapat hasil rapid test dengan hasil nonreaktif dan hendak menuju tempat keberangkatan, terduga pelaku rupanya mengejar dan menghampirinya.