Potret Pilu TKP Pembunuhan Bocah yang Selamatkan Ibunya saat Diperkosa, Darah di Pintu & Bantal

Saksi bisu malam nahas bocah tersebut bertaruh nyawa demi menolong ibunya yang diperkosa itu tampak memprihatinkan.

Penulis: Salma Fenty | Editor: Asytari Fauziah
(kolase serambinews.com)
Samsul, tersangka pelaku pemerkosaan saat ditangkap polisi, korban yang dibunuhnya ditemukan mengapung di sungai. 

TRIBUNMATARAM.COM - Rumah tempat kejadian perkara di mana nyawa R (10) melayang di tangan Samsul Bahri kini dikelilingi dengan garis polisi.

Saksi bisu malam nahas bocah tersebut bertaruh nyawa demi menolong ibunya yang diperkosa itu tampak memprihatinkan.

Bangunan sederhana yang ada di Kecamatan Birem Bayeun tersebut terbilang jauh dari kata layak.

Menurut anggota DPRA, Iskandar Usman Al-Farlaky mengisahkan, untuk menuju ke rumah korban, jarak tempuh dari jalan aspal ke lokasi rumah korban berada sekitar 100 meter.

Baca juga: Biadabnya Residivis Perkosa Ibu Muda & Bunuh Anaknya yang Berusaha Melindungi, Buang Jasad ke Sungai

Baca juga: Gadis 19 Tahun Diperkosa Paman Kandung Hingga Hamil, Tak Berani Cerita karena Diancam Dibunuh

Untuk menjangkau lokasi rumah korban ini, harus melewati jembatan gantung sepanjang 20 meter dan lebar setengah meter yang membentang di atas sungai.

Rumah korban, sebut anggota DPRA ini, sangat miris hanya berukuran 3x4 meter dan berkonstruksi kayu yang mulai lapuk.

tribunnews
Polisi melakukan Olah TKP di rumah Dina, ibu muda yang mengaku diperkosa di rumahnya Desa Alue Gadeng Gampong, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, Sabtu (10/10/2020) jelang Subuh. (Serambinews.com/Kiriman Warga)

Kamar dan dapur masak menyatu, serta rumah tersebut berada di tengah hutan kecil, dengan di sisi kanannya terdapat areal kebun sawit.

Saat ke lokasi, Iskandar menemukan kondisi rumah sangat memprihatinkan, sehingga sangat mudah bagi pelaku masuk ke dalam rumah.

"Pintu rumah tidak ada pengaman hanya memakai tali, sehingga pelaku malam itu mudah sekali menyusup ke dalam rumah korban," ujarnya, dikutip  TribunMataram.com dari Serambinews.com.

Dia menambahkan, kondisi rumah juga masih terlihat berantakan dan masih tampak bercak darah anak korban yang dibacok pelaku.

Sebab, saat pelaku merudapaksa ibunya, almarhum R dan ibunya tidur bersama di ranjang kayu yang hanya setinggi 20 cm dari atas lantai tanah.

Gambaran dalam rumah itu, jelas Al Farlaky, memperlihatkan begitu dramatis kejadian tengah malam tersebut, di mana kedua korban dibuat tak berdaya.

"Bercak darah masih terlihat di bantal, di pintu juga masih ada. Keterangan warga, korban sempat diseret," terangnya.

Menurut ibu korban, pelaku menghabisi almarhum saat di dalam rumah. Saat itu, almarhum Rg hendak membantu ibunya dari cengkraman pelaku.

Tapi pelaku dengan keji langsung menyabetkan parang ke arah tangan Rg, lalu dikejarnya lagi dan memarangnya lagi di bagian rahang dan bagian tubuh lainnya.

Sumber: Tribun Mataram
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved