Virus Corona

Awalnya Amankan Lokasi, 3 Polisi Kuburkan Jenazah Pasien Covid19 Gegara Petugas Pemakaman Tak Datang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - prosesi pemakaman korban Covid-19

“Begitu kami lepas APD itu rasanya lega minta ampun. Kadang teman-teman tiduran di aspal saking leganya,” tandas dia.

Nusa bersama rekan-rekannya mengaku tidak merasa kendala apapun terkait rutinitas tersebut.

Stok APD dan ambulans pengangkut jenazah Covid-19 tercukupi.

“Jadi aman saja,” tuturnya.

Sejak terlibat dalam penanganan Covid-19, Nusa dan rekan-rekannya jarang pulang ke rumah. Mereka tinggal di Kantor BPBD Samarinda.

Itu agar mengurangi kontak erat dengan anggota keluarga di rumah masing-masing.

Viral Video Nakes Terpapar Corona Alami Perlakuan Tak Layak, Bersihkan Ruang & Beli Vitamin Sendiri

Soal insentif selama pandemi pun Nusa mengaku lancar.

Keluhan gerah APD juga dirasakan Nanang Arifin (41), rekan Nusa.

Menurut Nanang, problem yang dirasakan rekan-rekannya hanya gerah saat menggunakan APD berjam-jam.

“Di luar itu kita nikmati. Teman-teman semua selalu semangat,” ungkap Nanang.

Tetes Air Mata Melihat Keluarga Jenazah

Selama menjadi tim pemakaman jenazah Covid-19, Nanang mengaku sedih tingkat kematian yang terus meningkat.

“Saya sering meneteskan air mata melihat keluarga jenazah yang tak bisa berbuat-buat selain meratapi kesedihan saat jenazah kami angkat,” terang dia.

Karena itu dia berharap pandemi ini segera berakhir.

“Kami tetap semangat demi kemanusian. Tapi situasi ini entah sampai kapan. Sedih, tapi kami tetap semangat,” tutup Nanang.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Samarinda Ifran selaku koordinator tim menuturkan, di awal pandemi, tugas tim ini melakukan penyemprotan disinfektan dan evakuasi pasien Covid-19 ke rumah sakit.

Minta Tunda Pilkada Serentak 2020 di Tengah Pandemi Covid-19, Ganjar Pranowo: Zona Merah Berbahaya

Namun berjalan waktu, tugas kemudian bertambah jadi pengubur jenazah sejak angka kematian meningkat.

“Sejak awal personel ini saja. Belum pernah diganti. Biar menghindari potensi terpapar,” terang dia.

Selama menjalani tugas, Ifran mengaku pihaknya selalu ketat menerapkan protokol Covid-19 termasuk tata cara pemakaman jenazah.

Selain itu, tim yang bertugas dan bersentuhan langsung dengan pasien Covid-19 pun sengaja dikhususkan di kantor.

“Mereka tidak pulang ke rumah. Tinggal di kantor biar keluarga mereka terjaga juga,” tutup Ifran.

(Kompas.com/ Kontributor Tegal, Tresno Setiadi/Kontributor Samarinda, Zakarias Demon Daton)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tiga Jam Menunggu, Petugas Pemakaman Tak Datang, Polisi Akhirnya Makamkan Jenazah Covid-19" 

dan "Kisah Pengubur Jenazah Covid-19, Menangis Lihat Keluarga yang Pasien Dikuburkan ".

BACA JUGA Tribunnewsmaker.com dengan judul 3 Polisi Akhirnya Terjun Kuburkan Jenazah Pasien Covid19 Gegara Petugas Pemakaman Tak Datang