Namun setelah bertahun-tahun ditinggali, mendadak dia dihubungi langsung oleh atasan barunya. Dia diminta untuk segera angkat kaki dari rumah yang ditumpanginya itu.
Segala upaya sudah dilakukan Bu Oni untuk meminta kebijakan camat.
Ia meminta waktu selama beberapa hari untuk tinggal di rumah itu sambil mencari rumah kontrakan, agar ia bersama anak bungsunya punya tempat untuk berlindung di tengah pendemi Covid-19.
"Saya sudah minta toleransi, tapi tidak diberikan. Pas siang-siang sekitar pukul 14.00, tiba-tiba datang anggota polisi, TNI dan Pol PP langsung meminta saya keluar. Katanya, ini atas perintah Ibu Camat," ujar Oni.
Setelah angkat kaki dari rumah dinas tersebut, kini Oni Hajidah bersama anak gadisnya berusia 20 tahun hidup terlunta-lunta. Ia pun sempat kebingungan untuk mencari tempat tinggal.
Akhirnya Oni ditawari tinggal di rumah besannya.
"Alhamdulillah, mereka mau menampung sambil mencari tempat baru," tuturnya
Awal penderitaan
Dengan menahan tangis, Bu Oni bicara dengan terbata-bata, menceritakan pengalaman hidup yang dijalaninya.
Sebelum pisah dari suaminya, kehidupan Oni Hadijah masih serba tercukupi. Ia hidup bahagia bersama sang suami dan ketiga anaknya di Lingkungan Gilipanda, Kelurahan Sarae.
Namun, semenjak ia bercerai dengan suaminya tahun 2004 silam, semuanya berubah.
Ia harus berjuang untuk hidup, menyekolahkan dan memberi makan anak-anaknya lantaran suami yang sebelumnya menjadi tulang punggung keluarga memilih berpisah dan menikahi perempuan lain.
Beberapa tahun setelah berpisah dari suaminya itu, Oni bekerja sebagai petugas cleaning service sekaligus ikut menjaga kantor Camat Rasanae Barat sejak tahun 2008 lalu.
Dengan gaji seadanya, ia berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup meskipun penghasilannya menjadi pegawai honorer K2 masih belum cukup.
"Tiap bulan saya digaji Rp 725.000. Kalau dibilang cukup, ya dicukup-cukupin saja. Cuman masalahnya, gaji ini dibayar tidak tepat waktu, mas. Biasanya dibayar dua sampai empat bulan sekali. Sementara kebutuhan sehari-hari seperti beras dan sayur harus dibeli, belum lagi untuk anak," ucapnya