TRIBUNMATARAM.COM - Viral hasil swab atas nama Habib Rizieq bocor, sesuai aturan harus dilaporkan ke Dinas Kesehatan.
Habib Rizieq santer dikabarkan positif Covid-19 hingga harus menjalani isolasi di rumah sakit.
Meski tak membantah maupun membenarkan kabar itu, Rizieq mengimbau pengikutnya untuk menaati protokol kesehatan.
Baca juga: Habib Rizieq Beberkan Sebab Dirawat di Rumah Sakit, Ngaku Jalani Isolasi & Akan Rutin Kontrol
Baca juga: Habib Rizieq Berubah setelah Keluar dari RS, Minta Maaf & Imbau Pentingnya Protokol Kesehatan
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Dwi Oktavia Handayani menegaskan setiap hasil swab test atau tes usap untuk mendeteksi Covid-19 harus dilaporkan kepada pemerintah.
Ini termasuk hasil swab pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
"Saya enggak menjawab untuk Habib Rizieq, saya jawab sesuai aturannya. Jadi saat orang melakukan pemeriksaan baik atas inisiatif sendiri atau karena ada indikasi medis, maka yang wajib melaporkan itu adalah fasilitas kesehatannya," kata Dwi kepada Kompas.com, Kamis (3/12/2020).
Dwi mengatakan, hasil swab test memang menjadi kerahasiaan pasien. Pasien punya hak apakah akan mengumumkan penyakitnya atau tidak. Namun faskes berkewajiban melaporkan hasil swab test karena hal itu berhubungan dengan penyakit menular.
"Enggak hanya Covid-19 ya, semua penyakit potensial wabah itu di Jakarta dari tahun 2005 sudah dibangun sistem elektronik pelaporan pasien dengan diagnosis penyakit potensial wabah," kata Dwi.
Dwi pun mengingatkan akan ada sanksi bagi fasilitas kesehatan yang tak mematuhi aturan.
"Sanksinya mulai dari sanksi yang sifatnya teguran, pembinaan, sampai sanksi administrasi," kata dia.
Rizieq sendiri melakukan swab test melalui MER-C, sebuah organisasi nirlaba yang bergerak di bidang kedaruratan medis.
Dwi menyebut, MER-C tak terdaftar sebagai rumah sakit atau laboratorium yang melayani swab test. Selama ini, organisasi tersebut juga tidak pernah melaporkan hasil swab test ke Dinkes.
"Di daftar laboratorium, faskes Rumah Sakit, enggak ada nama MER-C," katanya.
Rizieq sebelumnya dua kali disebut telah melakukan swab test melalui MER-C. Tes pertama dilakukan pada Minggu (22/11/2020). Kuasa hukum Rizieq, Aziz Yanuar mengklaim hasil tes itu negatif.
Namun, tak lama setelah itu Rizieq justru dirawat inap di RS Ummi, Bogor. Di RS itu, Rizieq kembali menjalani swab test lewat tim medis MER-C.
Swab test itu dilakukan diam-diam tanpa sepengetahuan pihak rumah sakit atau petugas SatgasPenanganan Covid-19. Saat diminta untuk melakukan tes usap ulang oleh pihak RS dan Satgas Covid-19, keluarga Rizieq menolak. Tak lama setelah itu, Rizieq meninggalkan RS Ummi.
Belakangan, foto surat keterangan hasil swab test yang tertulis atas nama Rizieq Shihab dengan hasil positif Covid-19 beredar di media sosial.
Dalam surat itu tertulis bahwa tes usap telah dilakukan pada 27 November 2020, dengan nomor registrasi 801127175. Adapun validasi hasil telah dikeluarkan oleh MER-C dengan menyatakan bahwa hasil tes Rizieq dinyatakan positif Covid-19 pada 28 November 2020.
Terkait hal itu, Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad membantah bahwa pihaknya telah mengeluarkan surat hasil tes usap Rizieq.
"Ya itu bukan dari MER-C," ujar Sarbini saat dikonfirmasi, Rabu (2/12/2020).
Menurut Sarbini, hasil tes usap sejauh ini merupakan privasi yang telah diserahkan oleh MER-C langsung ke pihak keluarga Rizieq Shihab.
Namun, Sarbini membenarkan bahwa Rizieq telah menjalani tes usap sesuai dengan tanggal yang sama seperti tercantum dalam surat yang beredar itu.
Minta Maaf & Imbau Taati Protokol Kesehatan
Pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab akhirnya muncul kembali di hadapan publik secara virtual setelah sempat dirawat di rumah sakit.
Kali ini, ada yang beda dari penampilan Habib Rizieq dibanding sebelumnya saat tampil pertama kali di depan publik.
Baca juga: Massa Ancam Bakar Rumah Menkopolhukam Jika Habib Rizieq Dipenjara, Ibu Mahfud MD Trauma
Baca juga: LENGKAP! Kabar Rizieq Shihab Pulang Paksa dari RS Ummi Bogor, Klarifikasi FPI: Sembuh, ya Pulang
Kerumunan massa seakan melekat dengan Rizieq Shihab, pemimpin Front Pembela Islam (FPI), sejak kepulangannya ke Tanah Air dari Arab Sadui pada 10 November silam.
Masalahnya, kerumunan itu terjadi di tengah pandemi Covid-19. Pemerintah membatasi kerumunan di tengah pandemi demi mencegah penularan virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit infeksi pernapasaan Covid-19.
Pada 10 November lalu, hari pertama menginjakkan kaki di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Rizieq disambut para simpatisannya yang tumpah-ruah di bandara sampai ke jalan tol. Dampaknya, jadwal penerbangan pesawat pada hari itu kacau karena awak pesawat serta penumpang tidak bisa mencapai bandara tepat waktu.
Kerumunan massa yang menyambut Rizieq hari itu tak usai di bandara saja. Mereka terus bergelombang hingga ke kediamannya di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat.
Pada 13 November, Rizieq terlibat dalam kegiatan yang kemudian memicu kerumunan massa saat dia mengisi ceramah di Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Lautan manusia kembali mengerumuninya sampai-sampai arus lalu lintas mesti direkayasa.
Menurut polisi, di Megamendung saat itu yang hadir sekitar 3.000 orang.
Esoknya, 14 November, jadi hari yang paling disoroti. Rizieq menggelar resepsi pernikahan putrinya dengan undangan hingga 10.000 tamu di Petamburan. Resepsi pernikahan itu disusul dengan acara Maulid Nabi dan Rizieq berceramah pada kesempatan itu.
Jalan KS Tubun ditutup, pemerintah lewat Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) bahkan sampai menyuplai 20.000 masker untuk acara itu.
Pada berbagai kerumunan itu, protokol kesehatan seperti menjaga jarak dan memakai masker dilanggar. Pada kerumunan massa yang padat, jaga jarak muskil terjadi.
Rizieq sendiri tak terdengar mengingatkan para simpatisannya yang hadir agar mematuhi protokol kesehatan.
Dalam salah satu pertemuannya dengan calon wali kota Depok, Mohammad Idris, pada 13 November di Petamburan misalnya, Rizieq tak memakai masker.
"Tolong ambil masker, kalau nggak nanti di-bully," ucap Rizieq kepada salah seorang di ruangan itu ketika tangannya dicium Idris yang juga tak mengenakan masker dalam video yang belakangan tersebar di media sosial.
Berubah
Rizieq sempat dirawat di Rumah Sakit (RS) Ummi, Kota Bogor, jelang akhir November lalu. Setelah keluar dari rumah sakit, dia belum muncul lagi di depan publik sampai pada Rabu (2/12/2020) kemarin dia hadir secara virtual di Reuni 212.
Rizieq yang senantiasa jadi figur sentral hajatan itu memilih tak hadir secara langsung. Dia hadir secara virtual di "Studio 2", sedangkan hadirin lainnya ada di "Studio 1".
Pada acara it, Rizieq terlihat mengenakan masker bahkan face shield.
"Semoga pertemuan kita pada pagi ini walau lewat virtual insya Allah tidak kurang sedikit pun keberkahan dan manfaatnya," kata Rizieq melalui kanal YouTube Front TV, kemarin pagi.
Rizieq terdengar lebih kalem dalam acara yang juga menghadirkan beberapa figur di luar orang-orang FPI, seperti pengamat politik Rocky Gerung dan Refly Harun, politisi PKS Mardani Ali Sera, hingga mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
Dalam ceramahnya, Rizieq mengungkapkan rasa syukur karena reuni 212 yang digelar tiap tahun dapat kembali diselenggarakan pada tahun ini meski secara virtual.
Pada kesempatan itu, Rizieq kemudian menyerukan kepada para simpatisannya agar mereka memperhatikan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
Ia bahkan minta maaf atas kerumunan yang tercipta di sejumlah lokasi yang bersangkut-paut dengan dirinya.
"Saya meminta maaf ke masyarakat, di bandara, di Petamburan, Tebet, dan Megamendung terjadi penumpukan yang tidak terkendali," ujar Rizieq.
Rizieq meminta agar simpatisannya tidak lagi membuat kerumunan. Ia juga mengaku sudah membatalkan jadwal safari ke sejumlah daerah hingga pandemi Covid-19 berakhir.
"Saya dengan DPP FPI, kita stop tidak ada kerumunan lagi, bahkan jadwal ke daerah kita stop sampai pandemi berakhir," ujar Rizieq.
Positif Covid-19?
Rizieq juga menyinggung bahwa menjaga protokol kesehatan merupakan bagian dari akhlak, satu kata yang dia gaungkan sejak pulang ke Indonesia dalam slogan "revolusi akhlak".
"Ayo kita jaga protokol kesehatan, sering-sering cuci tangan. Dan saya ajak semua dengan semua revolusi akhlak kita pandang pandemi agar bisa wabah ini diangkat oleh Allah," ujar Rizieq yang keluar dari rumah sakit pada 28 November lalu setelah dirawat selama tiga hari.
Belum diketahui secara pasti apa penyakit yang diderita Rizieq sehingga harus dirawat di RS. Ia hanya disebut kelelahan dan tak mau dijenguk.
Di RS Ummi itu, Rizieq juga menjalani tes swab secara diam-diam yang dilakukan tim medis dari MER-C, sebuah organisasi nirlaba yang bergerak di bidang kegawatdarutan medis. Tes swab itu tanpa sepengetahuan pihak rumah sakit maupun Satgas Covid-19 Kota Bogor.
Hal itulah yang memicu kontroversi. Saat Pemkot Bogor meminta agar Rizieq dites swab ulang, keluarga Rizieq menolak.
Belakangan, foto surat keterangan hasil swab test yang tertulis atas nama Rizieq Shihab dengan hasil positif Covid-19 beredar di media sosial.
Dalam surat itu tertulis bahwa tes swab dilakukan pada 27 November 2020, dengan nomor registrasi 801127175, dengan validasi telah dikeluarkan oleh MER-C bahwa hasil tes Rizieq positif Covid-19 pada 28 November 2020.
Namun Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad membantah bahwa pihaknya telah mengeluarkan surat hasil tes swab Rizieq. Namun ia membenarkan bahwa Rizieq telah menjalani tes swab pada tanggal seperti yang tercantum dalam surat yang beredar itu.
Status positif atau negatif Covid-19 Rizieq jadi pertanyaan karena sejak awal ia tak pernah menyatakan negatif secara gamblang.
Sementara itu, ia kini tak muncul lagi selain secara virtual. Ia pun mangkir dari pemeriksaan di Polda Metro Jaya pada Selasa lalu dengan alasan masalah kesehatan. Namun pihak pengacaranya tidak menyertakan surat keterangan dokter yang menguatkan klaim itu.
Uniknya, Rizieq mengakui dirinya memang sedang mengisolasi diri, suatu prosedur yang jamak dilakukan orang yang terinfeksi virus SARS-CoV-2.
Rizieq mengklaim, prosedur itu ia tempuh berdasarkan permintaan tenaga medis karena Rizieq dinilai telah terlibat dalam beberapa kerumunan.
"Akhirnya tim medis menyarankan ini bukan persoalan Covid-19 atau tidak Covid-19. Baik Covid-19 atau tidak Covid-19, dalam situasi crowded seperti itu, seharusnya mengkarantina diri atau mengisolasi diri," kata Rizieq, lagi-lagi tanpa penegasan dirinya negatif atau positif Covid-19.
(Kompas.com/ Ihsanuddin/Vitorio Mantalean)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sesuai Aturan, Hasil Swab Rizieq Shihab Harus Dilaporkan ke Dinkes"
dan "Setelah Keluar dari RS, Rizieq Shihab Meminta Maaf dan Ajak Pengikutnya Taati Protokol Kesehatan"
BACA JUGA Tribunnewsmaker.com dengan judul VIRAL Hasil Swab Atas Nama Rizieq Shihab, Tertulis Positif Covid19, Diimbau Lapor Dinkes